Sejarah Pasar Benhil yang Selalu Ramai saat Ramadan, Sudah Ada Sejak 1970
Pasar Benhil selalu jadi daya tarik para pemburu takjil. Menu yang ditawarkan juga lengkap. Kisahnya dimulai pada tahun 1970-an.
Pasar Benhil selalu jadi daya tarik para pemburu takjil. Menu yang ditawarkan juga lengkap. Kisahnya dimulai pada tahun 1970-an.
Sejarah Pasar Benhil yang Selalu Ramai saat Ramadan, Sudah Ada Sejak 1970
Bagi warga Jakarta, Pasar Bendungan Hilir atau Benhil selalu jadi lokasi favorit untuk berburu takjil. Berbagai menu dijual di sana, mulai dari bubur sumsum, kampiun, kolak, gorengan, kue basah tradisional sampai menu makanan berat.
Anda seolah dibawa keliling Indonesia, karena berbagai jenis makanan daerah juga dijual di sana. Pasar ini mulai ramai sejak pukul 15:00 WIB sore, hingga berakhir sekitar pukul 19:00 WIB.
-
Kapan Pasar Ramadan Kebon Kacang ramai pengunjung? Kedua makanan ini selalu habis, setiap waktu buka puasa tiba.
-
Kenapa Pasar Lama Serang ramai saat Ramadan? Pengunjung Pasar Lama Kota Serang selalu menanti dibukanya bazar Ramadan karena bisa mencicipi kudapan legendaris yang hanya ada di bulan Ramadan.
-
Kapan Pasar Mendenrejo ramai? Hari pasaran di sana adalah setiap penanggalan Jawa Pon dan Kliwon.
-
Kapan Pasar Baru didirikan? Mengutip Indonesia.go.id, Pasar Baru saat ini diketahui sudah berusia 204 tahun. (Gambar: Tropen Museum) Sebelumnya tempat ini dibangun di era kepemimpinan Herman Willem Daendels pada 1820.
-
Dimana Pasar Beringharjo dulunya? Terlihat dalam sebuah peta Belanda tahun 1830, bangunan Pasar Beringharjo kini yang menempati sisi timur dulunya merupakan area pemakaman Belanda.
-
Kapan suasana Ramadan terasa di Pasar Kebayoran Lama? Menjelang bulan Ramadan 2024, sejumlah suasana khas puasa sudah mulai terasa. Di Pasar Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan misalnya. Para pedagang sudah mulai menjajakan bahan-bahan untuk menu takjil.
Namun, tak afdol rasanya jika tak mengetahui sejarah Pasar Benhil yang ternyata sudah berusia lebih dari 50 tahun itu. Sesuai namanya, pasar ini bermula dari sebuah pintu air yang membantu sirkulasi air di Jakarta untuk menjaga ketersediaan air.
Kemudian, lambat laun kawasan ini mulai didatangi pedagang makanan ringan hingga terus berkembang sampai sekarang.
Pasar Benhil jadi wisata Ramadan yang menarik untuk disimak kisahnya berikut ini.
Selalu Ramai saat Ramadan
Seperti sebuah berlian, Pasar Benhil tak pernah sepi jadi daya tarik. Orang-orang dari berbagai wilayah ibu kota selalu mendatangi tempat ini, bahkan sejak lapaknya belum dibuka sekitar pukul 14:00 WIB siang.
Lengkapnya menu takjil membuat pengunjung rela antre dan berdesak desakan untuk membeli menu pelengkap usai berpuasa.
Mengutip Liputan6, tahun ini pasar takjil Ramadan digelar di depan kantor polisi sub sektor Benhil.
Menu-menu yang Jadi Buruan
Ada banyak menu yang ditawarkan oleh para pedagang, tak hanya yang manis, varian segar pun tersedia seperti aneka es, asinan sayur dan buah, rujak manis, manisan kolang kaling dan berbagai jenis bolu kukus.
Menurut pedagang di sana, tahun ini Pasar Benhil lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya setelah bangkit dari pandemi Covid-19. Antusiasme warga juga sangat besar, karena sudah mulai ramai sejak siang hari.
Terhitung sekitar 50 penjual makanan khas Ramadan membuka kedai di sana. Pengunjung bebas memilih memu yang dijual dengan harga mulai dari Rp3 ribu sampai Rp50 ribu.
Sejarah Pasar Benhil di Tahun 1970-an
Sejarah Pasar Benhil ternyata memiliki kisah yang menarik. Mengutip pasarjaya.com, dahulu kawasan tersebut bukanlah sebuah pasar melainkan sebuah bendungan.
Menurut buku “212 Asal Usul Jakarta Tempo Doeloe” bendungan tersebut dibuat untuk menahan laju air saat musim kemarau. Ini amat membantu warga Jakarta, karena air tetap tersedia walau lama tidak turun hujan.
Sejarah Pasar Benhil di Tahun 1970-an
Sejarah Pasar Benhil ternyata memiliki kisah yang menarik. Mengutip pasarjaya.com, dahulu kawasan tersebut bukanlah sebuah pasar melainkan sebuah bendungan.
Menurut buku “212 Asal Usul Jakarta Tempo Doeloe” bendungan tersebut dibuat untuk menahan laju air saat musim kemarau. Ini amat membantu warga Jakarta, karena air tetap tersedia walau lama tidak turun hujan.
Terkait asal usul nama Bendungan Hilir, disebutkan bahwa bendungan ini letaknya berada di barat, timur, selatan dan utara. Warga Betawi kemudian menyebutnya sebagai dam hilir atau bendungan hilir. Jadilah kawasan itu dinamakan Pasar Bendungan Hilir.
Dulu hanya Ada Penjual Gorengan
Kemudian, asal usul pasar sendiri dahulu tidak seramai sekarang. Bahkan di tahun 1970-1980 an, hanya ada segelintir penjual makanan ringan yang menjajakan gorengan, es dan kopi.
“Pasar Takjil Benhil ini pada umumnya. Siapa saja bisa berdagang di sini,” kata Budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra, mengutip ANTARA.
Untuk pengelolaannya, sejak dulu pasar ini diambil alih oleh pihak karangtaruna sekitar yang siap sedia membantu para penjual.
Seiring majunya roda pembangunan Jakarta, kawasan Bendungan Hilir yang strategis dijadikan kompleks perkantoran. Bertambahnya keramaian, membuat para penjual makin menjamur terutama saat Ramadan.
Pada 1980-an, kawasan ini menjadi daerah yang ramai karena banyaknya karyawan kantor yang beristirahat sembari mencari menu buka puasa.
“Sampai tahun 1980-an, pasar ini jadi pusat pembelanjaan yang diminati masyarakat,” kata Pakar budaya Betawi dari Universitas Indonesia Dr. Siswantari, S.S, M.Hum.
Suasana Pasar Benhil yang ramai oleh para pemburu takjil saat Ramadan.