Inklusif adalah Sikap Menghargai Pendapat Orang Lain, Berikut Penerapannya

Merdeka.com - Indonesia merupakan bangsa multikultural yang dihuni oleh beragam ras, etnis, budaya, dan agama. Keragaman yang bersifat natural dan kodrati ini akan menjadi suatu manifestasi yang berharga ketika diarahkan dengan tepat menuju situasi dan keadaan yang kondusif. Namun sebaliknya, ketika tidak diarahkan dengan pola yang tepat, keragaman ini justru akan menimbulkan benturan atau konflik antar masyarakat.

Untuk mencegah konflik terjadi karena adanya keberagaman, maka penting bagi masyarakat untuk memahami sikap inklusif dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap inklusif sendiri merupakan sikap menghargai pendapat orang lain atau sikap terbuka dan toleran.

Selain mengetahui pengertian dasar inklusif, penting juga mengetahui apa saja upaya untuk membangun masyarakat yang inklusif di lingkungan sekitar. Berikut ini informasi lengkap mengenai inklusif adalah sikap menghargai pendapat orang lain, berikut penerapannya dalam dunia pendidikan telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com pada Senin, (20/12/2021).

Inklusif adalah

Inklusif berasal dari kata "inclusion" yang artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan katanya adalah eksklusif yang berasal dari "exclusion" yang artinya mengeluarkan atau memisahkan.

Sementara itu, lingkungan inklusif merupakan lingkungan sosial masyarakat yang terbuka, ramah, menghormati dan merangkul setiap perbedaan, sehingga masyarakat inklusif diharapkan menjadi masyarakat yang rukun dan tentram.

Sikap inklusif membawa perubahan sederhana dan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Setiap anggota masyarakat tentu menginginkan tinggal dalam lingkungan yang bukan hanya nyaman tapi juga aman yang dapat memberikan peluang untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat. Tak heran sikap ini juga diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Pengertian Pendidikan Inklusif

Istilah pendidikan inklusif atau pendidikan inklusi merupakan kata atau istilah yang dikumandangkan oleh UNESCO berasal dari kata Education for All yang artinya pendidikan yang ramah untuk semua, dengan pendekatan yang berusaha menjangkau semua orang tanpa terkecuali. Mereka semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari pendidikan.

Hak dan kesempatan itu tidak dibedakan oleh keragaman karakteristik individu secara fisik, mental, sosial, emosional dan bahkan status sosial ekonomi. Pada titik ini tampak konsep pendidikan inklusif sejalan dengan filosofi pendidikan nasional Indonesia yang tidak membatasi akses peserta didik kependidikan hanya karena perbedaan kondisi awal dan latar belakang.

Inklusif pun bukan hanya bagi mereka yang berkelainan atau luar biasa melainkan berlaku untuk semua anak.

Tujuan Pendidikan Inklusif di Indonesia

Selain pengertian pendidikan inklusif, kamu juga perlu tahu tujuan dari pendidikan inklusif itu sendiri.

Adapun pendidikan inklusif di Indonesia diselenggarakan dengan tujuan berikut ini:

1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya.
2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar
3. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah.
4. Menciptakan amanat UUD 1945 khususnya pasal 31 ayat 1 yang berbunyi "setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat 2 yang berbunyi setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat 2 yang berbunyi setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.