Sindiran Pedas Azab Ayah yang Tidak Menafkahi Anaknya
Merdeka.com - Dosa ayah tidak menafkahi anak memiliki hukum tersendiri dalam Islam. Kehadiran anak dalam keluarga sudah seharusnya disyukuri sebagai nikmat yang luar biasa. Karena, tidak semua orang tua bisa mendapatkan anugerah dan nikmat dari Allah SWT tersebut. Maka dari itu, sudah seharusnya anak yang masih membutuhkan orang tuanya dicukupi kebutuhannya untuk mendukung pertumbuhannya.
Dalam hal memberi nafkah kepada anak, dan juga keluarga, sosok seorang ayah berperan penting. Dalam Islam pun, memberi nafkah untuk anak menjadi salah satu tanggung jawab dari seorang ayah.
Imam Syafi’i menjelaskan bahwa seorang ayah wajib memenuhi kebutuhan anak sejak menyusui, memberi nafkah, pakaian dan keperluan-keperluannya. Hal ini berdasarkan salah satu firman Allah SWT, yang artinya,
-
Apa dosa ayah tidak menafkahi? Tidak menafkahi anak tidak hanya akan mendapat ancaman pidana. Dalam Islam, karena memberikan nafkah sesuai kemampuan hukumnya adalah wajib seorang ayah, maka jika tidak dilaksanakan hukumnya yaitu dosa ayah tidak menafkahi anak.
-
Apa kewajiban ayah terhadap anak hasil zina? Kewajiban ayah terhadap anak hasil zina dapat dipahami dalam beberapa hukum. Anak di luar nikah masih menjadi salah satu permasalahan yang kompleks di masyarakat. Meskipun zaman telah berubah dan pandangan tentang hubungan dan keluarga telah berkembang, stigma terhadap anak-anak yang lahir dari hubungan di luar pernikahan masih ada. Bukan hanya stigma, masalah yang lebih serius dari anak di luar nikah adalah pemberian hak-hak secara hukum. Salah satunya adalah soal kewajiban ayah terhadap ank hasil zina. Di mana sebagian orang berpendapat, anak di luar nikah tidak mendapatkan hak atas nafkah dan hak waris dari ayah.
-
Siapa yang wajib berbakti ke orang tua? Sudah sepantasnya Allah SWT mewajibkan kepada setiap mukmin untuk berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tuanya dan mengharamkan berbuat durhaka terhadap mereka serta menjadikannya sebagai dosa besar kedua setelah syirik.
-
Apa tanggung jawab orang tua terhadap anak menurut Islam? Anak adalah tanggung jawab orang tua, yang mana tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih, secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai dia mampu berdiri sendiri (dewasa) baik secara fisik sosial maupun moral.
-
Bagaimana cara orang tua bertanggung jawab terhadap anak menurut Islam? Cara merawat dan mendidik anak telah banyak disebutkan dalam surat Alquran maupun hadist.
-
Bagaimana cara menjaga hubungan ayah dan anak? Salah satu cara menjaga hubungan ayah dan anak perempuan yakni dengan mengapresiasinya.
"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada anak yang dilahirkan dengan cara ma’ruf." (QS. Al-Baqarah : 233).
Namun, masih ada sosok ayah sebagai kepala keluarga tidak mau menafkahi anaknya. Tentu hal ini akan memunculkan dosa ayah tidak menafkahi anak. Dalam artikel kali ini, kami akan ulas lebih lanjut tentang bagaimana dosa ayah tidak menafkahi anak yang dilansir dari beberapa sumber.
Dosa Ayah Tidak Menafkahi Anak
Berkaitan dengan dosa ayah tidak menafkahi anak, aturan seorang suami memberi nafkah kepada keluarganya sebenarnya sudah dijelaskan dalam Pasal 80 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) yang dikutip dari laman hukumonline.com, yang mengatur bahwa sesuai dengan penghasilannya, suami menanggung: (1) Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri; (2) Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan istri dan anak; dan (3) Biaya pendidikan bagi anak.
Ketentuan KHI tersebut berdasarkan surat dari Al Quran yang artinya berbunyi,
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki), telah memberikan nafkah dari hartanya. …" (QS. An-Nisa : 34).
Tidak menafkahi anak tidak hanya akan mendapat ancaman pidana. Dalam Islam, karena memberikan nafkah sesuai kemampuan hukumnya adalah wajib seorang ayah, maka jika tidak dilaksanakan hukumnya yaitu dosa ayah tidak menafkahi anak.
Dalil Wajibnya Ayah Menafkahi Anak
Berkaitan dengan dosa ayah tidak menafkahi anak, terdapat beberapa dalil yang dijadikan dasar sekaligus memperjelas kedudukan ayah sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk menafkahi anaknya. Dilansir dari alkhoirot.net, berikut adalah dalil wajibnya ayah menafkahi anak:
Dalam Al Quran surat Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 233, Allah SWT berfirman yang artinya:
"Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut (ma'ruf)."
Kemudian dalam surat An-Nisa ayat 34 yang artinya,
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. …"
Dalam sebuah hadis sahih riwayat Bukahri dan Muslim, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berkata pada Hindun binti 'Utbah, yang artinya,
"Ambillah secukupnya untukmu dan anakmu dengan cara yang baik."
Dosa ayah tidak menafkahi anak juga Nabi shallallahu alaihi wasallam jelaskan dalam hadis riwayat Abu Daud yang artinya berbunyi,
"Hukumnya berdosa orang yang menyia-nyiakan orang-orang yang wajib dinafkahi."
Hadits ini merujuk pada anak istri yang hendak ditinggal pergi tanpa diberi nafkah.
Batas Memberi Nafkah pada Anak
Apabila pasangan suami-istri telah bercerai, sosok ayah tetap menerima tanggung jawab dan kewajiban untuk menafkahi. Nafkah yang dimaksud termasuk kebutuhan anak, secara umum, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, serta kebutuhan lain yang bersifat pokok.
Namun, tidak selamanya ayah yang tidak menafkahi anaknya mendapat dosa ayah tidak menafkahi anak. Karena ada batasan bagi anak dalam menerima nafkah dari ayah atau orang tuanya. Kewajiban ayah menafkahi anaknya gugur jika sang anak telah mencapai usia dewasa, yang menurut ukuran negara dan KHI adalah usia 21 tahun.
Jika anak yang sudah dewasa itu miskin namun sehat secara fisik, sebagian ulama berpendapat bahwa tidak wajib bagi seorang ayah menafkahi karena anak tersebut dianggap telah mampu bekerja sendiri. Tapi, sebagian ulama yang lain berpendapan bahwa ayah tetap wajib menafkahi anaknya tersebut.
Namun, apabila anak tersebut kondisinya miskin dan memiliki fisik lemah atau cacar, maka Ibnu Taimiyah, kewajiban menafkahi tetap ada pada ayah.
Kewajiban ayah menafkahi anak juga bisa gugur jika sang anak menerima warisan atau memiliki harta atau usaha yang dapat mencukupi kebutuhan hidup dirinya sendiri.
Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah berikut,
"Kewajiban menafkahi anak ada empat syarat. Syarat pertama adalah mereka (anak-anak) harus dalam kondisi fakir, tidak punya harta maupun pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan mereka sehingga tidak membutuhkan nafkah dari orang lain. Jika mereka memiliki harta atau pekerjaan, maka mereka tidak perlu diberi nafkah karena nafkah wajib berdasarkan muwasah atau kasih sayang, sementara orang yang mampu tidak perlu dikasihani."
Sindiran Pedas Azab Ayah yang Tidak Menafkahi Anaknya
Sindiran pedas mengenai azab ayah yang tidak menafkahi anaknya mengacu pada ketidakpatuhan seorang ayah dalam memberikan nafkah kepada anak-anaknya. Dalam Islam, ayah memiliki kewajiban untuk menafkahi anak-anaknya, terutama dalam hal makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya. Berikut beberapa poin terkait hukum dan tanggung jawab ayah terhadap anak:
Kewajiban Menafkahi Anak:
Usia Anak dan Kewajiban Ayah:
Sanksi Bagi Ayah yang Tidak Menafkahi Anak:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuliah di luar negeri selama 7 tahun, ayah ini menebus 'rasa bersalah' dengan buat buku berisi nasihat untuk anak tercintanya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum kumpulan 50 kata-kata perjuangan seorang ayah sebagai sang tulang punggung keluarga.
Baca SelengkapnyaDari perceraian tersebut, HA wajib memberikan nafkah terhadap anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang advokat memberikan informasi tentang jika mantan suami yang tidak menafkahi anak kandungnya bisa dipidana.
Baca SelengkapnyaKeberadaan orangtua dalam pengasuhan anak merupakan hal krusial terhadap perkembangan buah hati.
Baca SelengkapnyaDalam parenting atau pengasuhan anak, ayah memiliki peranan khusus yang tidak boleh dikesampingkan. Ayah perlu sangat terlibat agar anak tumbuh dengan baik.
Baca SelengkapnyaKenangan orang tua adalah kenangan yang akan selalu melekat dalam hati. Kata-kata ini adalah media untuk mencurahkan isi hati tersebut.
Baca SelengkapnyaSontak, aksi sang ayah mengantar makanan tersebut menjadi viral di media sosial.
Baca Selengkapnya