Ini kata Anies Baswedan soal batik parang yang dikenakan saat bertemu Jokowi

Merdeka.com - Batik yang dipakai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika menyambangi Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (25/10), cukup menjadi sorotan. Batik yang ia pakai ketika itu bermotif parang.
Menanggapi ini, menurut Anies, tidak ada makna spesial baginya. Dia menyebut batik itu batik biasa saja.
"Enggak, batik batik aja," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/10).
Menurut dia, hal itu tidak perlu dimaknakan lebih jauh. Ia meminta menanggapi penggunaan batiknya biasa saja.
"Enggak, overanalyze nanti," lanjutnya.
Batik motif parang menjadi salah satu motif batik tertua di Indonesia. Pada zaman dahulu, batik ini hanya boleh digunakan raja dan keluarganya.
"Parang itu adalah satu motif yang cukup lama dan memiliki makna kewibawaan, keberanian dalam ambil keputusan, ada unsur kepemimpinan, ketegasan, kekuatan yang powerfull," kata pemerhati batik dari Kampung Batik Laweyan, Yuliani Prasetyaningrum, saat berbincang merdeka.com, Kamis (26/10).
Untuk batik yang dikenakan Anies kemarin, lanjut Yuli, sebenarnya tidak murni parang. Ada campuran beberapa motif lain sebagai bentuk kreativitas pembatik yang kian berkembang.
"Karena motif parang asli itu ke ke atas dan ke bawa, miring dari kanan ke kiri. Namun sekarang mulai berkembang seperti disetting bertemu di tengah seperti membentuk huruf V dan A tapi dalamnya tetap motif parang," katanya.
Meski sudah motif lama, dia tak bisa memastikan apakah batik barang paling banyak diincar kalangan pejabat. Sebab soal motif batik, tergantung selera si pemakai. Termasuk soal pemilihan warna gelap. Walaupun pada dasarnya, "The real motif batik asli hanya coklat, hitam, krem, itupun warna coklat antara batik Yogya dan Solo," kata dia.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya