Dengar keluhan warga rusun, Djarot tak bisa langsung turun tangan

Merdeka.com - Calon wakil gubernur DKI nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat blusukan dengan menyapa warga di rumah susun Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (19/11). Sesampainya di sana Djarot terkejut karena banyak rumah susun yang kosong dan kondisinya memprihatinkan.
Warga mengaku sejak 30 Juni 2016 'dipaksa' mengosongkan rumah susun seiring dengan rencana Pemprov DKI memperbaiki rusun itu.
Hustini (38), warga blok G rusun Penjaringan terpaksa harus mencari rumah kontrakan setelah pergi dari rumah susun Penjaringan. Tapi sampai saat ini nasibnya tidak jelas. Dia mengadukan itu ke Djarot.
"Pak, kami warga diminta kosongkan 30 Juni 2016 pada pukul 00.00 WIB. Air dimatiin, listrik dimatiin juga, bagaimana nih pak? Katanya mau diperbaiki, tapi sampai sekarang belum diapa-apain, kita ngontrak pak," ujarnya kepada Djarot di lokasi, Sabtu (19/11).
Mendengar keluhan warga, Djarot mengaku tidak bisa langsung turun tangan. Sebab saat ini Djarot tengah cuti, sehingga tidak bisa langsung memerintahkan anak buahnya. Djarot meminta warga memahami posisinya yang kini nonaktif.
Dia hanya bisa menyampaikan keluhan warga melalui aplikasi Qlue agar bisa ditindaklanjuti dinas terkait. Tapi Djarot berjanji jika nanti sudah kembali aktif menjadi wakil gubernur, dia akan bertindak.
"Saya akan kirim Qlue, nanti setelah aku aktif Tanggal 11 Febuari saya akan lihat. Tapi dengan ini aku bisa sampaikan melalui Qlue, saya tidak bisa (perintahkan), ini rusun harus segera dieksekusi," tegas Djarot.
Tidak hanya itu, Djarot juga berjanji mengebut perbaikan rusun Penjaringan. Dia menjanjikan kondisi rumah susun yang lebih nyaman.
"Ruangan rusun yang hanya seukuran sekitar 18 meter persegi itu akan diganti dengan standar rusun DKI saat ini yakni 36 meter persegi," kata Djarot.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya