Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kain Majalaya Bandung Van Java, Tenun Asli Jawa Barat yang Kian Langka

Kain Majalaya Bandung Van Java, Tenun Asli Jawa Barat yang Kian Langka Kain Tenun Majalaya. ©2021 Merdeka.com/Reival Akbar

Merdeka.com - Julukan kota Paris Van Java memang tak bisa lepas dari sejarahnya tentang dunia fesyen. Begitu mudahnya mengenal kain tenun tradisional Ulos, tenun Lurik, tenun Ikat, dan tenun Toraja. Semua punya motif dan warna khasnya masing-masing. Namun sebaliknya, jarang orang mengetahui kain tenun Majalaya asal Kecamatan Majalaya, Bandung, Jawa Barat. Sama seperti tenun tradisional lainnya, tenun Majalaya dibuat secara manual, dan dikategorikan sebagai Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Kala itu Majalaya mampu menguasai 40 persen kebutuhan tekstil nasional. Sedikitnya 1 juta meter kain dipesan kepada pengrajin tenun Majalaya. Baik itu dalam bentuk sarung, maupun lembaran kain diproduksi secara manual dengan tenun tradisional.

Kini semua tinggal kenangan manis. Merebaknya produk fesyen impor China membuat berbagai industri tekstil di Indonesia kelabakan. Dampaknya sangat terasa bagi para pengrajin tenun Majalaya.

kain tenun majalaya

©2021 Merdeka.com/Reival Akbar

Dahulu 1928, empat gadis asal Majalaya, Emas Mariam, Endah Suhaenda, Oya Rohana, dan Cicih dikirim ke Bandung. Merekalah pelopor melejitnya insdustri tekstil di Majalaya.

Di sana mereka belajar membuat kain tenun di Textile Inrichting Bandeng yang didirikan Belanda pada tahun 1921. Kini bangunan tersebut menjadi Sekolah Tinggi Tekstil Bandung.

kain tenun majalaya

©2021 Merdeka.com/Reival Akbar

Kini kondisinya diperparah dengan adanya Pandemi yang menjadikan geliat produksi tenun Majalaya seperti mati suri. Usaha tekstil yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Majalaya tidak lagi berdenyut. Bagi pemilik usaha mereka merasakan berada di jurang kebangkrutan. Begitupula para pekerja yang mengeluhkan upah mereka.

Tak ada pilihan lain, dapur produksi masih terus menyala. Meskipun banyak para pengusaha masih menyimpan stok kain tenun yang menumpuk. Imbas persaingan membuat tenun Majalaya tak mudah lagi diserap pasar. Kompetisi dengan pasar digital dengan harga dan kualitas yang lebih menggiurkan.

kain tenun majalaya

©2021 Merdeka.com//Reival Akbar

Bagai memulai hidup baru, Tenun Majalaya mulai bangkit dan menyesuaikan pasar saat ini. Pangsa pasarnya juga sudah mengikuti tantangan dunia digital. Dengan mengedepankan tenun tradisional yang tentu punya jati diri tersendiri.

Inovasi dan variasi turut dikembangkan untuk mendukung daya jual tenun Majalaya. Tak hanya kain saja, pakaian jadi sedang digagas pasarnya. Produk tenun Majalaya juga terus dikebut untuk merambah ke pasar ekspor. Semua upaya tersebut tidak lain untuk menjadikan Majalaya sebagai sentra tekstil nasional seperti dahulu kala.

kain tenun majalaya

©2021 Merdeka.com/Reival Akbar

ATBM menjadi bukti budaya tenun tradisional Indonesia masih bertahan hingga saat ini. Bersanding dengan eksistensi mesin tekstil yang merenggut ketenaran kain tenun tradisional. Sama halnya dengan tenun Majalaya saat ini yang masih mempertahankan metode tradisional, meskipun perkembangannya mulai marak digantikan oleh mesin. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Perdagangan Kain Belacu di Jambi pada Abad 17, Komoditas Bernilai Tinggi di Tanah Sumatra
Kisah Perdagangan Kain Belacu di Jambi pada Abad 17, Komoditas Bernilai Tinggi di Tanah Sumatra

Pada abad ke-13 Kota Jambi sudah terkenal sebagai pelabuhan ekspor tekstil.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Punya Alat Canggih hingga Kompleks Rumah Pekerja, Pabrik Tenun Terkenal di Mojokerto Kini Terbengkalai
Punya Alat Canggih hingga Kompleks Rumah Pekerja, Pabrik Tenun Terkenal di Mojokerto Kini Terbengkalai

Pada masa kejayaannya, pabrik tenun terkenal di Mojokerto punya sekitar 3.000 karyawan. Kini, bangunannya yang megah terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Kala Cianjur jadi Ibu Kota Jawa Barat di Zaman Belanda, Maju karena Hasil Bumi namun Rawan Bencana Alam
Kala Cianjur jadi Ibu Kota Jawa Barat di Zaman Belanda, Maju karena Hasil Bumi namun Rawan Bencana Alam

Dahulu Cianjur pernah maju saat menjadi ibu kota Jawa Barat, komoditas kopi dan tehnya jadi andalan Eropa.

Baca Selengkapnya
Berburu Aneka Kerajinan Tangan Khas Tasikmalaya, Bertahan Sejak Abad ke-20
Berburu Aneka Kerajinan Tangan Khas Tasikmalaya, Bertahan Sejak Abad ke-20

Ada perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.

Baca Selengkapnya
Cerita Pasar Baru di Masa Silam, Jadi Pusat Perbelanjaan Barang Impor Tertua di Jakarta
Cerita Pasar Baru di Masa Silam, Jadi Pusat Perbelanjaan Barang Impor Tertua di Jakarta

Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.

Baca Selengkapnya
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing

Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya
Sejarah Kerajinan Perak di Koto Gadang, Terkenal sejak Zaman Penjajahan Belanda
Sejarah Kerajinan Perak di Koto Gadang, Terkenal sejak Zaman Penjajahan Belanda

Kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Bekasi, dulu Pusat Kerajaan Tarumanegara kini Ditemukan Sumber Minyak Baru
Menilik Sejarah Bekasi, dulu Pusat Kerajaan Tarumanegara kini Ditemukan Sumber Minyak Baru

Bekasi sudah dikenal sebagai kota industri sejak zaman kerajaan. Kini di sana juga ditemukan sumber minyak baru.

Baca Selengkapnya
PDIP Jatim Beri Perhatian Agar Industri Kerajinan Kulit Sidoarjo Tidak Redup
PDIP Jatim Beri Perhatian Agar Industri Kerajinan Kulit Sidoarjo Tidak Redup

Beberapa pekan lalu, Kantor DPD PDIP Jawa Timur didatangi kelompok pengrajin Industri Tas dan Koper (Intako) kulit, Tanggulangin Sidoarjo.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Haji Bilal, Raja Batik Legendaris dari Jogja
Kisah Hidup Haji Bilal, Raja Batik Legendaris dari Jogja

Salah satu keunggulan perusahaan batik miliknya adalah strategi komunikasinya

Baca Selengkapnya