Dirut Transjakarta bantah koridor 13 tak terintegrasi dengan MRT

Merdeka.com - Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono merasa perlu meluruskan opini publik terkait pernyataan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan yang menyatakan bahwa Transjakarta tidak terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT). Budi menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin terlibat dalam politik.
Namun demikian, ia merasa perlu memberi penjelasan kepada masyarakat dengan pertimbangan Transjakarta adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat.
"Saya terus terang tidak pertimbangkan karena ada yang statement menyatakan jarak koridor halte itu ke MRT sampai 500 meter. Karena kita tidak pernah terpanggil untuk berpolitik, tidak pernah terpanggil untuk berpihak, ini murni pelayanan. Tapi karena statement ini sifatnya publikasi dan membuat masyarakat bertanya-tanya jadi ada berita simpang siur," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (31/1).
Budi mengatakan bahwa masyarakat berhak mengetahui bahwasanya Transjakarta telah merancang pembangunan koridor 13 yang panjang dan MRT di bawahnya berdasarkan pertimbangan aspek pelayanan dan aspek kemudahan bagi masyarakat.
"Ini adalah koridor 13 yang selalu menjadi bahan berita walaupun belum selesai, jadi kita sering diskusi mengenai layanan ini. Dan jalur kami tepat di atas memotong jalan Tirtayasa dan Jalan Kyai Maja di sebelah kirinya ada PLN dan sebelah kanan Kejaksaan," tutur Budi.
Budi juga menegaskan bahwa di tempat tersebut akan dipasangi lift yang saat ini sedang dalam tahap pengukuran.
"Di sebelah utara ini adalah tangga. Karena apa pun namanya mau ada lift atau eskalator, tangga tetap kita butuhkan untuk darurat. MRT tepat di bawah halte Transjakarta yang bergeser 50 meter, jadi jarak dari halte CSW sampai kepada ujung MRT itu hanya 50 meter," jelas Budi.
"Dan kalau kita lihat integrasi nanti Trasnjakarta dengan MRT mereka melawati jalur yang ada di sini bisa langsung menuju pintu masuk yang ada di MRT. Integrasi ini masuk dalam batas coverage," tandasnya.
Sebelumnya Calon Gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan mengatakan bahwa pembangunan Transjakarta koridor 13 merupakan salah satu bukti Pemprov DKI belum berhasil membuat sistem transportasi terintegrasi di Jakarta. Transjakarta koridor 13 akan melayani rute Tendean-Ciledug.
"Contoh paling tragis kegagalan menyusun transportasi terintegrasi adalah koridor 13 dari Mampang sampai Kebayoran Lama, halte Transjakarta koridor 13 tidak terinterintegrasi dengan mass rapid transit (MRT). Penumpang Transjakarta harus berjalan hingga 500 meter untuk mencapai MRT. Jadi orang turun dari busway, turunnya luar biasa tingginya. Sesudah itu dia harus jalan 500 meter masuk ke MRT," kata Anies Sabtu (28/1).
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya