Djarot klaim tak ada lagi pungli di DKI Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak pernah lagi mendapatkan pengaduan adanya pungutan liar (pungli) dalam administrasi pelayanan publik.
"Apakah masih ada pungli? Alhamdulillah sudah bersih dan mereka (petugas) sudah tidak mau," kata Djarot di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Minggu (12/2).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengaku sudah bertanya langsung kepada warga dan bahkan warga tersebut yang ingin suka rela memberi uang sebagai tanda terima kasih namun ditolak oleh petugas.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
"Saya bertanya pada warga dan jawabannya jangankan pungli, kita suap kita kasih pun gak mau dia, kami kasih gak diterima," ujar Djarot.
Djarot mengungkapkan kebanggaannya kepada seluruh jajaran pemerintahan di Ibu Kota. Menurutnya, saat ini kinerja semua pihak sudah semakin baik.
"Ini yang saya banggakan. Sekarang udah baik. Saya sampaikan terima kasih untuk lurah, camat, Suku Dinas dan saya betul-betul terenyuh," terang Djarot.
Djarot mengimbau agar warga juga tidak mengiming-imingi petugas dengan uang. "Saya bilang pada warga jangan karena anda juga jangan mmberi contoh ketika urusan selesai sampaikan saja terimakasih dengan senyum manis, jadi jangan coba-coba. Itu artinya revolusi mental sudah berhasil," tandas Djarot.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaHeru pun mempersilakan calon yang ingin berkontestasi di Pilkada Jakarta berlaga dengan cara yang sehat
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diambil menyusul banyaknya keluhan masyarakat terhadap maraknya parkir liar selama ini.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku akan menelusuri aduan tersebut dan menindak oknum tersebut jika seorang aparat.
Baca SelengkapnyaPelibatan Provos tersebut setelah viral anggota kepolisian terlibat pungli Rp500 ribu di Samsat Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca SelengkapnyaKondisi massa aksi yang ditahan di Polres Jakarta Barat dalam keadaan baik.
Baca SelengkapnyaGolkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.
Baca Selengkapnya