Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tari Buyung dari Kuningan Ini Unik Banget, Simbolkan Harmonisasi Manusia dan Air

Tari Buyung dari Kuningan Ini Unik Banget, Simbolkan Harmonisasi Manusia dan Air Tari Buyung Kuningan. ©2022 YouTube E2RD Channel/ Merdeka.com

Merdeka.com - Tari Buyung menjadi pelengkap tradisi Seren Taun yang digelar rutin oleh masyarakat di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Tarian tersebut biasanya diperagakan oleh kaum perempuan, dengan mengenakan pakaian tradisional khas setempat. Mereka akan menunjukkan kebolehan dengan menari secara berirama, sembari membawa buyung atau takar air tradisional di atas kepala.

Mengutip tulisan Endang Caturwati, Ign. Heri Subiantoro dan Terry Elisandy dari Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Kamis (11/8), kesenian ini menjadi unik karena memiliki makna harmonisasi antara manusia dengan air, sebagai bagian dari kehidupan. Berikut ulasan selengkapnya.

Bentuk Rasa Syukur Akan Adanya Air Sebagai Pemenuh Kehidupan

tari buyung kuningan

Tari Buyung Kuningan ©2022 YouTube E2RD Channel/ Merdeka.com

Dalam tulisannya, Endang dkk mengatakan jika Tari Buyung menampilkan bentuk rasa syukur yang diwakilkan dari para pemainnya tentang melimpahnya karunia Tuhan yang bermanfaat, salah satunya air.

Air menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memenuhi kebutuhan hidup, terutama bagi masyarakat pertanian seperti di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Makna simbolik tentang rasa syukur manusia atas rahmat Tuhan berupa alam semesta yang indah dan bermanfaat bagi hidup manusia, salah satunya adalah air “ tulis Endang dkk.

Air dan Kedekatannya dengan Kaum Perempuan

Air juga memiliki kedekatan dengan kalangan perempuan karena membantu kegiatan sehari-hari seperti mencuci baju, mandi, keramas, menyisir dan lainnya.

Dalam penampilannya, Tari Buyung menggambarkan kaum perempuan yang tengah mengambil air dengan wadah logam pada sore hari, sembari bercengkrama hingga bersenda gurau sebelum akhirnya dibawa ke rumah untuk kebutuhan keluarga.

“Di dalam Tarian Buyung, menggambarkan kebiasaan sehari-hari kaum perempuan setempat di pancuran Ciereng, Cigugur. Kegiatan ini bisa dilakukan menjelang sore hari, di saat mereka bertemu teman lainnya, bermain dan bersenda gurau sambil mengambil air bersih untuk kebutuhan keluarga” tulisnya.

Keunikan Penampilan Tari Buyung

Adapun Tari Buyung memiliki ciri khas dan keunikan dalam setiap koreografinya. Di sana para penari akan melakukan atraksi menari di atas kendi, sembari menjunjung Buyung di atas kepala.

Dari masing-masing gerakan tersebut, terdapat pesan seperti ketika menginjak kendi sambil membawa buyung di kepala (nyuhun), erat hubungannya dengan ungkapan ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’.

Menempatkan buyung di atas kepala juga tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan sebuah keseimbangan serta konsentrasi yang artinya kehidupan ini perlu adanya keselarasan antara perasaan dan pikiran.

Adapun properti yang digunakan berupa buyung dari logam dan kendi untuk tempat air, pakaian kebaya yang disertai dengan selendangnya untuk digunakan sebagai ikat pinggang. Selain itu ada juga kain batik yang dilipat dan digunakan di bagian kepala serta rambut disanggul.

Dalam tarian ini diperlukan ketangkasan tertentu hingga menjadi ikon pada rangkaian Upacara Seren Taun di Cigugur Kuningan. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP