Memoles Wajah Cikini
Merdeka.com - Suara palu penghancur trotoar menderu bersahutan. Sejumlah pekerja berkumpul di sisi trotoar kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Sejak beberapa bulan terakhir, setiap hari mereka di sana. Mengerjakan perluasan pedestrian Cikini.
Kawasan Cikini memang sedang dipercantik. Konsep seni dan budaya akan dihadirkan di sini. Setiap orang melintas, akan dibawa ke suasana era kolonial.
-
Kapan Kolam renang Cikini dibangun? Merujuk kanal YouTube Candrian Attahiyyat, Senin (25/9), kolam renang ini dibangun pada 1920 dan diresmikan pada tahun 1925.
-
Kapan Kebun Binatang Cikini diresmikan? Mengutip Jakarta.go.id, Kebun Binatang Cikini diresmikan pada 1864.
-
Mengapa Pemprov DKI melakukan revitalisasi taman? Heru menyampaikan, revitalisasi justru dilakukan guna memperindah taman dan gedung TK Gudang Peluru. Warga, kata Heru hanya dipindahkan sementara karena revitalisasi sedang berlangsung. 'Kita memperbaiki taman dan gedung itu supaya lebih bagus. Mereka boleh di situ setelah dirapikan, silakan menjalankan kegiatan belajar mengajar di TK,' ucap Heru.
-
Bagaimana Masjid Jami Al Makmur Cikini direnovasi? Pada 1932, musala berbahan dinding anyaman bambu dan kayu itu kemudian direnovasi. Pembangunan juga dikomandoi oleh Cokroaminoto (Ketua Sarekat Islam), Haji Agus Salim danAbikusno Cokrosuyoso yang tidak ingin masjid ini kembali digusur.
-
Mengapa Kolam renang Cikini jadi populer di Batavia? Kolam renang ini jadi yang populer di Batavia saat itu.
-
Kapan pembangunan Kebayoran Baru dimulai? Pembangunan kemudian mulai dilaksanakan usai peletakan batu pertama pada 8 Maret 1949.
Pakar sejarah, Asep Kambali, menceritakan secara singkat sejarah Cikini. Menurut pengetahuannya Cikini terdiri dari dua suku kata, yaitu Tji dan Kini. Tji artinya sungai, Kini adalah nama buah. Konon, buah Kini tumbuh subur di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, dan Cikini adalah bagian dari Menteng.
Dia tidak mengetahui pasti kapan penamaan Jalan Cikini diresmikan. Hanya saja, kata dia, penamaan jalan umumnya didasari dari dominasi benda di tempat tersebut. Bisa juga diambil dari sebuah peristiwa.
Saat Hindia Belanda menetap di Menteng, segala pepohonan tumbuh subur di sana. Bahkan wilayah itu menjadi taman kota pertama pada masanya. Dari banyak pepohonan, disinyalir buah Kini tumbuh di jalan yang saat ini disebut Jalan Cikini.
"Kecenderungan nama diambil dari sesuatu yang dominan," kata Asep saat berbincang dengan merdeka.com, Senin 23 September 2019 di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Asep menjelaskan, penataan wilayah Menteng memang dikelola dengan baik. Sebab, kendati sebagai taman kota pertama, wilayah Cikini justru sebagai pusat bisnis, dan hanya orang elit saja yang berbelanja di sana.
"Dia memang kawasan elit," kata dia.
Bangunan di kawasan Cikini juga tak kalah dengan sejarahnya. Salah satunya, kata dia, pabrik roti legendaris milik Tan Ek Tjoan. Pabrik ini mulanya merintis di Surya Kencana, Bogor pada 1921. Barulah Tan membuka toko di Cikini pada 1955.
Dulu toko di Cikini banyak dimiliki warga turunan Tionghoa. Saat itu, katanya, masyarakat turunan China berada pada kasta kedua. Kasta pertama adalah warga Eropa. Kedua adalah warga keturunan China dan Arab, sedangkan ketiga adalah pribumi.
"Sebelum Belanda datang ke sini lebih dulu China. Mereka (China) itu menjelajah. Mereka ada di kasta kedua," kata Asep.
Sebenarnya, Cikini dahulu tidak terlalu berbeda dengan saat ini. Di beberapa titik, bangunan bersejarah peninggalan Belanda masih kokoh berdiri. Pondasinya tak kalah kuat dengan gedung menjulang di sekitar.
Selain area pedestrian, kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) juga turut dipugar. Tidak cuma infrastruktur diperbaiki, penataan kabel menjuntai juga dihilangkan agar tak menghalangi pandangan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berharap revitalisasi menghidupkan kembali wajah Cikini masa lalu yang penuh sejarah. Salah satunya gedung Kantor Pos Cikini.
"Gedung kantor Pos Cikini yang sudah berdiri sejak zaman Belanda kini bisa kita kagumi kembali tanpa terhalang kabel. Pembersihan kabel udara ini adalah bagian dari upaya menghormati kembali ruas Cikini Raya sebagai koridor bersejarah," kata Anies seperti dilansir dari laman Instagram @aniesbaswedan, Kamis (22/8).â£
Di akhir 2019 ini, Anies menargetkan proyek rampung. Bukan hanya di kawasan TIM, revitalisasi akan berlanjut sampai kawasan Megaria, Cikini.
"Alhamdulillah masih sesuai jadwal, target selesai akhir tahun ini. Jadi yang kita revitalisasi bukan saja Taman Ismail Marzuki, tetapi seluruh koridor ini, dari Tugu Tani hingga Megaria. Jadi nantinya kawasan ini menjadi salah satu koridor untuk kegiatan seni budaya di Jakarta," kata Anies.
Ditambahkan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, sepanjang jalur sekitar Taman Ismail Marzuki (TIM), juga disiapkan medium untuk mural. Tema mural bisa berganti setiap tahun.
"Nanti di sepanjang jalur TIM akan dibuat mural di sepanjang trotoar, supaya nanti setiap tahun gonta ganti. Jadi Pak Gubernur minta konten kreasi TIM nanti bisa berekspresi di trotoar itu," jelasnya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/9).
Hari mengatakan medium atau ruang mural yang disiapkan sepanjang 100 meter. Selain mural, medium itu bisa dimanfaatkan untuk membuat lukisan dan karya seni lainnya.
"Istilahnya akan membuat mereka berekspresi di sana," ujarnya.
Kawasan sekitar Stasiun Cikini ikut dirapikan. Sebab lokasi itu akan difungsikan sebagai spot budaya.
"Kita butuh ruang ketiga untuk dari orang turun dari stasiun nanti ada semacam spot budaya itu, itu akan menjadi ruang ketiga bagi mereka," jelasnya.
Banyak pihak menanti wajah baru kawasan Cikini setelah direvitalisasi. Kenangan akan sejarah Cikini masa lalu sangat ditunggu-tunggu warga ibu kota.
Terpisah, pakar sejarah, Asep Kambali, menjelaskan Cikini merupakan wilayah dilindungi sebagai cagar budaya, seperti termaktub dalam SK Gubernur nomor 475 tahun 1993. Dia berpesan proses revitalisasi sedianya harus mengedepankan pelestarian budaya.
"Kawasan Cikini, Menteng telah dilindungi sebagai kawasan cagar budaya, jadi pembangunan harus hati-hati," ujar Asep.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies juga berharap agar Jakarta bisa terus menjadi pusat perekonomian setelah tidak lagi berstatus sebagai ibu kota.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan hal itu usai melaksanakan konsolidasi dengan Warga Kota di Kantor Jakarta Inisiatif, Jakarta Selatan, Jumat (21/6).
Baca SelengkapnyaAnies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku belum mendapat laporan dari dinas terkait
Baca SelengkapnyaOtorita IKN menyatakan keberlanjutan proyek ibu kota baru tersebut bakal tetap diteruskan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga mengalungkan sebuah kain berwarna ungu sebagai tanda dukungan.
Baca SelengkapnyaDia berharap, kerja sama tersebut bakal berlanjut ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaSelain partai politik, Anies mengaku juga sudah ada dorongan kuat dari sejumlah elemen masyarakat yang menginginkannya kembali maju sebagai gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPercepatan pembangunan terutama dilakukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi yang dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Selengkapnya