Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Djarot kecewa sikap kasar dan arogan Satpol PP saat tertibkan PKL

Djarot kecewa sikap kasar dan arogan Satpol PP saat tertibkan PKL Djarot bagikan 1000 kacamata. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyesalkan tindakan kasar dan anarkis puluhan personel Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja DKI. Kericuhan tersebut terjadi saat melakukan penertiban lahan pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Beos, Jakarta Barat, Selasa (25/10) siang.

Awalnya, Djarot melakukan blusukan ke kawasan Asemka untuk melihat parkir liar. Namun, yang terjadi malah kericuhan dengan pedagang kaki lima (PKL) di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut.

"Saya datang ke sana, saya melihat kejadian itu. Berarti penertibannya enggak benar. Dan ini sangat disayangkan bisa terjadi," katanya di Posko Relawan Basuki-Djarot (BaDja) di Jalan Borobudur Nomor 18, Jakarta, Selasa (25/10).

Dia mengungkapkan, cara penertiban yang dilakukan Satpol PP kurang tepat. Karena menimbulkan kericuhan dengan PKL. Padahal waktu penertiban pertama kali dilakukan, dapat berjalan lancar dan baik.

"Waktu penertiban yang pertama kan bagus ya. Saya datang, saya ajak dialog kan bagus ya. Makanya on the spot saya tahu, bahwa cara-cara seperti itu enggak benar," terangnya.

Walaupun begitu, mantan Wali Kota Blitar ini tidak menyalahkan sepenuhnya Satpol PP DKI. Karena PKL yang menduduki lahan milik PT KAI juga salah. Namun semuanya bisa diselesaikan dengan damai melalui jalan dialog.

"Termasuk juga mereka yang berulang kali berdagang di situ. Itu bisa pakai dialog. Saya sampaikan bahwa tidak boleh barang-barang mereka dirusak. Tetap kita harus kuat-kuatan dengan mereka untuk kasih penyadaran, berkali-berkali seperti itu," tutupnya.

Sebelumnya, mantan Wali Kota Blitar ini diantar ke lahan kosong sekitar Stasiun Beos untuk berbincang-bincang dengan para PKL. Namun, disambut dengan kericuhan antara PKL dengan personel Satpol PP DKI.

Djarot datang ke lahan tersebut sekitar pukul 14.45 WIB, sekitar 50 personel Satpol PP langsung mengangkut gerobak dagangan PKL ke atas truk bak terbuka, didampingi Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter Tampubolon dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.

Tindakan itu membuat para PKL kaget dan marah karena dilakukan penertiban tanpa pemberitahuan apa pun. Meski mereka mendapat protes dari para pedagang, namun satpol PP semakin membabi buta mengangkut gerobak dagangan di situ.

Sementara Jupan yang turut mendampingi Djarot hanya diam saja melihat tindakan Satpol PP yang tidak persuasif. Melihat keadaan makin memanas, politikus PDI Perjuangan itu berupaya menenangkan emosi dan amarah para PKL yang kebanyakan ibu-ibu.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP