Mengenal Jenis Wawancara Kerja, Berikut Penjelasannya
Merdeka.com - Di tengah sempitnya lapangan pekerjaan, mencari kerja tentu bukanlah hal mudah. Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk tahu banyak hal.
Bekal dasar yang harus dimiliki seseorang sebelum ia melamar pekerjaan adalah mengetahui jenis-jenis wawancara kerja. Pengetahuan akan jenis wawancara kerja sedikit banyak akan membuat kamu merasa lebih mantap dan yakin saat nanti dihadapkan dengan situasi wawancara kerja.
Wawancara kerja pada dasarnya merupakan tahap rekrutmen yang biasanya dilakukan perusahaan untuk mempelajari langsung kandidat. Tahap ini cukup penting karena menentukan apakah kamu bisa mendapatkan posisi tersebut atau tidak.
-
Bagaimana cara mempersiapkan wawancara kerja? Melakukan riset perusahaan yang akan dilamar Mempersiapkan diri untuk wawancara tidak perlu memakan waktu lama. Schwager mengatakan akan lebih baik jika kandidat menyebutkan sesuatu dari profil LinkedIn, profil X, atau informasi lain tentang perusahaan di awal wawancara. 'Itu langsung membuat saya berpikir bahwa kandidat tersebut terlibat dan memulai percakapan dengan nada yang sangat baik,' katanya.
-
Mengapa persiapan wawancara sangat penting? Namun, saat tiba saatnya wawancara, ia menyarankan untuk melakukan riset untuk menunjukkan keterlibatan Anda dalam kesempatan tersebut, jika tidak, hal itu bisa jadi membuang-buang waktu.
-
Kenapa penting untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara? Pelajari tentang perusahaan yang dilamar, termasuk visi, misi, serta budayanya. Selain itu, ketahui pula tentang posisi yang kamu lamar, mulai dari tugas dan tanggung jawab yang terkait.
-
Apa yang harus dipersiapkan sebelum wawancara? Langkah penting selanjutnya yang bisa kamu coba adalah membuat daftar pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan pada saat wawancara berlangsung.
-
Apa tips penting untuk wawancara kerja? 'Kedengarannya cukup sederhana, tetapi saya memperhatikan bahwa tingkat kesiapan kandidat tampaknya telah menurun dalam lima tahun terakhir atau lebih,' kata Adriane, Rabu (11/9). 'Saya benar-benar terkejut melihat seberapa sering orang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Inilah sesuatu yang sangat mendasar yang saya lihat tidak dipahami oleh para kandidat saat ini,' kata dia.
-
Kenapa kita harus berlatih sebelum wawancara? Nah, itulah beberapa tips bahasa tubuh yang bisa diterapkan untuk mengantarkanmu pada pintu kesuksesan wawancara. Meskipun kualifikasi pengalaman rasanya jauh lebih penting, namun cara kamu dalam berkomunikasi juga bisa menjadi pertimbangan besar para rekruiter. Jadi, jangan lupa untuk selalu berlatih sebelum melakukan sesi wawancara, ya!
Maka dari itu, diperlukan persiapan kerja yang matang agar dapat melalui tahap wawancara dengan baik sehingga hasilnya tidak mengecewakan. Lebih jauh berikut ini jenis wawancara kerja, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui themuse.com dan berbagai sumber lainnya pada Rabu, (08/02/2022).
1. Wawancara Tradisional
Jenis wawancara kerja yang pertama adalah wawancara tradisional atau one on one. Tipe wawancara ini kerap digunakan dan kamu sudah pasti familiar dengan wawancara tipe ini. Di mana perwakilan perusahaan, biasanya HRD dan user (pengguna) akan bekerja sama untuk membuat pertanyaan untuk sesi tanya jawab untuk mengetahui apakah kamu kandidat yang mereka cari atau tidak.
Contoh pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara ini adalah "ceritakan mengenai diri anda" hingga "mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini".
2. Wawancara SituasionalJenis wawancara kerja berikutnya adalah wawancara situasional. Wawancara ini fokus pada kinerja masa depan kamu. Umumnya, pewawancara akan memberi kamu sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah tersebut.
Apapun masalah yang akan ditanyakan kepadamu, jawablah dengan jujur dan spesifik. Ketahui masalah, jelaskan solusi dan tindakan yang akan kamu lakukan. Jika masalah berkaitan dengan keahlian yang kamu miliki, maka masukkan keahlian tersebut dalam jawaban kamu untuk menunjukkan kamu mampu menyelesaikan masalah tersebut.
3. Wawancara KelompokTidak seperti tipe wawancara tradisional, pada jenis wawancara kerja yang satu ini kamu tidak hanya akan bertemu dengan HRD saja, tapi juga dengan beberapa kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama denganmu. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat mereka membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini membuat perusahaan melihat kelebihan masing-masing dari kandidat dan bagaimana para kandidat ini bekerja dalam grup.
Pertanyaan yang umumnya muncul dalam tipe wawancara ini adalah "apakah yang membuat kamu berbeda dari kandidat lain?", "kira-kira apa posisi yang cocok untuk kamu saat berada di kelompok ini?".
4. Wawancara Perilaku
Wawancara perilaku (behaviour interview) merupakan jenis wawancara kerja yang lebih fokus pada perilaku masa lalu kamu untuk memprediksi perilaku masa depan kamu. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang. Dengan kata lain, kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, dianggap akan baik juga di masa depan sehingga dia dapat bekerja dengan baik.
5. Wawancara Via TeleponSelanjutnya, jenis wawancara ini juga sering dipilih perusahaan untuk menentukan kandidat yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh, kamu melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang berlokasi di Australia.
Perusahaan asing tersebut akan mewawancarai kamu via telepon yang umumnya sebagai saringan pertama apakah kamu kompeten atau tidak untuk mengikuti wawancara selanjutnya. Meskipun via telepon, kamu tetap harus menjalani tipe wawancara ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri kamu layaknya akan menjalani wawancara tatap muka.
6. Wawancara Asah OtakWawancara tipe ini biasa digunakan oleh Microsoft saat ingin mencari kandidat untuk kantor mereka. Sekarang tipe wawancara ini sering kali digunakan oleh perusahaan berbasis teknologi. Namun sekarang industri perbankan, marketing, dan keuangan sering menggunakan tipe ini juga. Mirip dengan wawancara studi kasus, tipe ini juga akan menjadi tolak ukur sejauh mana kemampuan kamu dalam menghadapi sebuah masalah.
Contoh pertanyaan yang kerap muncul dalam tipe wawancara ini adalah "bagaimana cara kamu mendaki Gunung Jaya Wijaya?", "Jabarkan kira-kira bagaimana tuna netra melihat warna merah?".
(mdk/nof)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
HRD akan memberikan sejumlah pertanyaan untuk mencari kandidat pekerja terbaik.
Baca SelengkapnyaBagaimana sih agar rasa gugup dan deg-degan yang dimiliki bisa berkurang?
Baca SelengkapnyaPsikotes adalah tes yang sering disertakan dalam proses rekrutmen kerja.
Baca SelengkapnyaTujuan dari psikotes adalah untuk membantu perusahaan memilih calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan posisi yang tersedia.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan wawancara Anda harus mempersiapkan mental dan jawaban-jawaban yang sekiranya akan ditanya oleh para perekrut.
Baca SelengkapnyaBeberapa pelamar kerja seringkali mengabaikan beberapa hal penting saat wawancara.
Baca SelengkapnyaPerusahaan besar dunia sering menanyakan beragam pertanyaan tak terduga kepada para pelamar kerja saat wawancara.
Baca SelengkapnyaUntuk menilai perusahaan itu baik atau justru buruk 'red flag' calon karyawan bisa mendeteksi hal tersebut saat proses wawancara.
Baca SelengkapnyaPersiapan kurang matang seringkali terjadi pada kandidat.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.
Baca SelengkapnyaIntip strateginya biar nggak kelamaan galau waktu jadi fresh graduate!
Baca SelengkapnyaTerdapat doa lancar interview yang bisa diamalkan agar mendapat kemudahan dan kelancaran dalam wawancara kerja.
Baca Selengkapnya