Anggaran fantastis di APBD DKI, pohon Palem Rp 3 M, Trembesi Rp 5 M
Merdeka.com - Kisruh RAPBD DKI Jakarta 2015 mengalihkan perhatian dari kasus dugaan mark up yang ada pada APBD DKI Jakarta 2014. Polda Metro Jaya tengah mengusut Uninterruptable Power Supply (UPS), bahkan telah memanggil pihak terkait.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga ada oknum-oknum satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang melakukan kolusi dengan oknum DPRD DKI Jakarta. Sehingga muncul anggaran dengan nilai fenomenal.
merdeka.com sebelumnya pernah mengulas tentang anggaran fenomenal pengelolaan dan pengadaan tong sampah menghabiskan anggaran senilai Rp 38.854.373.225. Namun ternyata pengelolaan dan pengadaan pohon di Jakarta juga memiliki anggaran yang luar biasa.
-
Apa itu Pohon Andalas? Pohon Andalas pertama kali ditemukan pada abad ke-19.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
DPK itu apa? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus.
-
Bagaimana Pohon Andalas digunakan? Banyak masyarakat Suku Minangkabau yang memanfaatkan batang pohonnya untuk dijadikan pondasi atau tiang pada rumah Gadang.
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
Berdasarkan draf APBD DKI Jakarta 2014 yang didapatkan merdeka.com, terdapat beberapa anggaran dengan nilai normal, seperti program penanggulangan pohon tumbang dan mati yang diajukan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan nilai Rp 16 juta.
Tetapi siapa yang menyangka, Pemprov DKI Jakarta berhasil meloloskan pengadaan Pohon Mahoni dengan nilai penganggaran mencapai Rp 5 miliar. Bahkan, pengadaan Pohon Ketapang Kencana dengan penganggaran mencapai Rp 5 miliar juga. Kedua program ini diusulkan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Berikut pengadaan pohon dengan angka fenomenal yang telah dirangkum merdeka.com:
1. Pengadaan Pohon Trembesi yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
2. Pengadaan Pohon Spathodea yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
3. Pengadaan pohon Kamboja Bali yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
4. Pengadaan pohon Sikas Botol yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
5. Pengadaan pohon Glondogan yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
6. Pengadaan pohon Yang Liu yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
7. Pengadaan pohon Baobab yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
8. Pengadaan pohon Biola Cantik yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 5 miliar.
9. Pengadaan pohon Palem Whasingtonyang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 3 miliar.
10. Pengadaan pohon Palem Merah yang dianggarkan dalam program milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan nilai Rp 3 miliar.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, anggaran pengelolaan dan pengadaan pohon menghabiskan anggaran sekitar Rp 135.188.040.658. Sedangkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta mendapatkan anggaran Rp 2,44 triliun dalam APBD DKI Jakarta 2014.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kaget mengetahui ada anggaran Rp 750 juta untuk mempercantik taman di Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Sebab dia merasa tidak menganggarkan sebesar itu untuk membeli pohon dan tanaman.
"Saya enggak tahu. Mungkin saja kalau pohonnya memang besar, unik dan paling mahal bisa. Tapi bukan punya kami kan? Bukan kayaknya," ujarnya bingung di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/1).
Dia menambahkan, dirinya tidak masalah jika memang pengadaan untuk mempercantik ruang publik harus memakan anggaran yang besar. Namun pengawasan untuk pengadaannya jangan sampai luput.
"Saya nggak tahu, selama memang benar kami kasih. Jangan tiba-tiba pohon pakis ya enggak benar kamu. Kalau pohon yang betul-betul mahal nggak apa-apa," katanya.
Mantan bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, pendanaan sebesar ini tidak hanya bertujuan untuk mempercantik pemandangan. Sebab dengan adanya tanaman hias yang unik dan berbeda maka dapat menarik turis untuk datang ke Jakarta.
"Saya enggak tahu, asal dia nggak mark up ya. Selama benar, boleh. Kami ingin nih Pohon Semanggi dan Pohon Menteng. Pokoknya selama tidak mark up boleh. Kalau mark up kami potong," tutup Ahok.
Untuk diketahui, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menganggarkan pembelian tanaman dan bunga sebesar Rp 750 juta dalam RAPBD DKI Jakarta 2015. Rencananya Taman Waduk Ria Rio ini akan ditanami tanaman eksotis dan berbeda.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaPanjat pinang menjadi satu di antara perlombaan yang selalu digelar saat Agustusan. Pohon pinang mulai ramai dijual di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaRaperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaSeorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaMasih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaPenanaman 5.000 pohon mangrove tersebut dilakukan untuk mengurangi lahan abrasi laut dan juga untuk mengurangi emisi karbon 3.800 Ton CO2 per tahun.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, rancangan KUA-PPAS APBD 2025 akan didalami bersama komisi-komisi.
Baca SelengkapnyaAda enam pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPemanasan global dan perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan ada 12 pohon tumbang usai hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu sore (3/7/2024).
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca Selengkapnya