Ahok sebut 300 JPO di DKI tak aman dan bakal dibangun ulang

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah mendapatkan laporan setidaknya ada sekitar 300 jembatan penyeberangan orang (JPO) sudah tidak aman bagi masyarakat. Rencananya jembatan itu akan dibongkar lalu dibangun kembali sesuai standar.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, kebanyakan JPO dibangun atas kerja sama dengan pemilik reklame, sehingga iklan terlihat besar. Alhasil ini sangat berbahaya mengingat saat ini Indonesia tengah mengalami El Nina.
"Saya enggak tahu mungkin ada 300-an yang akan dibongkar. Ada yang tua, ada yang nempelin. Iklan kan enggak nempelin. Dulu curi supaya murah," katanya di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, JPO ini berada tersebar di lima wilayah ibu kota. Selain itu, untuk mengantisipasi agar kejadian runtuhnya JPO Pasar Minggu tak kembali terjadi maka reklame tidak boleh berukuran besar.
"Kita pengen JPO tidak ada lagi banyak iklan. Modelnya prototype JPO Bundaran HI paling bener plong. Termasuk TransJakarta sudah ada prototype. Makanya saya perlu banyak kontribusi tambahan dari pengembang. Kalau mau iklannya kecil enggak nutupin. Ya, taruh di bawah aja kecil, kalau enggak mau enggak usah. Kalau mau di dalam aja bisa," terangnya.
Ahok mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan JPO yang sudah tidak layak. Nantinya pembangunannya tetap akan menunggu dana kontribusi pengembang. Setelah jadi, JPO ini akan dikelola oleh UPT Parkir, di mana sebelumnya dilakukan Dinas Perhubungan DKI.
"Saya udah ajarin cara bisnisnya. Cara bisnisnya bagaimana? Kamu panggil aja yang masang iklan, bukan biro iklan. Misalnya kamu mau jual kelapa iklan lima tahun pasang ya, bayar di muka pakai duit ini bayar JPO," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya