Anies Baswedan kritisi peran aplikasi Qlue buat ketua RT dan RW
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin memperkuat peran RT RW di masyarakat. Ini dikarenakan tataran pemerintahan paling rendah tersebut langsung berhubungan dengan masyarakat.
Hanya saja pengelolaan RT RW yang dilakukan pemerintah saat ini sangat disayangkan oleh Anies. Sebab para ketua RT dan RW berkewajiban melaporkan semua kegiatannya lewat aplikasi Qlue hingga 3 kali dalam satu hari.
“Kita akan sederhanakan itu, kita punya kegiatan. Jangan kesannya tidak pedulikan RT RW. Justru kami ingin memberikan kepada mereka masyarakat. Kan mereka dipilih masyarakat dan mereka bukan bagian dari aparatur pemerintah,” kata Anies saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
-
Apa fokus Anies Baswedan dalam mengatasi karhutla? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
-
Apa fokus kampanye Anies di Kalimantan? Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, sejak awal tak terlalu sreg dengan proyek ibu kota Nusantara (IKN). Baginya, dari pada membangun IKN, lebih baik memperbaiki jalan-jalan yang rusak di Kalimantan.
“Mereka (RT RW) adalah pimpinan komunitas. Jadi berikan kepercayaan kepada mereka. Selalu kita katakan akan memberikan aplikasi yang terkait pengelolaan dana dari APBD yang nanti di breakdown per wilayah. Tetapi nanti aplikasi RT RW nanti menjadi lebih baik pelibatan publiknya bukan sekedar pelaporan,” sambung Anies.
Bila terpilih pada 15 Februari mendatang, Anies ingin ada aplikasi juga melibatkan peran RT RW. Sehingga warga tak hanya melaporkan keluhan lewat aplikasi kemudian dieksekusi oleh pemerintah pusat tanpa melibatkan peran RT RW.
“Kita ingin aplikasi itu dicek dulu pada RT RW. Jangan kita bikin aplikasi itu pemerintah kayak gitu, bikin dulu, seakan-akan paling tahu terus ngalamin kita ngalamin,” ujar Anies.
Artikel terkait Anies Baswedan juga bisa diakses di Liputan6.com
Mantan Mendikbud itu justru menginginkan sebaliknya, mengajak duduk bersama membahas kebutuhan warga sebelum memutuskan suatu kebijakan. “Jadi pengguna dipanggil untuk mereka yang tahu masalahnya lalu dibuatkan aplikasi seusai RT RW. Jangan dibalik kita buat lalu kita paksa mereka,” ungkap Anies.
Anies melanjutkan konsep aplikasi qlue yang merupakan bagian dari smart city itu dinilai salah. Sebab masyarakat diasumsikan cerdas lantaran menggunakan teknologi. Padahal teknologi hanyalah alat.
“Jangan seakan-akan kita kalau sudah ada alat ini jadi smart city. Asumsinya semua orang menjadi smart karena sudah ada smart board. Bukan, smart board itu, kalau pemanfaatannya. Smart city membuat warga kalau dalam bahasa lainnya educating city, kota yang memang mencerdaskan, mencerahkan,” tutup Anies. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai sistem KPR mempersulit masyarakat, termasuk anak muda untuk memiliki hunian sendiri
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaKeputusan Anies untuk bertarung di Pilgub Jakarta mendatangkan reaksi di partai-partai.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan berikan nasihat kepada masyarakat ibu kota soal bagaimana cara menentukan pilihan dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab, bahwa saat ini partai politik tengah memutuskan diantara dua pilihan.
Baca SelengkapnyaAnies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara terkait tuduhan TGUPP sebagai bentuk orang dalam.
Baca Selengkapnya