Berbagai alasan ini bikin DPRD DKI dukung tutup lintasan kereta api

Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan bahwa kebijakan menutup 14 titik perlintasan kereta api sebidang di Jakarta telah diajukan oleh DPRD sejak lama. Pria yang akrab disapa Sani ini mengungkapkan alasan dilakukan penutupan tersebut.
Menurut Sani, sebab penutupan titik perlintasan kereta api bertujuan untuk kelancaran penambahan armada kereta dengan tanpa menambah kemacetan.
"Supaya PT KAI bisa menambah jumlah kereta dengan tidak menimbulkan kemacetan, ya kita berharap waktu tunggunya tuh hanya 5 sampai 10 menit lah maksimal," kata Sani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).
Sani menjelaskan, sebagai ganti penutupan perlintasan tersebut nantinya akan dibangun fasilitas pengganti seperti fly over atau underpass.
"Itu kan secara bertahap akan dibangun sampai semuanya selesai. Dibuat fly over atau underpass nya, itu satu paket," ujar Sani.
Sani mengatakan, seharusnya ada jalan putar balik di dekat perlintasan. Jika belum, pihaknya akan meminta dinas terkait untuk segera membuatnya.
"Jadi setiap kali perlintasan sebidang itu selalu ada putaran balik, nah kita minta supaya di beberapa perlintasan yang sangat padat itu ditutup yang sebidangnya seperti Pasar Senen itu kan sangat padat bisa menimbulkan insiden yang tak terduga," terang Sani.
Rencananya, Mei tahun ini perlintasan-perlintasan tersebut akan ditutup permanen setelah melalu kajian dan penutupan secara bertahap sebelumnya.
"Karena itu sangat riskan, sangat beresiko kita juga meminta kepada PT KAI supaya meningkatkan jumlah dan frekuensi berjalan, kalau datangnya 5 menit sekali, baru dibuka dikit terus ditutup lagi itu orang cenderung menerobos. Khawatirnya terjadi musibah," tandas Sani.
Senada, Pelakasana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan bahwa penutupan tersebut dilakukan atas pertimbangan tingginya angka kecelakaan di perlintas rel.
"Sekarang itu resiko banyak orang korban mati karena ketabrak kereta api karena persoalan penutupan, kedua lalu lintas banyak kemacetan," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).
Sumarsono merasa miris karena saat ini sudah semakin banyak ditemukan jalur perlintasan yang bahkan tidak memiliki plang dan tidak ada yang menjaga.
"Semakin hari semakin banyak pintu-pintu kereta api, belum lagi banyak pintu kereta api yang tidak ada plang nya , itu namanya penertiban pintu kereta api untuk keselamatan warga Jakarta itu judulnya dan itu akan dilakukan dan Pemprov memberikan dukungan ini harus ada jalan keluar yang terbaik, misalnya mau underpass," ujar Sumarsono.
Sumarsono mengungkapkan, saat ini baru daerah sekitar stasiun Senen yang dilakukan penutupan. Kata dia, penutupan akan dilanjutkan ke daerah-daerah lainnya di Ibu Kota.
Sedangkan untuk pembangunan underpass sebagai solusi, Sumarsono menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan PT KAI.
"Detailnya saya enggak tahu persis, tapi yang jelas di tempat-tempat yang selama ini belum ada underpass, tutup dulu. Tapi underpass mengiringi simultan dengan penutupan pembangunan dilakukan. Nanti urusan PT KAI itu," tandas Sumarsono.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya