Ini 10 program unggulan Agus Yudhoyono jika terpilih jadi gubernur

Merdeka.com - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato kampanye perdananya di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat. Pada pidato politiknya itu, Agus menawarkan 10 program unggulan yang akan dijalankan bila dia terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta.
Program pertama yang dia tawarkan adalah bantuan langsung kepada golongan miskin dan kurang mampu. Program tersebut meliputi bantuan untuk meningkatkan daya beli rakyat, serta bantuan untuk balita dan lansia.
"Jika program ini dijalankan dengan serius, kemiskinan akan menurun dari 3,7 persen menjadi 2,7 persen, lima tahun yang akan datang," ujar Agus dalam pidatonya di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Minggu (30/10).
Program kedua yaitu pengurangan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja. Menurut Agus, program ini meliputi pelatihan kerja dan kewirausahaan, bantuan dana bergulir, pengembangan koperasi dan UMKM, dan pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
Program ketiga adalah peningkatan pendidikan dan kesejahteraan guru, meliputi peningkatan besaran Kartu Jakarta Pintar (KJP), peningkatan beasiswa miskin, bantuan pendidikan untuk sekolah-sekolah, serta peningkatan kesejahteraan guru-gurunya.
"Saya menginginkan berdirinya SMA unggulan, sekolah asrama yang gratis untuk siswa berkeluarga miskin," tutur Agus.
Program keempat yaitu peningkatan kesehatan, meliputi peningkatan besaran Kartu Jakarta Sehat (KJS), pembebasan iuran BPJS layanan kategori kelas 3, penambahan Puskesmas dan Posyandu, termasuk fasilitas rawat inap di Puskesmas.
"Kita ingin penambahan mobil ambulance, dan juga pengadaan motor-motor ambulance agar bisa menembus kemacetan dan memasuki jalan sempit," ujar Agus.
Program kelima yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, investasi, dan stabilisasi harga. Program ini meliputi perbaikan serapan anggaran, menjaga daya beli masyarakat, stabilisasi harga, termasuk operasi pasar.
Program keenam yaitu peningkatan pembangunan infrastruktur dan perumahan. Program ini meliputi percepatan infrastruktur jalan, peningkatan prasarana perumahan rakyat, serta peningkatan prasarana air bersih.
Program ketujuh adalah menjadikan Jakarta sebagai kota pintar, kreatif, dan ramah lingkungan (smart, creative, & green city). Program ini meliputi penambahan transportasi publik dan manajemen lalu lintas, pelayanan publik yang berkualitas dan murah, serta peningkatan efektifitas upaya penanggulangan banjir, pembangunan lahan hijau, dan pembangunan sarana dan prasarana rekreasi.
"Selain itu juga pengembangan industri kreatif, dengan daya inovasi yang tinggi, tata ruang yang sehat, ramah lingkungan, ramah rakyat, dan ramah pedagang kaki lima (PKL)," jelas Agus.
Program kedelapan adalah peningkatan keamanan kota dan kerukunan warga, meliputi pemeliharaan keamanan lingkungan, program neighborhood watch, pemberdayaan kelurahan, RT dan RW. Serta pemeliharaan toleransi dan kerukunan masyarakat, dan peningkatan sensitivitas terhadap isu SARA.
Program kesembilan yaitu penegakan hukum dan keadilan bagi semua (justice for all). Program ini meliputi pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih, peningkatan upaya pemberantasan narkoba, serta pemberantasan kriminalitas kota.
"Dalam hal ini saya ingin menekankan pentingnya semakin diperbanyak patroli-patroli keamanan di kota Jakarta, khususnya di tempat dan waktu rawan kriminalitas," jelas Agus.
Program yang terakhir yaitu peningkatan kualitas pemerintahan dan birokrasi, meliputi pelaksanaan program good governance dan birokrasi yang responsif, pencegahan penyalahgunaan makna diskresi, penjagaan hubungan yang baik antar pemerintah, serta pengurangan dana operasional gubernur hingga 30 persen.
"Bisa kita turunkan hingga 30 persen dari alokasi saat ini. Karena saya nilai angkanya terlalu besar. Justru kita bisa alokasikan untuk program-program pro rakyat lainnya," ujar Agus.
Dia mengatakan, besaran anggaran untuk mendanai kesepuluh program tersebut dihitung sesuai prospek proyeksi ekonomi Jakarta untuk lima tahun ke depan. Akan tetapi, lanjutnya, dengan asumsi tidak ada krisis ekonomi yang terjadi serta tidak ada perubahan drastis dari alokasi anggaran yang diberikan pemerintah pusat kepada Jakarta.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan istri, Ani Yudhoyono. Selanjutnya Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua DPW PAN DKI Eko Hendro, dan lainnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya