3 Pengedar kokain di Jaksel diciduk, 1 ditembak mati

Merdeka.com - Ditresnarkoba Polda Metro Jaya mengungkap peredaran narkotika jenis kokain dan serbuk ekstasi alias PMMA (Parametoksimetilamfetamin). Barang tersebut diedarkan di sekitaran wilayah Jakarta Selatan.
Polisi mengamankan dua pengedar berinisial J dan F, serta menembak mati pengedar berinisial D. Total barang bukti narkoba yang diamankan sebanyak 87,6 gram kokain, 1,725 gram serbuk ekstasi alias PMMA dan 580 kapul berisi serbuk PMMA. Serta ikut diamankan pula 23,8 gram sabu dan 12 butir psikotropika Happy Five.
Kasubdit I AKBP Calvijn Simanjuntak menjelaskan, awalnya polisi mendapat informasi masyarakat terkait peredaran kokain. Hal ini yang membuat pihaknya bergerak cepat untuk melakukan pura-pura menjadi pembeli.
Polisi berhasil memancing dan menangkap tersangka J di depan apotik di wilayah Jakarta Selatan. Dari tangan J, didapatkan 19,7 gram kokain dan satu klip berisi 5 butir ekstasi. Pengakuan J, dia mendapatkan dari F di kosan yang ditempati mereka berdua.
"Tersangka J berhasil diamankan 19,7 gram kokain dan lima butir ekstasi," ujar Calvijn di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Hasil penggeledahan di kontrakan tersangka, ditemukan barang bukti 1,724 gram serbuk ekstasi PMMA, 70,6 gram kokain, ekstasi 91 butir, sabu 3,7 gram. Pengakuan tersangka, dia dititipkan oleh tersangka D barang tersebut untuk dijual kembali.
"Dititipkan sementara waktu karena D akan ke Bali. Tetapi F sudah transaksi ke pelanggannya dengan ambil kentungan 500 transfer ke tersangka D," kata Calvijn.
Lalu polisi mengembangkan dan menangkap tersangka D di kediamannya. Di sana petugas mendapatkan 12 butir Happy Five dan 580 kapsul isi PMMA di mobilnya.
"Saat pengembangan ke tersangka D ingin bawa 580 butir untuk dipasarkan di wilayah Bali," jelas Calvijn.
D mendapatkan barang tersebut dari tersangka A yang kini menjadi DPO. Saat mencoba mencari A di apartemen di bilangan Kemayoran, D memutar-mutari tempat pencarian karena mengaku lupa lokasi. Lalu dia mencoba kabur dan melawan petugas yang berakibat ditimah panas dan nyawanya tak terselamatkan saat dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
"D dapat dari A dia DPO, katanya ada di apartemen di Kemayoran. Setelah cek dia katanya lupa padahal sering ke sana lalu minta turun dari mobil, saat turun anggota turun, yang bersangkutan akan mengambil senjata anggota, dia melawan petugas dan kita lalukan tindakan keras," kata Calvijn.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya