Patut Dicontoh, Begini Cara SD di Bandung Ajarkan Pemilahan Sampah Sejak Dini ke Siswa
Siswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Siswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Patut Dicontoh, Begini Cara SD di Bandung Ajarkan Pemilahan Sampah Sejak Dini ke Siswa
Sebuah Sekolah Dasar (SD) bernama Pelita Fajar di Kota Bandung, Jawa Barat, menerapkan konsep pembelajaran yang unik. Para siswa di sana pelan-pelan dikenalkan dengan tata cara pemilahan sampah di sekolah.
-
Mengapa penting bagi sekolah untuk mengelola sampah plastik secara efektif? Sekolah harus memiliki sistem pengolahan sampah yang efektif. Membuat area untuk memisahkan sampah organik dan sampah non-organik serta memasang tempat sampah dengan label yang jelas. Selain itu, sekolah juga dapat menggandeng organisasi daur ulang lokal untuk mengelola dan mendaur ulang sampah plastik yang terkumpul.
-
Mengapa penting untuk membuang sampah pada tempatnya di sekolah? Praktik membuang sampah pada tempatnya, terutama di sekolah, biasanya tercantum dalam peraturan resmi sekolah Dan apabila ada yang melanggarnya, maka akan mendapat sanksi. Hal tersebut akan semakin menyadarkan para siswa untuk lebih sadar pada kondisi kebersihan lingkungan sekitarnya.
-
Bagaimana cara sekolah melibatkan siswa dalam program pengurangan sampah plastik? Melibatkan siswa, guru, dan staf sekolah secara aktif dalam program pengurangan sampah plastik adalah kunci keberhasilan. Sekolah dapat membentuk kelompok lingkungan hidup atau klub eco-friendly yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan seperti kampanye medisasi atau lomba menghias kotak daur ulang dapat menjadi inisiatif yang menyenangkan dan edukatif.
-
Apa contoh perilaku ramah lingkungan di sekolah? Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar lingkungan tetap lestari dan terhindar dari kerusakan. Seperti diketahui, kerusakan lingkungan menjadi salah satu masalah krusial yang harus mendapat perhatian. Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan masih menjadi pemicu utama adanya pemanasan global. Maka dari itu, pemahaman mengenai perilaku ramah lingkungan perlu diterapkan sejak dini, seperti di sekolah.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Bagaimana Sariban membersihkan sampah di Bandung? Dibantu sepeda ontel tua, Sariban memulai aksinya memungut sampah sebelum kota tersebut sibuk dengan hiruk pikuknya.
Sudah dilakukan sebelum Bandung darurat sampah
Sebelumnya wilayah Bandung memasuki kondisi darurat sampah, di mana tempat pembuangan sampah terpadu mengalami kapasitas berlebih.
Langkah ini kemudian diantisipasi, termasuk oleh SD Pelita Fajar dengan cara memasifkan kampanye pengelolaan sampah.
Mengutip laman Pemkot Bandung, sekolah ini bahkan sudah melakukan gerakan antisipasi sampah berlebih sebelum masa darurat sampah di ibu kota Provinsi Jawa Barat itu.
Biasakan membawa tempat makan dan minum sendiri
Pihak sekolah memulai kebijakan ini dengan meminta siswa-siswinya untuk membawa kota makan dan wadah minum sendiri.
Ini sebagai cara pengurangan sampah dari kegiatan jajan, yang kebanyakan menggunakan tempat berbahan plastik.
Kebiasaan kemudian berlanjut dengan cara mengajarkan siswa di sana untuk membuang sampah sesuai kategori organik, anorganik dan residu yang sudah disiapkan di tiap-tiap kelas.
Mengelompokkan sampah di bank sampah
Setelah sampah di dalam kelas terkumpul, sisa limbah itu kemudian dikelompokkan siswa siswinya di bank sampah yang sudah disediakan pihak sekolah.
Di bank sampah sudah ada petugas kebersihan yang siap membantu pengelompokkan sampah, sehingga para siswa bisa terbantu. Bank sampah tersebut hasil kolaborasi dengan bank sampah induk Kota Bandung.
Untuk sampah organik kemudian diolah menjadi pupuk kompos yang sebelumnya ditampung di sebuah lubang belakang sekolah.
Perlu dilatih sejak dini
Disampaikan Kepala Sekolah SD Pelita Fajar, Apriany Listarida, mengatakan jika penerapan ilmu soal pemilahan sampah memang disiapkan khusus pihak sekolah agar siswa bisa terbiasa.
Saat sudah dewasa, kebiasaan memilah sampah lantas bisa dipraktikkan di lingkungan masyarakat sehingga bisa menanggulangi darurat sampah.
"Jadi, kami biasakan sejak kecil. Harapannya, nanti anak-anak ini terbiasa memilah sampah," kata dia.
Perlu dicontoh
Terlihat anak-anak antusias dalam melakukan kegiatan ini. Tak lupa mereka juga selalu mencuci tangan setelah melakukan kegiatan memilah sampah.
"Nanti diangkut oleh bank sampah (Bank Sampah Induk). Kami ada buku tabungannya juga," ujar dia.
Dirinya kemudian mengajak segenap masyarakat juga seluruh pegiat pendidikan untuk membiasakan anak-anak dalam memilah sampah sejak dini.
"Mari biasakan anak didik kita untuk membuang sampah ke tempatnya, sesuai dengan jenisnya," ajak Apriany.