Mengenal Arti Kata Naif dan Ciri-ciri Orang yang Memilikinya
Merdeka.com - Setiap manusia pasti memiliki sifat dalam mengiringi perjalanan hidupnya. Bahkan, beberapa orang terkadang diidentikkan dengan satu sifat, baik itu sifat yang baik mau pun sifat yang buruk.
Salah satu sifat yang dimiliki manusia adalah sifat naïf. Kata naïf sendiri sering digunakan untuk merujuk pada seseorang yang polos. Benarkah arti kata naïf seperti itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata naif adalah tidak banyak tingkah, sangat bershaja, lugu, sederhana, celaka, bodoh, dan tidak masuk akal. Sama seperti sifat manusia lainnya, sifat naif tidak selalu baik, tapi juga bukan berarti buruk.
-
Apa arti kata "naif" dalam KBBI? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata naif adalah tidak banyak tingkah, sangat bershaja, lugu, sederhana, celaka, bodoh, dan tidak masuk akal.
-
Kenapa sifat naif tidak selalu buruk? Sama seperti sifat manusia lainnya, sifat naif tidak selalu baik, tapi juga bukan berarti buruk. Sifat naïf bisa menjadi hal yang bagus. Dengan sifat naïf, Anda bisa terhindar dari pikiran dan prasangka buruk terhadap orang lain.
-
Siapa yang dianggap naïf menurut Kamus Cambridge? Kamus Cambridge menggambarkan orang yang naif sebagai seseorang yang “terlalu mudah percaya bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya, bahwa niat orang secara umum adalah baik.“
-
Bagaimana cara mengurangi sifat naif? Cara mengurangi sifat naif yang pertama adalah keluar dari zona nyaman. Kalau selama ini Anda mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama, maka akan lebih mendapat tantangan jika Anda mencoba mengerjakannya dengan orang lain.
-
Mengapa orang mudah tertipu? Penipuan tidak hanya bergantung pada kecerdasan, melainkan juga pada kelemahan psikologis yang sering kali dimiliki oleh setiap individu. 'Penipu sering kali menyamar sebagai otoritas atau entitas yang bisa dipercaya untuk membangun kredibilitas. Mereka mungkin meniru gaya bahasa dan komunikasi, atau bahkan menyamar sebagai teman dan keluarga untuk menumbuhkan rasa keakraban dan kepercayaan,' jelas Dr. Robert Cuyler, PhD.
-
Siapa yang mudah dibohongi? Setiap orang tentu tidak akan suka saat dibohongi atau bahkan dimanfaatkan dalam hubungan apapun, baik itu pasangan maupun pertemanan. Tetapi, pasti akan selalu ada saja orang yang mudah dibohongi karena terlalu baik hati.
Sifat naïf bisa menjadi hal yang bagus. Dengan sifat naïf, Anda bisa terhindar dari pikiran dan prasangka buruk terhadap orang lain. Anda tidak akan suka menilai buruk seseorang sebelum mengenalnya dengan baik. Anda tidak akan peduli dengan perbedaan ras, suku, agama, dan pendidikan. Pikiran Anda akan positif dan Anda dapat menerima setiap orang.
Tapi, sifat naïf yang berlebihan juga tidak baik bagi Anda. Karena seseorang yang terlalu naïf hanya akan melihat segala sesuatunya dalam garis lurus. Mereka bisa menganggap setiap orang yang ada di sekitarnya adalah orang baik yang bisa diandalkan dan selalu siap membantu. Mereka akan mudah percaya pada perkataan seseorang dan tampak seperti orang yang bodoh.
Tapi sekali lagi, arti kata naïf tidak selalu merujuk pada sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Ada hal-hal baik dibalik arti kata naïf tersebut. Hanya saja, kita tidak boleh terlalu naïf dan terlalu mudah percaya pada orang lain.
Arti Kata Naif
Dilansir dari laman dictionary.com, arti kata naïf yaitu memiliki atau menunjukkan kesederhanaan alam yang tidak terpengaruh atau tidak adanya kepalsuan; sederhana; terus terang. Arti kata naïf kedua adalah memiliki atau menunjukkan kurangnya pengalaman, penilaian, atau informasi; mudah percaya.
Sedangkan dari laman yourdictionary.com, arti kata naïf digambarkan sebagai orang yang mudah percaya, atau tidak kritis; kurang pengalaman dan pemahaman duniawi; menunjukkan atau ditandai dengan kurangnya pengalaman dan penilaian kritis; sederhana tanpa terpengaruh atau bodoh; kekanak-kanakan; tidak curiga; mudah percaya.
Tidak ada salahnya menjadi seseorang yang berpikir positif dan optimis.Tapi jika Anda terlalu mudah menaruh kepercayaan pada orang lain, justru hanya akan menyulitkan diri sendiri. Orang dengan sifat yang terlalu naif sering kali percaya kepada orang di sekitarnya, sehingga membuatnya mudah dimanfaatkan oleh orang lain.
Ciri-ciri Orang Memiliki Sifat Naif
Dilansir dari hackspirit.com, berikut adalah ciri-ciri orang yang memiliki sifat naïf:
Terlalu mudah percaya
Kamus Cambridge menggambarkan orang yang naif sebagai seseorang yang “terlalu mudah percaya bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya, bahwa niat orang secara umum adalah baik.” Anda adalah orang yang naif jika Anda terus mempercayai seseorang, bahkan jika dia telah mengecewakan Anda berulang kali.
Ini seperti menyelamatkan teman Anda berulang kali dari rehabilitasi – mengetahui bahwa dia akan kambuh begitu dia meninggalkan pusat rehabilitasi. Meskipun niat Anda mungkin baik, kemungkinan besar Anda akan berakhir di pihak yang dirugikan.
Terlalu mudah tertipu
Apakah Anda percaya pada pesan yang menyebutkan hadiah ratusan juta? Atau pada seseorang yang mengucapkan kata-kata positif tentang barang yang mereka bawa?
Ini berarti Anda mudah tertipu. Dan ya, ini adalah salah satu tanda kenaifan yang jelas. Selain terlalu mudah percaya, orang yang naif cenderung percaya semua yang dikatakan orang. Tidak masalah apakah perkataan itu tidak berdasar atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, orang yang naif akan menganggapnya sebagai fakta.
Mudah dimanfaatkan
Orang yang naif terlalu percaya dan mudah tertipu. Sayangnya, banyak orang di sekitarnya akan mendekati dan mengeksploitasi kelemahan tersebut. Orang-orang akan mudah memanfaatkan Anda, dan jika mereka bersalah, mereka tidak meminta maaf tapi membuat alasan lain.
Dan hebatnya, orang yang naïf akan percaya. Mereka percaya alasan tersebut dan mereka memaklumi apa yang diperbuat orang-orang kepadanya. Hal ini karena pikiran positif mereka yang berlebihan.
Memiliki pengalaman hidup yang terbatas
Menjalani kehidupan yang relatif lurus mungkin akan membawa Anda pada pikiran positif. Namun jika kehidupan Anda hanya dihabiskan di rumah dan sekolah atau tempat kerja, maka Anda akan melewatkan banyak hal dalam hidup. Dengan kata lain, Anda melewatkan pengalaman kehidupan nyata yang akan membentuk Anda sebagai pribadi.
Mudah dipengaruhi
Orang yang terlalu naif sangat mudah dipengaruhi. Setiap orang memiliki pengalaman melakukan sesuatu yang "bodoh" ketika dia masih muda. Ini biasanya karena teman-temannya atau orang lain yang menyuruhnya. Para ahli yang menyebut otak remaja dinamis tapi juga rentan. Jadi tidak mengherankan bahwa anak muda yang mudah dipengaruhi cenderung naif.
Selain itu, anak muda juga memiliki pengendalian diri yang belum berkembang. Kombinasi ini terbukti menjadi bencana kenaifan dan kecerobohan yang menunggu untuk terjadi.
Sangat bergantung pada orang lain
Sebagai manusia, kita akan bergantung pada orang dari waktu ke waktu. Tetapi jika Anda sering mengalami kesulitan tanpa orang lain, maka Anda mungkin akan menjadi orang yang naif. Faktanya, ini adalah gejala dari suatu kondisi yang dikenal sebagai gangguan kepribadian dependen.
Demikian juga, orang yang naif dan bergantung akan berusaha menghindari konflik atau ketidaksetujuan dengan orang lain karena mereka takut kehilangan dukungan orang tersebut. Lebih penting lagi, orang-orang ini akan mencoba dan menoleransi orang yang mengambil keuntungan dari mereka.
Tumbuh terlindungi
Jika Anda memiliki orang tua yang terlalu protektif, kemungkinan Anda menjalani kehidupan yang sangat terlindungi. Anda selalu memiliki pendamping ke mana pun Anda pergi. Mereka biasanya akan melarang Anda melakukan banyak hal.
Akibatnya, Anda kehilangan pengalaman yang akan membantu Anda tumbuh. Meski kehidupan yang protektif merupakan wujud kasih sayang, kehidupan yang terlindung ini bisa membuat seseorang menjadi orang yang naif. Itu karena Anda tidak 'tahu' seperti apa dunia ini. Jadi, ketika seseorang memberi tahu Anda ini atau itu, Anda mudah terpengaruh.
Menolak keluar dari zona nyaman
Meskipun nyaman, zona aman ini menghambat pertumbuhan Anda. Ini menghentikan Anda dari berbagai macam risiko dan keuntungan di baliknya.
Anda akhirnya gagal mengalami hal-hal baru, dan itulah sebabnya Anda terus menjadi naif. Selain itu, Anda juga akan kehilangan imbalan yang datang setelah mengambil risiko, seperti perasaan gagal, bangga, kesuksesan, dan lain sebagainya.
Contoh Orang yang Naif
Orang naif adalah seseorang yang cenderung berpikir dan bertindak dengan kesederhanaan atau ketulusan tanpa mempertimbangkan kemungkinan adanya niat buruk atau tipu daya dari orang lain. Berikut beberapa contoh orang yang naif:
1.Pengalaman Belanja Online
Seorang wanita muda yang baru pertama kali berbelanja online menemukan sebuah produk dengan harga yang sangat murah di sebuah situs yang tidak dikenal. Tanpa melakukan penelitian atau membaca ulasan, dia langsung melakukan pembayaran.
Sayangnya, produk yang dipesannya tidak pernah sampai, dan ketika mencoba menghubungi penjual, tidak ada tanggapan. Dalam hal ini, wanita tersebut menunjukkan sikap naif dengan tidak mempertimbangkan risiko penipuan.
2.Percaya Pada Janji Teman
Seorang mahasiswa percaya penuh pada temannya yang berjanji akan mengerjakan tugas kelompok sendirian. Mahasiswa tersebut tidak ikut serta dalam proses pengerjaan tugas dan yakin bahwa temannya akan menyelesaikannya tepat waktu.
Pada akhirnya, tugas tidak selesai, dan mahasiswa tersebut menyadari bahwa temannya hanya berkata demikian untuk menghindari kerja sama. Sikap mahasiswa yang tidak mempertanyakan dan hanya menerima janji temannya menunjukkan ke-naif-annya.
3.Pekerjaan Pertama
Seorang fresh graduate menerima pekerjaan pertamanya di sebuah perusahaan kecil tanpa menandatangani kontrak kerja. Dia percaya penuh pada janji lisan manajernya tentang gaji, tunjangan, dan jadwal kerja.
Setelah beberapa bulan bekerja, dia menyadari bahwa tidak semua janji tersebut ditepati, namun dia tidak memiliki dasar hukum untuk menuntut haknya karena tidak ada perjanjian tertulis. Sikapnya yang terlalu percaya dan tidak menuntut kejelasan di awal menunjukkan ke-naif-annya dalam dunia kerja.
(mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang yang terlalu naïf hanya akan melihat segala sesuatunya dalam garis lurus.
Baca SelengkapnyaMengukur kepintaran seseorang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini juga termasuk untuk menilai apakah seseorang sebenarnya cukup pintar atau tidak.
Baca SelengkapnyaHypocrite adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti "munafik" dalam bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaOrang yang mengalami Dunning-Kruger Effect memiliki tingkat kepercayaan diri yang tidak proporsional terhadap keterampilan atau pengetahuannya.
Baca SelengkapnyaMenjadi orang cuek memiliki beberapa manfaat tersendiri.
Baca SelengkapnyaKata An-Nifaq secara istilah syara‟ berarti menutup kekufuran dan memperlihatkan keimanan.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata kata bijak tapi menyindir untuk orang yang pernah mengecewakan kita.
Baca SelengkapnyaBerperilaku amanah tidak sekadar tentang mematuhi aturan atau norma sosial, tetapi mencerminkan komitmen untuk berbicara dengan jujur dan bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaSejumlah perilaku bisa tampak pada seseorang yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.
Baca SelengkapnyaMerasa paling pintar atau melihat orang yang merasa paling pintar, mungkin orang tersebut mengalami apa yang dinamakan efek Dunning-Kruger.
Baca Selengkapnya