Menengok Patok Kayu di Jatibarang, Tapak Tilas Soekarno di Indramayu yang Tak Terurus
Merdeka.com - Bagi masyarakat Indramayu khususnya Jatibarang mungkin tidak asing dengan keberadaan taman Jatibarang. Lokasi yang juga kerap disebut bunderan Jatibarang itu biasa dipadati masyarakat untuk mencari kuliner khas setempat.
Jika kita teliti, di belakang warung-warung tenda tersebut terdapat sebuah kayu berukuran cukup besar yang tertancap di atas tanah. Letaknya tepat dekat dengan sebuah tugu jam yang menjulang cukup tinggi.
Sekilas, kayu tersebut terlihat biasa. Namun siapa sangka, jika kayu tua yang berdiri tersebut memiliki nilai sejarah perjuangan bangsa.
-
Apa yang ditemukan di lokasi tersebut? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Bagaimana bentuk Situs Patapan? Bangunan situs Patapan membentuk sebuah struktur berbentuk batur bujursangkar dengan ukuran 10 x 10 m (meskipun Balai Arkeologi Bandung menyebut ukurannya 15 x 15 m).Batur ini dibuat dari batu pasir putih pada bagian luarnya, sementara bagian dalamnya terdiri dari pengerasan tanah yang dicampur dengan tatal-tatal batu pasir. Di tengah batur terdapat altar untuk upacara pemujaan.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana patung ditemukan? Tim arkeolog dari Universitas Batman melakukan penggalian di situs bersejarah Kelenderis, terletak di Aydıncık, Provinsi Mersin, Turki.
-
Kapan patung perunggu itu terkubur? Para arkeolog menemukan 24 patung perunggu yang masih sangat utuh, terkubur dalam pemandian air panas di dekat Siena, Italia sejak 2.300 tahun lalu.
Kayu yang diberi nama patok jati itu konon menjadi penanda bahwa Presiden Soekarno pernah singgah di kota mangga tersebut. Ia singgah untuk membantu merebut kemerdekaan dari tentara penjajah.
Memantau Markas PETA
©2020 Kanal Youtube Indramayu Channel
Seperti disebutkan di channel YouTube Indramayu. Saat menjelang kemerdekaan, presiden yang juga akrab disapa Bung Karno itu sedang singgah di Jatibarang untuk memantau markas PETA (Tentara Sukarela Pembela Tanah Air) yang terletak di Desa Bulak, Kabupaten Indramayu.
Konon dahulu Desa Bulak Lor dikenal sebagai salah satu tempat di Jawa Barat yang terdapat barak atau markas dari para tentara Peta. Sehingga dalam perkembangannya di kawasan tersebut terbentuklah sebuah kawasan yang kini dinamakan Blok Peta.
Membacakan Pidato Semangat
Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jika Soekarno saat itu sedang singgah untuk membacakan pidato semangat kepada para tentara Pasukan Pembela Tanah Air (Peta) yang terus melawan kekejaman penjajahan Jepang menjelang detik-detik proklamasi.
“Di Jatibarang Soekarno berpidato di bawah pohon Jati, letaknya hanya beberapa puluh kilo meter saja dari Stasiun,” tulis keterangan dari akun Facebook Lensa Indramayu.
Sebagai bentuk kenang-kenangan, maka dibuatlah sebuah penanda oleh generasi selanjutnya bahwa Presiden Soekarno pernah singgah dan memberikan dorongan kepada para pejuang di Indramayu.
Terlupakan
Patok yang menjadi penanda Soekarno pernah berpidato di Jatibarang Indramayu
©2020 Kanal Youtube Indramayu Channel
Sayangnya patok tersebut seakan terlupakan, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan sebagai benda yang dianggap bersejarah tersebut. Di sekitarnya terlihat rerumputan dan sampah yang memperburuk tampilannya.
Selain itu, bentuknya pun hampir rusak dengan perubahan warna menjadi kusam akibat termakan usia. Selain itu, masyarakat di sana pun masih banyak yang belum mengetahui tentang keberadaan tapak tilas presiden pertama Republik Indonesia tersebut.
“Lah cah..aku asli jatibarang malah baru tau..sering makan mie loh di taman duduknya..gak tau kalau ada benda bersejarah..di situ letaknya,“ tulis Sefa Rama di kolom komentar.
“Bener.. kok kelihatan gak diurus ya.. Reang wong gadingan dau weruh yen ning kono ana peninggalan bersejarah (saya orang gadingan baru tahu jika di situ ada peninggalan bersejarah),” kata Yadi Adriyan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaDampak gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang berpusat di Garut pada Sabtu (27/4) Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSejak awal 2020 banyak bermunculan toko tembakau di Jogja. Salah satu tempat yang paling banyak dijumpai adalah di sepanjang Jalan Kaliurang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaPara peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca Selengkapnya