Camat Cengkareng: Senin Siswa Sekolah, Tapi Semua Alat Tulis Hanyut oleh Banjir
Merdeka.com - Banjir yang terjadi pada Rabu (1/1) lalu menghambat banyak aktivitas warga Jakarta. Salah satunya kegiatan persekolahan setelah masa liburan usai.
Camat Cengkareng, Ahmad Faqih mengatakan, kini yang juga menjadi persoalan yakni kegiatan belajar mengajar yang akan kembali dimulai pada Senin (6/1) besok. Sebab, semua perlengkapan sekolah siswa pun turut hanyut disapu banjir.
"Senin, siswa sudah mau masuk sekolah. Semua alat tulis semua sudah hanyut," kata ketika menerima bantuan dari Ketua DPD RI La Nyalla, di RW 02, Rawa Buaya, Jakarta, Minggu (5/1).
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
Tentu bantuan dalam berbagai bentuk masih dibutuhkan warga. Termasuk bantuan berupa perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang terdampak banjir.
"Dan ini masih dibutuhkan oleh warga. Kami imbau kepada bisa sisihkan," ungkapnya
Dia menjelaskan, banjir yang terjadi pada Rabu (1/1) lalu, merendam semua kelurahan yang ada di wilayah. Tercatat ada enam Kelurahan.
Dari enam Kelurahan tersebut, tercatat ada dua Kelurahan yang terdampak paling parah, yakni Kelurahan Rawa Buaya dan Kelurahan Duri Kosambi.
"Rawa Buaya ada 12 RW dan Duri Kosambi ada 14 RW. Seluruhnya terendam banjir. Jadi tidak ada yang tidak kena (banjir). Ketinggian air, di tempat yang terdalam, 2,5 sampai 2,9 meter. Terendah, 60-80 sentimeter," jelas dia.
Banjir juga menyisakan sampah bertumpuk. Saat ini, proses pembersihan lingkungan mulai dilakukan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaSejumlah kendaraan bermotor terjebak banjir saat nekat menerobos genangan air di Jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk pelaksaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir rob hari ini merupakan banjir yang tertinggi dalam tiga hari terakhir. Ketinggian banjir rob kali ini mencapai satu meter.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaIronisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca Selengkapnya