Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisa Rusak Monas, Formula E Disarankan di Kemayoran atau Ancol

Bisa Rusak Monas, Formula E Disarankan di Kemayoran atau Ancol Formula E. ©2019 REUTERS

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai perlu menyiapkan lokasi baru seperti Kemayoran atau Ancol untuk penyelenggaraan ajang balapan Formula E. Penyelenggara Formula E tetap akan menghadapi berbagai kesulitan apabila ngotot menggunakan Monas, meski surat izin penggunaannya telah Keluar dari Komisi Pengarah.

"Dikhawatirkan ada paving bloknya di sekitar halaman Monas itu mau diaspal, itu yang tidak boleh karena resapan air. Kalau jalannya (sirkuit) tidak masuk grade 3, pecah bannya. Belum lagi pembangunan pit stop dan podium," ujar Pengamat Tata Kota dari Trisakti Yayat Supriyatna, Senin (10/2).

Yayat menilai, keinginan DKI menyelenggarakan di Monas karena lokasi tersebut digunakan sebagai kekuatan branding Formula E akan diselenggarakan di pusat kota. Monas sebagai fungsi cagar budaya dan makna simbolik cukup menjual dari sisi marketing.

"Jakarta itu takut kehilangan ikon, yaitu Monas. Jadi begitu ada balap, walaupun di luar Monas, tapi jadi kekuatan kalau itu diselenggarakan di pusat kota," ujar Yayat.

Meskipun mendapatkan izin di sekitar Medan Merdeka, Yayat mengatakan, banyak kesulitan yang bisa dihadapi penyelenggara. Selain tidak boleh mengubah paving blok di dalam Monas, penggunaan Jalan Merdeka akan menuai konflik kepentingan dengan pengguna jalan.

"Kalau misalnya tetap di sekitar Monas seperti Jalan Merdeka Barat, boleh saja, tapi ini jadi agak kesulitan. Selama uji sirkuit tutup jalan tidak? Itu wilayah kantong bisnis, ada pusat pemerintahan, jasa, jadi otomatis kalau tutup jalan jadi implikasi berat," ujarnya.

Halangan lain penggunaan Monas adalah Heritage atau infrastruktur warisan yang ada seperti museum, gedung dan Istana Negara. Branding komersil dari penyelenggara jangan sampai menenggelamkan nilai-nilai sejarah yang ada. Begitu juga dengan simbol-simbol sejarah yang ada tidak boleh rusak dengan alasan jumlah penonton, parkiran, atau penggunaan lainnya.

Yayat menjelaskan, kelebihan alternatif lain seperti Kemayoran, Ancol dan GBK. Kemayoran memiliki fasilitas lengkap mulai dari jalan bekas bandara, tempat parkir, gedung pameran dan Wisma Atlet Asean Games yang bisa dijadikan penginapan.

Sementara untuk Ancol, selain pernah memiliki sirkuit balapan, lokasi itu juga dibawah kewenangan DKI Jakarta.

"Kalau GBK memang aman tertutup. Hanya pertanyaannya apa fungsi-fungsi yang ditambah, apa fungsi-fungsi yang berkurang dari sebelumnya? Itu kan baru saja juga direnovasi saat Asean Games," tambahnya.

Yayat menambahkan, infrastruktur yang dibangun penyelenggara seharusnya sekali untuk pemakaian 5 tahun sesuai dengan kontrak Formula E dengan Pemprov DKI Jakarta. Ia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta percaya diri untuk dan merencanakan penyelenggaraan Formula E ini dengan baik.

"Jadi DKI itu harus keluar dengan rencana, misalnya, untuk Kemayoran, designnya seperti ini, GBK, seperti ini dan begitu juga untuk Monas atau Ancol. Paparkan itu kemasyarakat dan pusat, tidak perlu dipolitisir," tutupnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP