Ancol tolak permintaan Djarot gratiskan tiket masuk
Merdeka.com - PT Jaya Ancol menolak wacana yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk menggratiskan masuk Ancol. Alasannya adalah pemasukan akan berkurang sehingga tidak menutup biaya operasi.
Direktur Utama PT Jaya Ancol, C. Paul Tehusijarana mengatakan, ada ketidaksepahaman pemegang saham dengan wacana tersebut.
"Sebagai perusahaan TBK kita memperhatikan kepentingan saham minoritas," katanya saat ditemui di Ancol Barat, Jakarta Utara, Kamis (11/10).
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Kenapa golput merugikan? Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Kenapa biaya perawatan mobil keluarga perlu dipertimbangkan? Anda juga perlu memperhitungkan biaya perawatan kendaraan.
-
Kenapa Den Dimas merekomendasikan untuk memperhatikan biaya servis? Contohnya seperti potential service fee yang harus dikeluarkan yang akan semakin besar ke depannya. Ditambah lagi sisi perawatan serta pajak dan asuransi dari kedua mobil. Tentu saja ini akan berpengaruh pada kesesuaian budget.
Menurutnya perlu dikaji kembali dampak dari segi keuangan bilamana Ancol digratiskan. Sebab, salah-salah bisa merugikan perusahaan. Paul mengakui banyak biaya perawatan yang tidak dapat dicover bila ongkos masuk digratiskan.
"Kalau digratiskan keuangan seperti apa dampak keuangan seperti apa kalau dampaknya kinerja perusahaan jadi jelek," ungkap Paul.
Sebab itu pula Pemprov DKI dan Ancol mencari alternatif lain. Salah satunya adalah hanya dikhususkan untuk penerima KJP. Rencananya akan diterapkan sistem cashless.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pihak Ancol menyelesaikan dalam waktu singkat supaya bisa direalisasikan sebelum masa jabatannya berakhir. Pihak Ancol berpendapat hal itu sulit diberlakukan.
"Kajian masih kita tuntaskan, belum tuntas semua, pertama belum bisa tanggal 14 masih perlu waktu. masih kita siapkan sistemnya," tutup Paul.
Berdasarkan situs resmi Ancol, https://www.ancol.com/id/tiket, tiket masuk untuk setiap warga seharga Rp 25.000. Kemudian biaya untuk motor Rp 15.000, sedangkan mobil Rp 25.000, dan bus dikenakan tarif Rp 45.000.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, DPRD menyoroti kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) bikinan swasta yang kini jauh lebih diminati pengunjung.
Baca SelengkapnyaPramono Anung ingin mengoreksi ulang harga tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta
Baca SelengkapnyaRetribusi tambahan bagi turis asing tidak masalah selama dikelola terbuka dan untuk pemeliharaan pariwisata di Bali.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaRano Karno menyebut, tak mungkin JIS memberlakukan sistem cuma-cuma atau gratis. Sebab, harus ada biaya yang dikeluarkan untuk perawatan JIS.
Baca SelengkapnyaKe depannya Pemprov DKI akan mencari solusi agar pengelolaan seperti JIS dan tiga infrastruktur lainnya bisa mendatangkan keuntungan bagi Pemprov.
Baca SelengkapnyaKalau dilanjutkan untuk pengelolaan, Jakpro akan sulit memberikan keuntungan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTingginya harga avtur dan biaya pemeliharaan pesawat jadi faktor tingginya harga tiket.
Baca SelengkapnyaPromo masuk Ancol gratis ini berlaku selama bulan Ramadan yakni 11 Maret sampai 5 April 2024.
Baca SelengkapnyaPungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca SelengkapnyaAncol juga akan menggelar rangkaian acara spesial yaitu Konser Musik dalam rangka HUT Jakarta.
Baca Selengkapnya