Djarot menduga ada yang provokasi warga agar tak bayar sewa rusun

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menduga ada orang yang memprovokasi warga rusun untuk tidak membayar biaya uang sewa. Djarot akan meminta pihak berwajib untuk menyelidiki masalah tersebut.
"Kalau ada oknum, saya suruh cari. Kalau memang ada oknum yang koordinir supaya mereka tidak bayar, oknum itu lah yang nanti akan kami kasih sanksi terlebih dahulu," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jum'at (18/8).
Djarot mengungkapkan, dalam perjanjian saat menghuni rusun tersebut sudah tertulis bahwa penghuni rusun yang nunggak hingga tiga bulan harus keluar. "Sudah ada, aturannya sudah ada, perjanjiannya sudah ada. Tiga bulan enggak bayar, dia harus keluar," kata Djarot.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan tidak akan langsung melakukan pengusiran terhadap penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang menunggak. Terutama bagi mereka yang benar-benar tidak mampu.
"Yang tidak mampu betul-betul kaum duafa kami bantu, pasti kami bantu lewat Bazis (Badan Zakat Infaq dan Sodaqoh)," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/8).
Selain itu, bagi penghuni rusunawa yang sudah tidak mau membayar tanggungnya, atau sudah mendapatkan tempat lain dengan biaya sewa yang lebih murah silakan keluar dari rusun.
"Untuk rusun kan saya sudah bilang, ada kategori ini yah, kalau mereka memang sudah lama di situ dan enggak ada niat untuk melunasi kewajiban untuk membayar, ya sudah keluar saja," tegasnya.
Djarot menegaskan, untuk penghuni rusun yang masih sanggup bekerja namun tidak mau membayar uang sewa, disarankan untuk keluar dari rusun. Karena masih banyak warga yang tertarik tinggal di rusunawa.
"Karena banyak yang antre, data kami sudah ada 11 ribu yang antre masuk. Barang kali ada tempat sewa lain tempat lain yang lebih murah silakan gitu ya," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya