Fungsi Etika dalam Berpakaian Menurut Islam, Berikut Penjelasannya

Merdeka.com - Pakaian atau busana memiliki arti khusus dan berkaitan dengan agama maupun tradisi di dalam setiap kebudayaan masyarakat. Pakaian mempunyai kaitan yang sangat erat dengan jati diri (identitas, kepribadian) nasional, yaitu digelar dengan harkat, martabat, status dalam lingkup sosial dan pergaulan.
Pakaian menjadi alat komunikasi secara tidak langsung tanpa membutuhkan upaya untuk melakukan pendekatan secara personal. Di sisi lain, pakaian juga berhubungan rasa keindahan dan merupakan satu kebutuhan yang harus terpenuhi oleh manusia. Semua manusia, kapan dan di manapun, maju atau terbelakang, beranggapan bahwa pakaian adalah kebutuhan.
Sementara itu, agama Islam sangat menitikberatkan hal yang terkait soal etika dalam berpakaian yang dikenakan. Islam mengajarkan kepada perempuan maupun laki-laki agar menutup aurat dan menjaga penampilan lahir maupun batin.
Berikut ini lebih jauh informasi mengenai fungsi etika dalam berpakaian menurut Islam, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya.
Etika dalam Berpakaian
Islam memiliki batasan untuk mengatur para umatnya, termasuk etika dalam berpakaian yang baik dan sopan. Akan tetapi tidak semua umat Islam mau mengikuti aturan itu, termasuk etika dalam berpakaian khusus perempuan yang dianggap memberatkan bagi sebagian orang.
Etika dalam berpakaian yang baik dapat mencerminkan sikap dan diri orang yang menggunakannya. Islam tidak melarang umatnya untuk tampil menarik di depan umum, bahkan Islam mengajarkan umatnya untuk berpenampilan sebaik mungkin. Akan tetapi, harus ingat akan etika dalam berpakaian menurut Islam.
Dalam Al-Quran ditegaskan bagaimana etika dalam berpakaian yang baik dalam surah al-A’raf ayat 26 yang memiliki arti sebagai berikut:
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa. Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS Al-A’raf ayat 26)
Ayat di atas menyandang perintah tegas bagi kaum hawa untuk berpakaian dengan takwa yakni memakainya terdapat nilai ibadah. Berpakaian yang tidak menunjukkan aurat dan juga bagaimana cara berpakaian yang tidak berlebihan dan sopan.
Fungsi Etika dalam Berpakaian Menurut Islam
Etika berasal dari kata Yunani Ethos, yang dalam bentuk jamaknya ta etha yang berarti ‘adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat.
Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
Secara umum, etika dalam berpakaian dapat diartikan sebagai suatu bidang pengetahuan yang membicarakan bagaimana berbusana yang tepat sesuai dengan bentuk tubuh, berbusana yang indah dan serasi yang menetapkan nilai-nilai estetika berarti harus dapat memilih model, warna, corak, dan tekstur yang sesuai dengan pemakai.
Pada dasarnya fungsi etika dalam berpakaian menurut Islam adalah menutup aurat sebagaimana yang tercantum dalam surah al-Araf ayat 26 yang sudah disebutkan sebelumnya. Sementara itu, dalam pandangan KH Ali Mustafa Yaqub, walaupun Islam tidak merekomendasikan satu model pakaian tertentu, tetapi Islam memiliki aturan umum berpakaian. Aturan umum ini diistilahkan oleh almarhum dengan 4T, yaitu tidak terbuka (tutup aurat), tidak transparan, tidak ketat, dan tidak menyerupai lawan jenis.
Fungsi etika dalam berpakaian juga untuk melindungi tubuh terhadap cuaca panas dan dingin atau melindungi diri dari gigitan serangga seperti nyamuk misalnya. Selanjutnya fungsi etika dalam berpakaian juga sebagai suatu perhiasan atau nilai keindahan bagi pemakaiannya sehingga si pemakai akan merasa lebih percaya diri dengan pakaian yang dikenakannya.
Fungsi etika berpakaian juga untuk beribadah kepada Allah dan menghindarkan diri dari gangguan iblis atau setan. Hal tersebut sesuai dengan yang ada dalam Surah Al-Araf Ayat 27 yang memiliki arti berikut ini:
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya