3 Ekor buaya berada di Kali Grogol sejak seminggu lalu
Merdeka.com - Kawanan buaya muncul di Kali Grogol, Jakarta Barat. Diperkirakan jumlahnya ada tiga ekor. Ukurannya pun bermacam-macam. Paling besar mencapai 3 meter.
Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, Bambang Yudi menjelaskan, kawanan buaya di Kali Grogol sudah terdengar sejak seminggu lalu. Saat itu, tukang ojek pangkalan melihat kawanan buaya berenang di Kali Grogol.
"Kami dapat informasi (ada buaya di Kali Grogol) sudah cukup lama tanggal 20 Juni 2018 kemarin," kata dia, Kamis (28/6).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
Awalnya, warga menerka-nerka. Ada yang menduga buaya tersebut bukan sungguhan. "Mereka bilang ini (buaya) yang muncul jadi-jadian," ujar dia.
Mendengar cerita itu, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta menerjunkan tim guna memastikan kebenarannya.
"Setelah dapat informasi kami cek," terang dia.
Kemarin, kehadiran buaya di Kali Grogol ternyata menjadi buah bibir di masyarakat. Sejak kemarin tercatat berulang kali muncul ke permukaan. Hingga hari ini pun buaya kembali menampakan wujudnya. Sebanyak lima kali. Dari segi ukuranya juga berbeda-beda.
"Pertama jam 7 pagi sekira 20 menit terlihat oleh warga. Ukurannya sekira satu meter. Kemudian pukul 09.30 WIB. Saat patroli sekira pukul 10.30 dan 10.35 WIB muncul buaya berukuran 2,5 meter. Terakhir pukul 13.05 WIB," terang dia.
Menurut dia, kemunculan buaya tersebut akibat kekurangan pasokan makanan. "Mungkin lapar. Karena memang di sini bukan habitatnya," tukas dia.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca Selengkapnya