Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lapak UMKM di Formula E Sepi Pembeli

Lapak UMKM di Formula E Sepi Pembeli Lapak UMKM di Formula E Sepi Pembeli. ©2022 Liputan6

Merdeka.com - Pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengeluh daya beli pengunjung rendah. Tenat aneka makanan dan minuman berjejer di sekitar Taman Lumba-Lumba, Ancol Jakarta Utara. Bersamaan dengan diselenggarakan balapan mobil listrik Formula E pada hari ini, Sabtu (4/6).

Sayangnya kehadiran Formula E tak memberikan dampak signifikan terhadap produk yang mereka jual. Demikian, yang diutarakan Hamzah Lubis, Pemilik Warung Kopi Bang Ancah. Dia mengatakan, jumlah pengunjung yang mampir ke tenant terbilang sepi. Hamzah membandingkan dengan event-event lain yang pernah diikuti.

"Agak sepi," kata Hamzah saat ditemui.

Hamzah mengatakan, diduga penyebab karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Khususnya terkait aturan-aturan bagi pengunjung.

"Di media sosial, mobil dilarang masuk pas di lapangan mobil bisa masuk. Jadi pelanggan yang membeli tiket Rp250.000 pada pulang lagi. Sosialisasi kurang. Apalagi, pas mereka mengira tidak bawa mobil," ujar dia.

Hamzah mencatat sejak pagi hingga pukul 13.56 Wib hanya mampu menjual 5 buah produk. Ini terbilang sedikit.

"Daya beli (masyarakat) lumayan rendah," ujar dia.

Terlepas dari itu, Hamzah mengaku sangat bersyukur diberikan lapak secara gratis untuk memamerkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) miliknya.

"Sebagai UMKM bersyukur di kasih tempat begini," ujar dia.

Hal yang sama juga disampaikan, pemilik UMKM minuman kopi merek "Ide Lo Gue". Aida Monica sedikit beruntung. Ia mampu menjual 50 pcs dari 300 pcs kopi yang disediakan untuk memeriahkan event balapan mobil listrik Formula E. Harga jualnya Rp28.000 satu per-botol.

"Lumayan ramai. Walaupun iya (daya beli rendah). Saya Sediakan 300 kopi baru terjual kurang dari 50 pcs," ujar dia.

Menurut dia, banyaknya tenant sangat mempengaruhi penjualan kopi miliknya. Ditambah lagi, panggung-panggung maupun tenant tak hanya berdiri di Taman Lumba-Lumba.

"Karena terlalu banyak tenant, pengunjung fokus terpecah," ujar dia.

Meski, Aida bersyukur telah diberikan tempat untuk menjual produk miliknya. Aida mengatakan, lapak disediakan secara gratis. Dia menjelaskan UMKM mendapat tenant pilihan.

"Semua free. Kami di kurasi, UMKM di sini pilihan. Di kurasi dari Pemprov," ujar dia.

Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP