Mengenal Jenis Kata Hubung, Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya
Merdeka.com - Bahasa merupakan alat komunikasi yang disampaikan penutur satu kepada penutur lainnya. Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem lambang bunyi. Lambang bunyi ini bersifat arbitrer yang kemudian lazim digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi di dalam masyarakat. Bahasa tidak dapat dilepaskan dari budaya dan masyarakat pemakaiannya karena kelangsungan bahasa sangat ditentukan oleh masyarakat pemakai bahasanya sendiri.
Saat belajar mengenai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita juga perlu memahami terkait kata hubung. Ada pengertian hingga jenis dan penggunaan kata hubung yang perlu diketahui.
-
Apa definisi konjungsi penjelas? Konjungsi penjelas, terutama kata 'bahwa', memainkan peran penting dalam menghubungkan ide dan memberikan klarifikasi dalam berbagai konteks keilmuan dan kehidupan sehari-hari.
-
Apa fungsi dari konjungsi penegas? Konjungsi penegas adalah konjungsi yang berfungsi untuk menegaskan atau meringkas suatu kalimat yang telah disebutkan sebelumnya.
-
Di mana konjungsi penjelas digunakan? Penggunaan yang tepat dari konjungsi ini membantu dalam menyampaikan informasi dengan jelas dan terstruktur, memungkinkan pembaca atau pendengar untuk memahami hubungan antara berbagai elemen dalam sebuah pernyataan atau argumen.
-
Bagaimana konjungsi penjelas bekerja? Dari contoh-contoh yang diberikan, terlihat bahwa konjungsi penjelas digunakan secara luas dalam berbagai bidang, mulai dari sains dan teknologi hingga ilmu sosial dan humaniora, menunjukkan fleksibilitas dan pentingnya dalam komunikasi ilmiah dan umum.
-
Kenapa konjungsi penjelas penting? Penggunaan yang tepat dari konjungsi ini membantu dalam menyampaikan informasi dengan jelas dan terstruktur, memungkinkan pembaca atau pendengar untuk memahami hubungan antara berbagai elemen dalam sebuah pernyataan atau argumen.
-
Bagaimana cara mengenali konjungsi penegas? Konjungsi penegas adalah konjungsi yang berfungsi untuk menegaskan atau meringkas suatu kalimat yang telah disebutkan sebelumnya.
Kata hubung sering juga disebut konjungsi yang merupakan kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang setara, seperti kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Selain itu, konjungsi dapat disebut pula perangkaian, yang berfungsi merangkaikan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lainnya dalam kalimat.
Berikut jenis kata hubung yang telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya pada Kamis, (25/06/2022).
Pengertian Kata Hubung Menurut Para Ahli
1. Anton Moeliono (2003)Dalam bukunya yang berjudul "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia", dijelaskan pengertian kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yakni kata dengan kata, frase dengan frase atau klausa dengan klausa.
2. Lalu Alwi (2003)Menjelaskan pengertian kata hubung sebagai kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yakni kata dengan kata, frasa dengan frasa atau klausa dengan klausa. Terakhir, Mulyono (2013) menjelaskan pengertian kata hubung atau konjungsi sebagai kata yang memiliki fungsi untuk menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, frase dengan frase, kalimat dengan kalimat dan juga paragraf dengan paragraf.
3. Menurut Chaer (2000)pengertian kata hubung atau konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.
Jenis-Jenis Kata Hubung
Setelah mengetahui pengertian kata hubung menurut para ahli, selanjutnya kamu perlu memahami jenis-jenis kata hubung dan penggunaannya. Bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas: Konjungsi Adversertif (tetapi, namun), Konjungsi Kausal (sebab, karena), Konjungsi Kordirnatif (dan, atau, tetapi), Konjungsi Korelatif (entah, baik, maupun), Konjungsi Subordinatif (meskipun, kalau, bahwa), Konjungsi Temporatif(sebelum, sesudah).
Sementara itu, berdasarkan konjungsi sebagai alat relasi yang erat (cohesive) dapat dibagi atas beberapa bagain terutama kalau dibagi atas atau berdasarkan perilaku sintaksisnya adalah sebagai berikut:
1. Konjungsi KoordinatifJenis-jenis kata hubung yang pertama adalah konjungsi koordinator. Konjungsi kordirnatif atau kata penghubung kordirnatif, lazimnya dipahami sebagai kata penghubung yang bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau yang lebih cenderung sama tataran tingkatan kepentingannya. Konjungsi kordinatif bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang memiliki status sama.
2. Konjungsi SubordinatifJenis-jenis kata hubung berikutnya adalah konjungsi suboordinatif. Konjungsi ini adalah jenis-jenis konjungsi atau penghubung yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi subordinatif sebagai konjungsi intrakalimat.
Pemaknaan sebuah konjungsi harus berada di dalam konteks kolokasinya dalam kalimat. Konjungsi subordinatif yang lazim digunakan ialah agar, akibat, apabila, bila, asal, bahwa, berhubung, karena, sebab, bilamana, disamping, selain, hingga, jika, kecuali, tatkala, meskipun, sekalipun, seandainya, sebelum, sehingga, sejak, semenjak, selama, sesudah, setiap kali, supaya, tempat, untuk, yang, sampai.
3. Konjungsi KorelatifBukan hanya konjungsi subordinatif, jenis-jenis kata hubung lainnya adalah konjungsi korelatif yang merupakan konjungsi terbelah, yaitu sebagian terletak di awal kalimat dan sebagian lagi terletak di di tengah, seperti baik, maupun, tidak hanya, tetapi, demaikia, baik, maupun, tidak hanya, tetapi demikian (rupa), sehingga apakah atau entah entah jangankan pun.
4. Konjungsi antar KalimatSementara itu, baik dalam konteks lisan maupun konteks tulis, konjungsi antarkalimat selalu berada di awal kalimat karena memang tugas pokoknya adalah mengawali kalimat yang baru.
Selain bertugas mengawali kalimat, konjungsi atau kata penghubung antarkalimat juga bertugas menghubungkan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang ada di depannya dengan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya tersebut.
Contoh-contoh konjungsi antar kalimat dalam bahasa Indonesia itu di antaranya:
Biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian,walaupun begitu, meskipun begitu, meskipun demikian, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasannya, malahan, malah, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengertian kata tugas beserta jenis-jenis dan penggunaannya yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaFungsi kata tugas dalam Bahasa Indonesia sangat penting dalam setiap kalimat.
Baca SelengkapnyaFungsi kata tugas dalam Bahasa Indonesia sangat penting dalam setiap kalimat.
Baca SelengkapnyaKata ‘bahkan’ biasa kita gunakan untuk menambahkan informasi yang lebih kuat dari kalimat sebelumnya, sehingga kata ini termasuk dalam konjungsi penegas.
Baca SelengkapnyaKonjungsi penjelas merupakan salah satu jenis konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya.
Baca SelengkapnyaKata majemuk adalah bentuk kata yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih kata dasar.
Baca SelengkapnyaApa majemuk dalam kalimat majemuk adalah gabungan dua kata yang menimbulkan suatu kata baru.
Baca SelengkapnyaKonjungsi adalah sebuah kata yang penting untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya.
Baca SelengkapnyaKata ganti adalah kata yang digunakan untuk mengacu kepada kata benda lain yang digunakan di dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Baca SelengkapnyaKumpulan kosakata bahasa Inggris dan artinya yang bisa coba dihafalkan.
Baca SelengkapnyaJenis kata wajib diketahui. Pasalnya, kata adalah bagian penting dari bahasa.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata ganti petunjuk yang perlu diketahui dan pahami perbedaannya.
Baca Selengkapnya