Kisah di Balik Populernya Jalan Braga Kota Bandung, Seniman Pamer Lukisan di Trotoar
Merdeka.com - Jalan Braga sepanjang 850 meter yang membentang dari Kantor Bank Indonesia Jawa Barat hingga Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika adalah salah satu ikon wisata Kota Bandung.
Kawasan ini menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto serta mencoba beragam kuliner. Pasalnya di sini banyak dijumpai kuliner lokal hingga restoran mewah.
Jalan Braga juga memiliki kaitan erat dengan sejarah. Di jalan ini terdapat Gedung DENIS yang merupakan Bank Hindia Belanda dan kini menjadi Kantor Pusat Bank BJB.
-
Dimana Jalan Braga berada? Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang Jalan Braga jadi daya tarik yang dimiliki Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Apa kuliner khas Jalan Braga? Pengunjung bisa menikmati satu porsi bacang panas yang dijual oleh para pedagang pinggir jalan di sekitar Braga.
-
Mengapa Jalan Braga disebut surga belanja? Di Kota Bandung, Jalan Braga telah lama menjadi surga belanja dengan berbagai toko estetiknya. Sebut saja kuliner, fashion, pernak pernik, oleh-oleh sampai perlengkapan otomotif tersedia di sana.
-
Dimana lokasi mural di Bandung? Beginilah aksi para pemuda dan seniman yang menggambar mural di dinding salah satu gang kawasan Geger Kalong Hilir, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/10) lalu.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
-
Siapa seniman dari Bandung yang lukisannya terjual mahal? Karya seniman asal Bandung ini dilelang Rp14, 5 Miliar. Nama Christine Ay Tjoe tengah jadi sorotan.
Di era perjuangan kemerdekaan, warga menyobek warna biru pada bendera Belanda yang berkibar di gedung tersebut. Alhasil, tersisa warna merah putih yang melambangkan bendera Indonesia.
Mengutip dari ANTARA, Jalan Braga dikenal sebagai sentra seni di Kota Bandung. Seni menjadi salah satu faktor pendukung bangkitnya wisata di kawasan tersebut.
Pamerkan Lukisan di Jalan
Lihat postingan ini di InstagramPada tahun 1990 hingga 2000 awal, Jalan Braga tidak seramai saat ini. Kondisi Jalan Braga berubah di tahun 2000-an saat seniman bernama Ropih Amantubillah atau yang akrab disapa Abah Ropih memamerkan lukisan para seniman di trotoar jalan tersebut.
Abah Ropih menjadikan trotoar jalan sebagai area memamerkan karya lukisan para seniman.
Gerakan Abah Ropih itu menginspirasi seniman lain untuk ikut menunjukkan dan menjual karyanya. Alhasil, karya lukis para seniman berderet di sepanjang Jalan Braga.
Saat itu, pameran karya seni yang dilakukan di trotoar jalan menjadi alternatif lantaran pameran di gedung atau di galeri membutuhkan biaya cukup mahal.
Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung, Rahmat Jabaril mengatakan para seniman lukis di Jalan Braga itu berdampak memunculkan bentuk ekonomi kreatif lain seperti fotografi dan kuliner.
Rumah Seni Ropih
Lihat postingan ini di InstagramSetelah aktivitas seni yang ia lakukan membuat Jalan Braga lebih hidup, Abah Ropih membuat rumah seni bernama Rumah Seni Ropih.
Karya seni yang ditampilkan di sana tidak terbatas pada karya lukis, tetapi ia merangkul seniman dari berbagai latar belakang lain.
Abah Ropih ingin Jalan Braga menjadi semacam perguruan seni yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, yakni seperti Universitas Terbuka.
Di Rumah Seni Ropih, semua orang bisa belajar kesenian dan menjual hasil seninya. Hal tersebut membuat Jalan Braga dikenal sebagai kawasan seni, khususnya seni lukis.
Hingga kini, masih banyak seniman yang memamerkan lukisannya di trotoar Jalan Braga. Lukisan tersebut dijual dengan harga Rp50 ribu hingga jutaan rupiah. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menghabiskan malam di Jalan Braga Bandung. Ganjar bertemu 'Hantu Braga'
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaDua kutipan ini diketahui milik penyair kondang Pidi Baiq dan seorang pastor Belanda, Martinus Antonius Weselinus (M.A.W) Brouwer.
Baca SelengkapnyaTerlihat suasana Kota Bandung yang bikin gemas warganet.
Baca SelengkapnyaHal tak terduga terjadi ketika Jusuf Hamka menyusuri sepanjang jalan di kawasan Braga. Ia bertemu dengan para 'hantu Braga'. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaKarya mural dari para seniman lokal ini disajikan untuk memperindah dinding-dinding kosong di kawasan Cideng.
Baca SelengkapnyaKota Tua Jakarta menawarkan petualangan yang memikat bagi mereka yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan menikmati arsitektur kolonial.
Baca SelengkapnyaPameran Jakarta Provoke diselenggarakan dari tanggal 14 sampai 23 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDahulu nama Gondangdia konon berasal dari seorang kakek.
Baca SelengkapnyaMenara Pandang ini telah lama menjadi ikon wisata yang setiap harinya selalu ramai dengan aktivitas warga.
Baca SelengkapnyaDago memiliki pemandangan alam yang asri dan suasana sejuk.
Baca SelengkapnyaKota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.
Baca Selengkapnya