BPBD DKI Sebut Total Pengungsi Banjir di Jakarta Tinggal 6 Ribu Jiwa
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah pengungsi akibat banjir hingga hari ini, 4 Januari 2020, sebanyak 6.672 jiwa. Menurut Kapusdatin BPBD DKI M. Ridwan jumlah tersebut sudah berkurang signifikan dari tanggal 1 Januari 2020 yang mencapai 31 ribu jiwa.
"Total pengungsi di lima wilayah Jakarta sudah berkurang, seperti di Jakarta Pusat sudah tidak ada lagi wilayah terdampak banjir, sehingga data pengungsi tercatat nol," tulis Ridwan lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (4/1).
Ridwan mengatakan data tersebut diperbaharui pagi ini pukul 9.00 WIB. Dia pun merinci empat wilayah di Jakarta yang masih terdampak seperti di Barat, Timur, Selatan dan Utara. Wilayah Jakarta Utara dengan ketinggian air masih 40 cm, terdapat 370 jiwa pengungsi yang tersebar di lima titik di 2 kecamatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Kemudian, untuk Jakarta Barat, tercatat masih menjadi wilayah terparah dengan ketinggian air masih di angka 100 cm. Total saat ini jumlah pengungsi tercatat sebanyak 3.350 jiwa yang tersebar di 13 titik di 6 kecamatan.
Sementara itu, wilayah Jakarta Timur ketinggian air tercatat 40 cm. Jumlah pengungsi 1.699 jiwa yang tersebar di 11 titik pengungsian di 3 kecamatan.
Terakhir, di wilayah Jakarta Selatan, ketinggian air masih di angka 80 cm, dengan jumlah pengungsi 1.253 jiwa yang tersebar di 15 titik di 1 kecamatan.
Reporter: Ditto Radytio
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaBPS mencatat ekonomi Jakarta naik dan angka kemiskinan di DKI Jakarta turun di era Pj Gubernur DKI Heru Budi.
Baca Selengkapnya