Mengenal Kolestasis dan Gejalanya, Gangguan pada Liver yang Harus Diwaspadai
Merdeka.com - Kolestasis adalah penyakit pada liver atau organ hati. Penyakit ini terjadi ketika aliran empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Empedu sendiri adalah cairan yang diproduksi oleh liver yang membantu pencernaan makanan, terutama lemak.
Ketika aliran empedu berubah, dapat menyebabkan penumpukan bilirubin. Bilirubin adalah pigmen yang diproduksi oleh liver dan dikeluarkan dari tubuh melalui empedu.
Dikutip dari Healthline, ada dua jenis kolestasis, yaitu kolestasis intrahepatik dan kolestasis ekstrahepatik. Kolestasis intrahepatik berasal dari liver. Kolestasis ini dapat disebabkan oleh penyakit, infeksi, penggunaan obat, kelainan genetik, atau pun efek hormonal pada aliran empedu. Selain itu, kehamilan juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
-
Bagaimana penyakit liver bisa terjadi? Kondisi tersebut biasanya terjadi karena peradangan hati yang terus-menerus atau berkelanjutan, hingga pada akhirnya menyebabkan penumpukan kolagen dan protein lain di hati.
-
Apa saja tanda penyakit liver? Meskipun setiap jenis penyakit liver mempunyai gejala yang sedikit berbeda, namun semua jenis penyakit liver memiliki beberapa gejala yang sama.
-
Apa saja tanda liver yang tidak sehat? Tanda liver yang tidak sehat dan dipenuhi dengan racun bisa termasuk kelelehan di siang hari, pencernaan atau metabolisme yang tidak baik, dan sensitif terhadap bau atau wangi-wangian.
-
Apa itu sirosis hati? Menurut dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS sebagai Dokter Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di RS EMC Alam Sutera, sirosis hati adalah kondisi medis yang ditandai oleh kerusakan hati yang parah dan tidak dapat dipulihkan.
-
Apa ciri khas dari Demam Kelenjar? Salah satu ciri khas demam kelenjar adalah pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di daerah leher.
-
Apa yang terjadi ketika kolesterol tinggi? Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Kemudian kolestasis lainnya, yaitu kolestasis ekstrahepatik, adalah penyakit yang disebabkan karena adanya penghalang fisik ke saluran empedu. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh batu empedu, kista, dan tumor sehingga dapat membatasi aliran empedu. Berikut akan kami sampaikan lebih lanjut mengenai gejala dan penyebab kolestasis yang perlu Anda tahu.
Gejala Kolestasis
Kedua jenis kolestasis menghasilkan gejala yang sama. Jika menderita penyakit ini, Anda mungkin akan mengalami gejala seperti:
Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang menderita kolestasis memiliki gejala, dan orang dewasa dengan kolestasis kronis justru sering mengalaminya tanpa ada gejala.
Penyebab Kolestasis
Kolestasis yang menyumbat empedu ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor.
Obat-obatan
Liver memainkan peran penting dalam memetabolisme obat. Namun, ada beberapa obat yang sulit untuk dimetabolisme oleh liver Anda daripada obat yang lain, dan mungkin ada juga yang berbahaya bagi liver Anda. Obat-obatan ini termasuk:
Anda harus minum obat sesuai dengan petunjuk, dan jangan berhenti minum obat yang diresepkan dokter tanpa berbicara dengan mereka terlebih dahulu.
Penyakit
Penyakit tertentu dapat menyebabkan jaringan parut atau peradangan pada saluran empedu, hingga pada akhirnya menyebabkan kolestasis. Penyakit ini termasuk:
Kolestasis Kehamilan
Kolestasis kehamilan intrahepatik, juga disebut kolestasis obstetrik, diperkirakan terjadi pada 1 hingga 2 kehamilan per 1.000 di Amerika Serikat. Gejala kolestasis obstetrik yang paling umum adalah gatal tanpa ruam. Hal ini disebabkan oleh penumpukan asam empedu dalam darah.
©©Shutterstock.com/ Zurijeta
Rasa gatal umumnya terjadi pada trimester terakhir kehamilan. Bisa juga disertai dengan:
Temui dokter jika Anda mengalami gatal-gatal saat hamil. Beberapa obat yang dijual bebas, seperti antihistamin atau krim anti-gatal yang mengandung kortison, umumnya tidak efektif untuk mengobati kondisi ini dan dapat membahayakan bayi Anda yang belum lahir. Sebagai gantinya, dokter dapat meresepkan obat yang membantu mengatasi rasa gatal namun tidak membahayakan bayi Anda.
Apakah kolestasis obstetrik berbahaya?
Kolestasis obstetrik bisa menjadi kondisi serius bagi ibu dan bayi. Meskipun sebagian besar kasus tidak mengancam, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Sebagian besar kasus kolestasis obstetrik akan sembuh setelah melahirkan. Namun, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan Anda dalam jangka panjang. Selain itu, wanita yang menderita kolestasis selama kehamilan juga memiliki peningkatan risiko:
Pengobatan
Kolestasis dapat terjadi pada setiap orang di segala usia, baik pada pria maupun wanita. Pemulihan tergantung pada seberapa parah kasusnya sebelum pertama kali didiagnosis. Faktor lain adalah penyebab yang mendasari penyakit ini.
Langkah pertama untuk mengobati kolestasis adalah dengan mengobati penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jika dokter menemukan bahwa obat-obatan adalah penyebab kondisi tersebut, maka dokter dapat merekomendasikan obat yang berbeda. Jika penyumbatan seperti batu empedu atau tumor menyebabkan cadangan empedu, dokter mungkin merekomendasikan operasi.
Dalam kebanyakan kasus, kolestasis obstetrik bisa sembuh setelah melahirkan. Namun, wanita yang mengalami kolestasis obstetrik masih harus dipantau pascakehamilan. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit liver merupakan istilah umum untuk menyebut segala kondisi yang mempengaruhi kesehatan hati. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala penyakit liver!
Baca SelengkapnyaRadang kantung empedu adalah kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi apabila tidak ditangani dengan serius.
Baca SelengkapnyaNormalnya, hati hanya memiliki sedikit lemak. Tapi jika lemak mulai menumpuk, maka penyakit fatty liver bisa muncul.
Baca SelengkapnyaBatu empedu adalah potongan bahan padat yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil di bawah hati Anda. Batu ini bisa menyumbat saluran empedu.
Baca SelengkapnyaDengan fokus pada obat-obatan alami ini, kita bisa mengurangi risiko efek samping yang terkait dengan pengobatan konvensional.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis bedah dari RS EMC Alam Sutera ungkap gejala dan cara penanganan sirosis hati yang tepat.
Baca SelengkapnyaMasalah kista bawaan yang tidak dibersihkan dengan tepat bisa menimbulkan komplikasi dan kelainan.
Baca SelengkapnyaMeski jarang dibandingkan dengan orang dewasa, penyakit liver pada anak tetap menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Baca SelengkapnyaDalam mengatasi batu empedu, terdapat beberapa pilihan pengobatan yang dapat dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya kanker lambung pada diri seseorang bisa ditandai dari berbagai hal termasuk berubahnya feses menjadi hitam.
Baca SelengkapnyaCiri ginjal bermasalah dan penyebabnya yang perlu diwaspadai oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaKetika fungsi ginjal terganggu, dampaknya dapat merambat ke berbagai sistem tubuh, menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya.
Baca Selengkapnya