Proses Pembuatan Garam dari Air Laut, Begini Langkah-Langkahnya

Merdeka.com - Beruntunglah kita yang hidup di Indonesia, di mana alam negeri ini menyediakan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan. Dengan beberapa proses pengolahan, kita sudah bisa menikmati berbagai produk hasil alam nusantara.
Salah satu kekayaan alam yang paling menonjol dari Indonesia adalah kekayaan lautnya. Tidak mengherankan, karena hampir sekitar 70 persen wilayah Indonesia ditutupi oleh hamparan laut yang luas.
Dari sebanyak itu, sekitar 97 persennya merupakan air laut yang mengandung garam, dan sisanya adalah air tawar. Dengan alasan inilah, kita bisa berbangga dengan kekayaan laut yang beragam.
Salah satu produk yang bisa kita dapatkan dari lautan Indonesia yang luas adalah garam. Salah satu bumbu dapur yang wajib ada di rumah ini tentu akan mudah didapatkan jika suatu wilayah memiliki daerah laut yang luas.
Untuk menambah wawasan, kita juga perlu tahu bagaimana cara proses pembuatan garam. Seperti yang akan kami sampaikan berikut ini, tentang bagaimana proses pembuatan garam dari laut:
Faktor yang Memengaruhi Proses Pembuatan Garam
©shutterstock.com/Sam DCruz
1. Air Laut
Kualitas air laut sangat memengaruhi proses pembuatan garam. Di Indonesia sendiri, tidak semua air pantai bisa kita olah menjadi garam. Tingkat keasaman air laut sangat diperhatikan di sini. Jika di daerah tersebut berdekatan dengan hilir sungai, kemungkinan besar air laut sudah tercampur oleh air tawar.
2. Cuaca
3. Tanah
Sifat porositas (daya serap tanah) sangat memengaruhi dalam proses pembuatan garam, terutama dengan cara tradisional. Apabila kecepatan perembesan air dalam tanah lebih cepat dari proses penguatan, maka garam yang dihasilkan tidak akan terlalu banyak.
4. Kondisi Air
Konsentrasi air garam supaya bisa mengkristal antara 25-29° Be. Bila konsentrasi air tua di bawah 25°Be, maka kalsium sulfat akan banyak mengendap. Sedangkan jika konsentrasi air tua lebih dari 29°Be maka magnesium yang akan banyak mengendap.
Proses Pembuatan Garam secara Tradisional
Shutterstock
Proses pembuatan garam dengan cara tradisional bisa dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Kita hanya perlu lahan yang luas untuk proses penguapan dan alat untuk mengalirkan atau menyiramkan air laut ke tempat penguapan yang telah disediakan.
1. Mengalirkan Air Laut ke Tempat yang Luas
Tempat yang luas (biasanya sepetak tanah yang sudah dipersiapkan khusus), tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan menguapkan air laut. Air dimasukkan ke dalam tempat ini dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut.
Apabila menggunakan cara pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut. Ketika air sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di dalamnya.
2. Menjemur di Bawah Terik Matahari
Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah terik sinar matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang akan menjadi garam.
3. Proses Pemanenan
Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani garam tinggal mengumpulkan dan mengambilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran.
Proses Pembuatan Garam Beryodium
Garam yodium atau iodium, adalaah garam yang mengandung komponen NaCl minimal 94,7%, air laut max 5% dan Kalium lodat (K103) sebanyak 30-80 ppm (mg/kg), serta senyawa-senyawa lainnya.
Pada dasarnya, cara membuat gara beryodium hanya perlu menambahkan zat iodimum (KIO3). Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan zat iodium dalam tubuh manusia. Jika tubuh kekurangan zat iodium, akan menyebabkan masalah kesehatan berupa pembesaran pada kelenjar tiroid, atau yang lebih dikenal dengan penyakit gondok.
Dalam proses pembuatan garam yodium, harus dilakukan secara kontinu, dan jangan sampai berhenti. Tujuannya agar zat iodium dan garam bisa bercampur dengan sempurna. Untuk itulah perlu menggunakan tenaga mesin dalam mengerjakannya.
Peralatan dalam Proses Pembuatan Garam
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan garam beryodium yaitu:
Proses Pembuatan Garam Beryodium:
- Ukur dan Timbang garam yang akan di iodisasi
- Masukan garam yang bak pengadukan di ratakan permukaannya dengan ketebalan 5 Cm.
- Masukan larutan KI03 ke dalam sprayer yang telah di buat sesuai dengan formula yang di tentukan.
- Lakukan penyemprotan 1/3 bagian dari kebutuhan, diaduk secara merata sampai Homogen
- Lakukan uji hasil dengan iodine test, bila belum memenuhi syarat, lanjutkan pengadukan ulang sampai mutu terpenuhi.
Manfaat Mengonsumsi Garam
Mengonsumsi garam memiliki beberapa manfaat signifikan untuk kesehatan tubuh, meskipun harus dilakukan dalam jumlah yang tepat. Berikut beberapa manfaat utama mengonsumsi garam:
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, asupan garam harus disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan individu. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya