Mengenal Retinopati Diabetik dan Gejalanya, Gangguan Mata yang Muncul Akibat Diabetes
Merdeka.com - Retinopati diabetik adalah kondisi mata yang terjadi akibat diabetes. Hal ini dapat timbul sebagai akibat dari kadar gula darah tinggi yang menyebabkan diabetes. Seiring waktu, gula yang terlalu banyak di dalam darah dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina.
Retina adalah selaput yang menutupi bagian belakang mata. Bagian mata ini akan mendeteksi cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak melalui saraf optik.
Jika gula menyumbat pembuluh darah kecil yang masuk ke retina, maka bisa menyebabkannya bocor atau berdarah. Mata kemudian dapat menumbuhkan pembuluh darah baru yang lebih lemah dan lebih mudah bocor atau berdarah.
-
Mengapa gula berlebihan berdampak buruk pada kolesterol? 'Kolesterol tinggi itu bisa berakibat resistensi insulin berkurang, dan nantinya bisa menyebabkan gula darah meningkat dan memicu diabetes,' ungkap Luluk dalam sebuah sesi wicara daring di Jakarta, Jumat lalu.
-
Apa dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan? Pasalnya, hal tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh. Mulai dari berat badan yang naik secara drastis hingga risiko terjadinya penyakit kronis.
-
Kenapa konsumsi gula berlebihan berdampak buruk? Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan asupan kalori berlebih, sehingga tak heran jika dapat menyebabkan peningkatan berat badan pula.
-
Bagaimana gula berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah? Harvard Health menjelaskan, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan peradangan kronis, yang keduanya merupakan jalur patologis menuju penyakit jantung.
-
Apa yang bisa terjadi jika terlalu banyak konsumsi gula? Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
-
Apa efek konsumsi gula pada tubuh? Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
Jika mata mulai menumbuhkan pembuluh darah baru, maka ini dikenal sebagai retinopati diabetik proliferatif, yang oleh para ahli dianggap sebagai stadium yang lebih lanjut. Tahap awal dikenal sebagai retinopati diabetik nonproliferatif.
Mata dapat menumpuk cairan saat tubuh memiliki gula darah tinggi yang lama. Akumulasi cairan ini mengubah bentuk dan lekukan lensa sehingga menyebabkan perubahan penglihatan. Begitu seseorang mengendalikan kadar gula darahnya, lensa biasanya akan kembali ke bentuk aslinya, dan penglihatan akan membaik.
Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan lebih lanjut tentang penyebab dan gejala retinopati diabetik dirangkum dari laman medicalnewstoday.com.
Gejala Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya akan terlihat ketika kondisi lebih lanjut.
Retinopati diabetik cenderung mempengaruhi kedua mata. Tanda dan gejala dari kondisi ini mungkin termasuk:
Faktor Risiko
Siapa pun yang menderita diabetes berisiko terkena retinopati diabetik. Namun, risikonya lebih tinggi jika orang tersebut:
Komplikasi Retinopati Diabetik
Jika tidak diobati, retinopati diabetik dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Ketika pembuluh darah berdarah ke dalam jeli utama yang mengisi mata, yang dikenal sebagai vitreous, dapat menjadi kondisi yang disebut sebagai perdarahan vitreous.
Dalam kasus ringan, gejalanya termasuk floaters, tetapi kasus yang lebih parah dapat menjadikan seseorang kehilangan penglihatan, karena darah di vitreous menghalangi cahaya masuk ke mata. Jika retina tetap tidak rusak, pendarahan di vitreous bisa hilang dengan sendirinya.
Dalam beberapa kasus, retinopati diabetik dapat menyebabkan retina terlepas. Komplikasi ini dapat terjadi jika jaringan parut menarik retina dari bagian belakang mata.
Biasanya menyebabkan munculnya bintik-bintik mengambang di bidang penglihatan seseorang, kilatan cahaya, dan kehilangan penglihatan yang parah. Retina yang terlepas menghadirkan risiko kehilangan penglihatan total yang signifikan jika seseorang tidak mendapatkan perawatan.
Aliran cairan normal di mata dapat tersumbat saat pembuluh darah baru terbentuk, yang menyebabkan glaukoma. Penyumbatan menyebabkan penumpukan tekanan di mata, meningkatkan risiko kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan.
Pencegahan
©www.huffingtonpost.com
Pengelolaan kadar gula darah yang baik akan membantu mencegah retinopati diabetik. Dengan mendeteksi sedini mungkin gejala akan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, adalah faktor lain yang juga dapat terlibat. Penderita diabetes dapat mengambil langkah-langkah untuk mengontrol tekanan darahnya, seperti:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit mata akibat diabetes merupakan salah satu komplikasi yang paling umum dan bisa sangat merusak jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaDiabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pada mata.
Baca SelengkapnyaRisiko gangguan pengelihatan bisa muncul pada diri seseorang saat kondisi diabetes yang dimilikinya tak tertangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaRetina mata memiliki fungsi yang penting untuk penglihatan. Gangguan pada bagian ini dapat memengaruhi kualitas mata hingga bisa menyebabkan buta.
Baca SelengkapnyaGula darah tinggi terjadi apabila tubuh mengalami resistensi insulin.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca SelengkapnyaAda berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tidak rutin minum obat, mulai dari kesibukan, lupa, hingga ketidaknyamanan akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak makan gula bisa menimbulkan dampak yang tak hanya muncul dalam jangka panjang, tapi juga jangka pendek.
Baca SelengkapnyaDi usia senja, banyak masalah kesehatan muncul merusak kesejahteraan. Salah satunya adalah kebutaan, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaMeskipun memberikan rasa manis yang menggoda, kelebihan konsumsi gula pada anak ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatannya secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya