Mengenal Warung Mbok Yem, Kedai Tertinggi di Indonesia yang Bantu Obati Lapar Pendaki
Merdeka.com - Sosok Mbok Yem tentu tidak asing lagi bagi para pendaki gunung di Indonesia. Ia bersama kedai sederhananya kerap jadi primadona bagi para pendaki yang kelaparan di atas puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.
Mbok Yem bahkan diketahui merupakan satu-satunya orang yang membuka warung makan di atas puncak gunung. Hal tersebut juga menobatkan ia sebagai warung makan tertinggi di Indonesia, seperti yang viral beberapa waktu lalu di sosial media Instagram.
Diketahui ia mulai membuka usahanya sejak tahun 1980an silam untuk membantu para pendaki yang sering kelaparan saat kehabisan logistik di puncak berketinggian 3.150 mdpl. Lokasinya juga terbilang strategis, dengan tepat berada di pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.
-
Dimana Mbok Yem berada saat kebakaran Gunung Lawu? 'Informasi menyebutkan jika warung mbok yem terbakar dan mbok yem sudah dibawa turun gunung itu TIDAK BENAR. Fakta ini diberikan oleh Relawan Gunung Lawu yang langsung merekam kondisinya pada 2 oktober dan meminta keterangan Mbok Yem,'
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
-
Kapan Bukit Cendono dibuka untuk pendakian? Belum lama ini, Bukit Cendono di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dibuka sebagai jalur pendakian.
-
Bagaimana cara menuju puncak Bukit Cendono? Estimasi waktu pendakian hingga puncak berkisar antara dua hingga tiga jam perjalanan.
-
Apa yang terjadi di Puncak? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
Penasaran lebih jauh dengan Warung Mbok Yem yang legendaris itu? Berikut ulasannya dari Merdeka.com.
Berawal Dari Interaksi dengan Pendaki Gunung di Tahun 80 an
Ternyata belum banyak pecinta gunung yang mengetahui sejarah dari warung ‘legendaris’ di Gunung Lawu tersebut. Setelah ditelusuri ternyata ibu yang memiliki nama asli Wakiyem ini sudah berjualan lebih dari 30 tahun di sana.
Dilansir dari goodnewsfromindonesia, mulanya ia merupakan warga setempat yang kerap menaiki puncak Lawu untuk mencari akar, serta bahan-bahan herbal alami. Dahulu Mbok Yem memang berprofesi sebagai peracik jamu tradisional sebelum memutuskan untuk berjualan.
Setelah bertemu dan berinteraksi dengan para pendaki gunung, ia pun memilih untuk membuka warung makanan dan minuman guna memenuhi kebutuhan logistik dari para pendaki gunung yang berkekurangan.
Dibantu Porter untuk Menaiki Makanan Dari Bawah
Mbok Yem sendiri mulanya mengambil bahan makanan sendiri dari kaki gunung. Namun seiring bertambahnya usia ia pun memilih untuk meminta bantuan dari para porter di gunung yang terletak antara Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.
Seperti dikutip dari akun Youtube Ardnen Cruise, Mbok Yem harus merogoh kocek sebesar Rp 500.000 setiap kali meminta bantuan porter untuk menaiki barang barang kebutuhan berjualan di puncak Lawu.
“Barang-barangnya itu pakai porter gaes buat naikin ke Puncak Lawu dan itu harus bayar Rp 500 ribu” tutur pria dalam video tersebut
Menu Andalan di Warung Mbok Yem
Nasi Pecel yang jadi primadona di Warung Mbok Yem Puncak Lawu ©2021 Kanal Youtube Farida Nurhan/editorial Merdeka.com
Salah satu menu andalan dari warung Mbok Yem adalah nasi pecel telur ceploknya, harga seporsi dari nasi pecel komplit tersebut adalah Rp 15 ribu. Selain itu ada juga menu andalan lainnya yakni nasi soto.
Namun dikutip dari gunung.id menu tersebut tidak selalu tersedia dan hanya ada di waktu-waktu tertentu seperti Bulan Suro. Pendaki juga bisa menikmati aneka minuman seperti kopi, teh hangat dan juga susu, dengan camilan beberapa varian gorengan yang cukup murah meriah.
Memiliki Panel Surya untuk Sumber Listrik
Yang menarik dari warung Mbok Yem adalah tersedianya aliran listrik untuk kulkas dan televisi di tempat makan tersebut. Rupanya sumber listrik berasal dari panel surya yang terpasang di bagian atap dari warungnya tersebut.
Salah satu pecinta alam yang turut merasakan fasilitas lengkapnya warung Mbok Yem adalah Salah Yeyen Choiri (21). Pendaki asal Jawa Tengah tersebut menjelaskan jika panel surya yang mengaliri listrik bisa membantu Mbok Yem dan pendaki lainnya yang membutuhkan.
"Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas lebaran saja. Sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas, termasuk merawat pendaki yang tiba-tiba sakit dan membutuhkan bantuan" katanya seperti dikutip dari Liputan6. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaPemilik warung tertinggi di Indonesia, Mbok Yem selamat dari kebakaran hebat Gunung Lawu yang sempat mengancam keselamatannya.
Baca SelengkapnyaMenjadi pemilik warung tertinggi di Indonesia, begini kondisi Mbok Yem dan warungnya di Gunung Lawu.
Baca SelengkapnyaViral nenek usia 71 tahun taklukan banyak gunung. Ini fakta sosoknya yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada hari ini karena sakit.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa sampai ke warung itu, pengunjung butuh berjalan kaki selama satu jam melewati jalan menanjak yang curam dan dipenuhi batu.
Baca SelengkapnyaSop Ayam Mbok Susah cukup terkenal. Apalagi harganya terkenal murah meriah. Hanya saja lokasinya sangat tersembunyi di antara padatnya permukiman penduduk.
Baca SelengkapnyaWarung yang mengikuti kemana pemulung bekerja. Warung ini bisa menghasilkan cuan hingga Ro900 ribu sehari.
Baca SelengkapnyaDi Sragen, banyak restoran atau warung kuliner yang menyajikan makanan tradisional khas Jawa. Masing-masing kuliner memiliki cita rasa unik yang sulit dijumpai
Baca SelengkapnyaDepot ini dibangun dengan dedikasi tinggi satu keluarga
Baca SelengkapnyaDia begitu berani berjualan di warung miliknya yang terletak di tengah hutan belantara.
Baca SelengkapnyaAda menu tambahan yang berbeda dari warung aslinya, yakni keberadaan sambal favorit Soeharto.
Baca Selengkapnya