Kisah Sukses Aming, Mantan Kuli Bangunan yang Kini Jadi Wakil Bupati Purwakarta
Merdeka.com - Untuk mencapai kesuksesan diperlukan usaha serta tekad yang kuat. Hal tersebutlah yang ditanamkan di dalam diri Aming (42), seorang mantan pekerja bangunan yang kini sukses menjadi Wakil Bupati Purwakarta. Aming mendampingi Anne Ratna Mustika, di pemilihan daerah lalu.
Dalam perjalanannya, Aming banyak menempuh lika-liku kehidupan. Seperti yang dilansir dari Liputan6.com, Aming sempat mencicipi kerasnya kehidupan di dunia dengan menjajal beragam profesi serabutan yang kasar.
Terhitung mulai dari kuli bangunan di Jakarta, tukang ojek, penjaja kopi keliling hingga menjadi penjaga kolam apung di Waduk Jatiluhur. Berikut kisah sukses Aming yang kini jadi Wakil Bupati Purwakarta:
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Bagaimana Aming berkesenian? Jiwa seninya terasah sejak kecil Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake berkembang? Warung Kopi Ake berperan penting sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir dalam sektor perkopian di Belitung. Bukanlah hal mudah, dulunya mereka membeli biji kopi dari Jawa dan Lampung, karena Belitung bukanlah daerah penghasil biji kopi.
-
Apa profesi Ambar? Meskipun jarang terlihat bersama kakak dan adiknya di dunia hiburan, ternyata Ambar memiliki karier yang berbeda sebagai seorang chef di luar negeri.
-
Bagaimana Komeng memulai karirnya? Pemilik nama asli Alfiansah ini mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia saat mengisi acara Spontan di SCTV.
-
Bagaimana orang Bekasi dipekerjakan? Para pekerja asal Jawa ini juga dibantu tenaga dari India yang dikerjasamai dengan pemerintah kolonial Inggris.
Titik Balik di Tahun 1995
Aming bercerita jika awal kisah suksesnya dimulai di tahun 1995. Saat itu ia memberanikan diri merantau, dari tempat kelahirannya di Kampung Tajursindang, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, menuju Jakarta. Selama lebih kurang dua tahun, Aming merantau di ibukota.
Setelah menjajaki dunia kerja kasar di Jakarta, Aming kembali pulang dengan membawa secercah harapan dari hasil menjadi kuli bangunan. Kemudian, ia belikan motor dan memutuskan untuk menjadi tukang ojek di kampung halamannya pada tahun 1997.
“Kalau jadi tukang Ojek, itu lumayan lama. Yakni, dari 1997 sampai 2009. Ya terhitung sejak pulang kuli bangunan di Jakarta saja,” kata Aming bercerita, belum lama ini.
Menggali Kreativitas
Saat masih menjadi pengemudi ojek, Aming juga berupaya untuk kembali mencari pemasukan lain lewat pekerjaan yang berbeda. Saat itu ia terfikir untuk membuka sebuah warung kopi dan makanan sederhana yang terbuat dari saung untuk dijajakan di pinggir Waduk Jatiluhur. Tepat di tahun 2010 warung tersebut berdiri
“Saat itu, saya juga tak hanya berdiam diri menjaga warung. Tapi, suka ikut membantu kalau ada pemilik kolam sedang membuat kontruksi jaring apung,” jelas dia.
Membuka Jasa Konstruksi
Berkat pengalaman di Jakarta serta kejujuran, Aming kerap dipercaya pemilik kolam di waduk Jatiluhur untuk membantu membuatkan konstruksi kolam di kawasan tersebut. Hingga di tahun 2011, dirinya mulai membuka jasa konstruksi.
Kematangan konsep yang Aming miliki, serta ketepatan hasil konstruksi membuat kalangan pemerintahan mengapresiasi pekerjaannya. Berkat itu, Aming mulai dikenal di Kabupaten Purwakarta.
Fokus Menjadi Wakil Bupati
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Setelah beberapa tahun berkecimpung di dunia arsitektural, di 2018 Aming terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta, mendampingi Anne Ratna Mustika. Semenjak itu dirinya memilih fokus untuk menjadi Wakil Bupati dan melepaskan perusahaan konstruksi yang telah ia kelola selama beberapa tahun belakangan.
Kunci Sukses Aming
Dalam kesempatan tersebut, dirinya berpesan agar membiasakan diri untuk berfikir keras. Yang terpenting, menurutnya, adalah selalu melakukan analisa sebelum memulai pekerjaan atau melangkah meraih tujuan.
Menurut Aming, kedua hal tersebut bisa menjadi kunci mengingat kehati-hatian dan ketajaman melihat peluang bisa membawa hasil yang maksimal bagi kemaslahatan umat.
“Yang terpikir saat ini hanya satu, yakni bagaimana membangun Purwakarta dan terus bisa melayani masyarakat,” ucapnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.
Baca SelengkapnyaDi balik nama besar Joglosemar sebagai salah satu moda transportasi umum populer di Yogyakarta, ternyata ada kisah menarik dari sang pemilik.
Baca SelengkapnyaPak Beno adalah seorang pengusaha mie di Bantul lulusan SMP yang pernah mengalami jatuh bangunnya kehidupan.
Baca SelengkapnyaKisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pengrajin di Kampung Tarikolot telah membentuk ekosistem industri logam yang besar.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya"Konsisten dan tekun. Dengan ini, sekecil apapun karya kita, kalau kita menghargai itu, tidak menutup kemungkinan karya itu akan jadi besar," ucap Agus.
Baca SelengkapnyaAgus merupakan petani asal Desa Jambu, Kediri, Jawa Timur. Dulunya di Desa Jambu, Agus dan keluarga merupakan orang yang kurang mampu secara finansial.
Baca SelengkapnyaPengemudi ojol asal Kediri ini tak menyangka kejujurannya mengembalikan dompet yang ditemukan berujung pada rezeki nomplok yang diperolehnya.
Baca SelengkapnyaIa memberdayakan masyarakat sekitar untuk hidup sejahtera bersama-sama
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya