Ini penjelasan Anies Baswedan terkait pidato menyinggung kata pribumi
Merdeka.com - Pidato politik pertama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di depan warga Jakarta menuai kritik saat menyinggung istilah pribumi. Usai memberikan arahan kepada seluruh SKPD, dia menjelaskan istilah tersebut digunakan pada konteks penjajahan.
"Karena saya menulisnya pada era penjajahan dulu karena Jakarta kota yang paling merasakan, kalau kota-kota lain itu nggak merasakan Belanda secara dekat," kata Anies di ruang Pola, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/10).
Dia menulis pidato yang mencerminkan kota Jakarta saat di jajah Belanda. Karena wilayah-wilayah lain di Indonesia tidak merasakan dijajah Belanda secara langsung.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Dimana Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan adalah tokoh politik kelahiran Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei tahun 1969.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Mengapa Indonesia menasionalisasi perusahaan Belanda? Pada awal 1957, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang cukup kompleks, dan Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja mengambil langkah signifikan dengan menasionalisasi ratusan perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda.
"Pokoknya itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda karena itu memang kalimatnya di situ," jelasnya.
Sebelumnya, di hadapan ribuan warga Jakarta yang hadir di Balai Kota, Anies menyebut penindasan di Jakarta cukup nyata dengan adanya kolonialisme. Dia juga sempat menyinggung perihal pribumi dalam pidatonya.
"Di Jakarta, kolonialisme itu di depan mata, dirasakan sehari-hari. Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies, Senin (16/10).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menggunakan pepatah Madura sebagai gambaran pihak yang menggunakan hasil jerih payah seseorang tanpa berusaha terlebih dahulu.
"Jangan sampai Jakarta seperti ditulis pepatah Madura 'Itik seng a telur ayam sing mengerami'," ujar Anies.
Dalam pidatonya, dia mengatakan bahwa Jakarta tidak berdasarkan hanya satu agama. Pun halnya agar tidak alergi terhadap agama apapun.
"Indonesia bukan berdasarkan satu agama, namun Indonesia juga bukan alergi beragama," tukasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Istana di Jakarta dan Bogor bau kolonialisme karena warisan dari Belanda menuai polemik.
Baca SelengkapnyaBerbicara keadilan dan kesejahteraan, Anies lantas bercerita secara imajiner ke Bung Hatta, bahwa keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan tidak akan membiarkan bangsa jatuh terhadap kelompok tertentu yang berusaha berkuasa.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Anies membeberkan permasalahan keagamaan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies mengungkapkan hal itu dalam pidato politik calon presiden terkait arah dan strategi politik luar negeri digelar CSIS.
Baca SelengkapnyaAnies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, Indonesia hari ini membutuhkan pemerataan pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) cerita selalu terbayang-bayang masa kolonial saat ia menghuni istana-istana bekas peninggalan Belanda.
Baca SelengkapnyaKebijakan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kebebasan berpendapat di Indonesia sedang mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca Selengkapnya