Jakpro Sebut Revitalisasi dan Pembangunan Hotel di TIM Tak Hilangkan Fasilitas Seni
Merdeka.com - Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat masih terus dikerjakan. Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto, memastikan proses mempercantik tersebut tak menghilangkan fasilitas seni yang telah ada di TIM, justru dipugar lebih modern.
"Konsep besar revitalisasi TIM, kita tidak ada satu pun fasilitas seni yang ada saat ini hilang. Yang ada kita modernisasi, yang tidak ada kita adakan," kata Dwi di kantor Jakpro, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Sedangkan untuk rencana pembangunan hotel di kawasan TIM, dia memastikan tidak akan menghambat ruang ekspresi dari para seniman. Dia menyebut pembangunan hotel juga tidak memakan ruang ekspresi para seniman.
-
Kenapa Pemprov DKI mempercantik halte Transjakarta? Karena, meskipun kota metropolitan, Jakarta harus tetap memberikan kenyamanan untuk warganya.
-
Mengapa Pemprov DKI melakukan revitalisasi taman? Heru menyampaikan, revitalisasi justru dilakukan guna memperindah taman dan gedung TK Gudang Peluru. Warga, kata Heru hanya dipindahkan sementara karena revitalisasi sedang berlangsung. 'Kita memperbaiki taman dan gedung itu supaya lebih bagus. Mereka boleh di situ setelah dirapikan, silakan menjalankan kegiatan belajar mengajar di TK,' ucap Heru.
-
Kenapa Alun-alun Puspa Wangi Indramayu direnovasi? Setelah ditutup selama dua tahun untuk renovasi, penampilannya kini jadi lebih estetik dengan desain modern bercampur tradisional.
-
Bagaimana Jakarta meningkatkan kenyamanan warganya? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Siapa arsitek Kebayoran Baru? Dalam pembangunan ini, arsitek yang memegang tanggung jawab besar adalah H. Moh. Soesilo yang merupakan murid Thomas Karsten, arsitek Hindia Belanda yang merancang Kota Bandung, Malang, dan Bogor pada masa penjajahan.
"Tidak ada dasar untuk merasa ketakutan. Justru selasar itu bisa dipakai, enggak ada itu jadi tembok penghalang berekspresi, itu bisa semua, selasar hotel, mau di belakang teater Jakarta bisa juga," ucapnya.
Hasil Pengelolaan Sepenuhnya untuk TIM
Selain itu, dia menyatakan nantinya usai revitalisasi hasil keuntungan akan tetap diserahkan ke pihak TIM. Hal itu untuk pengoptimalan TIM.
"Kalau mau dikelola gini loh supaya nanti bener-bener meringankan juga APBD DKI dalam rawat fasilitas modern ini. Jadi itu supaya nggak rancu," papar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, revitalisasi TIM diperkirakan menghabiskan dana Rp1,8 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) DKI Jakarta. Anggaran tersebut diperuntukkan dalam dua tahap pembangunan.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Jakpro Iwan Takwin akhirnya mengungkapkan progres revitalisasi Jakarta International Stadium (JIS) setelah ditinjau oleh Menteri PUPR.
Baca SelengkapnyaHotel Tentrem memiliki reputasi tinggi dalam memadukan nuansa lokal ke dalam fasilitas hotel berbintang lima.
Baca SelengkapnyaJakarta kian mempesona. Setiap tahunnya banyak proyek baru yang membuat Jakarta kian metropolitan meski nantinya tak lagi menjadi ibu kota.
Baca Selengkapnya"Pemda DKI tidak pernah punya niat menggusur TK. Saya ini lama di gudang peluru, dari tahun '80. Jadi, enggak mungkinlah," ujarnya.
Baca SelengkapnyaPemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara hanya memindahkan fungsi dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTMII akan menjadi wajah pariwisata Jakarta dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.
Baca SelengkapnyaPerbaikan pada rangka taman vertikal di kawasan ini diharapkan bisa memaksimalkan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Baca SelengkapnyaBudi menyakini Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perdagangan meski tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaBangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku belum mendapat laporan dari dinas terkait
Baca SelengkapnyaErick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Baca Selengkapnya