Kadis Perumahan sebut rumah tapak DP nol Rupiah tak bisa dibangun di DKI

Merdeka.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta, Agustino Darmawan memastikan rumah tapak dengan skema rumah DP nol Rupiah tidak akan bisa dibangun di DKI Jakarta. Dengan alasan keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di Ibu Kota.
"Rumah tapak itu maksimum nilainya Rp 140juta, per unit kenapa kita enggak bangun rumah tapak? harga tanahnya itu besar sekali di Jakarta," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/3).
Bahkan dia mencontohkan rumah tapak yang berada di Rorotan, Jakarta Utara yang dibangun oleh PT Nusa Kirana dengan luas tanah 45 m2 dan luas banguan 27 m2. Dan jika dihitung harga tidak masuk dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan harga jual sekitar Rp 130 juta.
"Di Rorotan dibangun Nusa kirana luas bangunan 27 m2, luas tanah 45 m2 jadi tanahnya sendiri sudah Rp 2,5 juta. Jadi Rp 135 juta belum bangun rumahnya lagi," jelas dia.
Jika dilihat dari hitung-hitungan tersebut, sangat tidak mungkin rumah tapak DP nol Rupiah dibangun di Jakarta. "Enggak bisa. Jadi enggak bisa kita rumah tapak karena melampaui FLPP yang Rp 147 juta," tuturnya.
Sebagai informasi, rumah tapak DP nol Rupiah di Rorotan ini di bangun di lahan seluas 1,3 hektar namun untuk tahap pertama akan dibangun 100 unit dengan luas 7.500 meter, kemudian PT Nusa Kirana mematok harga Rp350 juta rupiah per unit untuk tipe 27/45. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya