Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Adu pendapat Ahok dan Anies Baswedan soal kualitas pendidikan di DKI

Adu pendapat Ahok dan Anies Baswedan soal kualitas pendidikan di DKI Cagub-Cawagub DKI Jakarta. ©2016 merdeka.com

Merdeka.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki pandangan berbeda dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan soal pendidikan Jakarta. Menurut Basuki alias Ahok, tidak mudah membandingkan kualitas pendidikan Yogyakarta dengan Ibu Kota.

Ahok mengatakan, biaya pendidikan di Jakarta sangat jauh berbeda dengan di Yogyakarta. Sehingga jika kalau ingin bicara pendidikan, terlalu kompleks untuk dinilai dari satu sudut pandang.

"Jadi, anda mau nilai dari mana? Kalau anda mengatakan, Jakarta pasti kalah sama Yogya, betul. Gurunya kalah, mentalnya. Tapi, kalau prestasi juaranya, wah Jakarta lebih banyak. Sekolah swasta banyak. Tapi, kalau sekolah negeri, betul tidak agak kacau Jakarta? Benar," kata Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, sekolah negeri di Jakarta setidaknya ada sekitar 2000-an. Salah satu yang menjadi penghambat adalah lambatnya pembangunan sebab banyak kontraktor abal-abal.

"Ini kan lagi kita sikat-sikatin nih. Lagi gugat saya lagi ke pengadilan, kurang ngajar tidak tuh. Lagi gugat saya perdata nih, karena saya konsolidasi. Sama tujuh kontraktor," jelas Ahok.

"Makanya saya sudah instruksi, saya mau gugat balik juga perdata karena banyak sekolah yang bangunannya jelek, menyebabkan kerugian puluhan, ratusan miliar juga. Gua buat nyaho aja juga, lu gugat, gua gugat balik. Dia gugat kita Rp 14 miliar katanya. Padahal tujuh (kontraktor) rata-rata pernah blacklist," tutup Ahok.

Sebelumnya, ‎Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menyoroti masih rendahnya mutu pendidikan di Jakarta. Padahal anggaran pendidikan di DKI sangatlah besar, di mana satu siswa mendapatkan anggaran mencapai Rp 6 juta pertahun.

Anies mengatakan, pengelolaan pendidikan di Jakarta masih belum maksimal. Terbukti dengan masih kalahnya kualitas pendidikan Ibu Kota dengan Yogyakarta yang notabenenya anggarannya lebih rendah.

"DKI beri subsidi pendidikan 6 juta per anak, Jogjakarta hanya 500 ribu, tapi pendidikannya lebih maju," katanya di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9).

Mantan Rektor Paramadina ini mengungkapkan, pengelolaan pendidikan di Jakarta tidak hanya mengacu terhadap pembangunan fisik. Namun, nilai-nilai non-fisik seperti budaya juga harus tumbuh secara simultan dengan adanya infrastruktur.

"Kita ingin Jakarta harus sama dengan kota Metropolitan dunia, hari ini belum terjadi," tegasnya.

Anies menambahkan, akan kembali menerapkan keharusan orang tua mengantarkan anak ke sekolah. Tentu ini akan direaliasasikan jika dirinya mendapat kepercayaan sebagai pemimpim Pemprov DKI Jakarta‎.

"Para ibu antarkan anak ke sekolah. Guru baik. Kita ini menuju Jakarta lebih‎ baik," tutup mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dalam APBD DKI 2016 sebesar Rp 2,5 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP). Di mana program peninggalan Joko Widodo ini masih terus dilanjutkan oleh Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP