Pernah jadi Gelandangan, Ini Kisah Masa Lalu Kak Seto Sebelum Terkenal

Merdeka.com - Siapa yang tidak kenal dengan Kak Seto? Pemilik nama lengkap Seto Mulyadi ini merupakan Psikolog sekaligus ketua dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Namanya mulai dikenal publik ketika dirinya membawakan sebuah acara untuk anak-anak bersama Henny Purwonegoro pada tahun 1980-an.

Meski kini nama Kak Seto sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas, namun ternyata dirinya sempat merasakan kesulitan di awal kariernya sebagai pemerhati anak. Hal itu Ia ungkapkan melalui video podcast di kanal youtube milik Gofar Hilman beberapa waktu lalu.

Pernah Jadi Gelandangan

Berawal dari gagal masuk dari fakultas kedokteran Universitas Airlangga, kak Seto memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Ia mengungkapkan sempat menjadi gelandangan saat tiba di ibu kota.

"Saya kabur ke Jakarta, namanya nggak punya teman, nggak punya saudara aku pikir gampang hidup di Jakarta saya 7 bulan jadi gelandangan" ucap Kak Seto.

YouTube/Kak Seto-Sahabat Anak ©2020 Merdeka.com

Tidur di Emperan Pasar

Tak hanya jadi gelandangan, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini juga sempat merasakan kerasnya ibu kota. Ia tidur di depan emperan pasar hingga dekat tumpukan sampah.

"Saya tidur di emperan pasar, di sampah di mana-mana pokoknya" ucap kak Seto.

Jadi Kuli Pasar

Untuk tetap bertahan hidup, saudara kembar Kresno Mulyadi ini harus membanting tulang dengan menjadi pemulung. Ia juga sempat menjadi kuli panggul di pasar hingga menjadi pengamen untuk mendapatkan uang.

"Jadi pemulung, jadi kuli pasar, ya kadang-kadang ngamen, ya segala macem" ucap kak Seto.

©2021 Merdeka.com/Kapanlagi (mdk/mif)