Mengenal wilayah Kepala Naga di Jakarta
Merdeka.com - Tiga buah kapal berwarna putih disandarkan di Muara Kali Pesanggrahan, di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Ketiga kapal tersebut diparkir tepat di samping perumahan Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk. Bagi sebagian orang Jakarta, perumahan yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group tersebut dikenal sebagai daerah elit di ibu kota.
Salah satu yang membuat daerah tersebut elit adalah, kelengkapan fasilitas yang disediakan pengembang, mulai dari rumah sakit, lapangan golf, pusat perbelanjaan, hingga water park. Selain fasilitas perumahan yang memudahkan penghuninya beraktivitas, salah satu yang membuat kawasan Pantai Indah Kapuk diincar masyarakat, khususnya etnis Tionghoa adalah, lokasinya yang disebut sebagai lokasi Kepala Naga.
Lokasi kepala naga sendiri dalam pemahaman feng shui disebut sebagai elemen pusat energi. Daerah yang masuk ke dalam kepala naga akan menjadi makmur, dalam hal ini akan sangat menguntungkan bagi mereka yang menjalankan bisnis.
-
Kenapa Naga di Suryakencana simbol kemakmuran? Naga dalam filosofi Tionghoa adalah simbol dari kekuatan, kemakmuran dan kebaikan.
-
Mengapa naga dianggap simbol keberuntungan? Masyarakat Tiongkok memandang Naga sebagai simbol kehidupan, keberuntungan, dan kesuburan.
-
Apa yang diyakini bisa membawa keberuntungan? Primbon Jawa menyebut potongan kuku dan beberapa helai rambut orangtua yang disimpan bisa membawa keberuntungan.
-
Dimana mitos ular naga di Sungai Mahakam? Sejak zaman dahulu, misteri ular naga di Sungai Mahakam telah menjadi perbincangan yang hangat.
-
Apa itu naga dalam mitologi? Citra naga menjadi semakin kompleks dan bervariasi. Beberapa digambarkan memiliki sayap, sementara yang lainnya tidak. Ada yang bisa berbicara dan menyemburkan api, sementara naga lainnya tidak memiliki kemampuan tersebut. Naga juga dapat diartikan sebagai makhluk baik atau jahat.
-
Mengapa Jalak Kebo dianggap membawa keberuntungan? Banyak orang percaya bahwa memelihara burung Jalak Kebo akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Mitos ini berakar dari kepercayaan bahwa burung Jalak Kebo adalah simbol keberanian, kecerdasan, dan kemakmuran.
Kepala Naga ©Google Maps
Konsultan feng shui Yulius Fang menjelaskan, pusat energi atau yang disebut naga sendiri dibagi tiga. Ada naga gunung, naga sungai, dan naga dataran datar. Khusus Jakarta, energinya masuk ke dalam naga sungai.
"Letak Jakarta sendiri kita sebut naga sungai. Berasal dari sungai. Naga adalah satu terminologi yang digunakan oleh orang China untuk menyebut jalur energi. Kepala naga kita sebut pusat energi berkumpul. Sirkulasi. Baru kita sebut dengan definisi kepala naga," kata Yulius saat berbincang di rumahnya di kawasan Pantai Indah Kapuk beberapa waktu lalu.
Pria yang sudah 12 tahun menjadi konsultan feng shui ini menjelaskan, penentuan kepala naga, khususnya naga air, dilihat dari pertemuan aliran sungai dan muara laut. Yulius menambahkan, yang membuat Jakarta semakin bernilai adalah, kota ini dilalui oleh 13 sungai dan dua banjir kanal.
"Yang bikin Jakarta itu bernilai adalah Jakarta Pusat, Jakarta Utara yang beruntung karena terutama dilintasi 13 sungai, di mana yang utama Kali Ciliwung, dari Jakarta Pusat tembus ke Utara. Kenapa Jakarta Pusat bisa diuntungkan? karena dari kelokan air itu. Pada saat dia berkelok-kelok airnya itu, kita menyebutnya menyemprotkan energi air. Kalau dia tegak lurus seperti banjir kanal, tidak bisa diserap energinya. Esensi naga air, dia harus berbenturan dengan pinggir kali. jadi berbenturan berkelok baru bisa jadi energi," paparnya.
Wilayah kepala naga, lanjut Yulius, sangat cocok dijadikan tempat bisnis. Aset yang berada di kepala naga selalu diperebutkan dan harganya akan terus meningkat tiap tahunnya.
Pria yang belajar feng shui dari grand master dunia ini menambahkan, agar energi naga sungai di wilayah kepala naga dapat diserap dengan maksimal, ada beberapa pertimbangan yang harus dipenuhi. Salah satunya, air tidak boleh hitam atau kotor oleh limbah, alirannya tidak terlalu deras. Maka dari itu, Yulius mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membersihkan sungai yang ada di Jakarta seperti membersihkan rumah yang ada di bantaran hingga memasang side pile.
"Dengan kondisi sungai Jakarta sebelum Ahok, kali dipenuhi dengan sampah, tidak mengalir. Naga sungai yang power full adalah mesti mengalir dengan lancar dan kualitas air bersih. Saat air mati, otomatis akan mempengaruhi kualitas feng shui habit penduduknya, pikiran kotor bisa sesuatu yang kotor, korupsi. Tendensi korupsi lebih tinggi, narkoba tinggi, kejahatan tinggi prostitusi tinggi. Cara berpikir kotor gelap dan cara short cut," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaPemindahan ibu kota ke IKN dinilai akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota.
Baca SelengkapnyaSelain warga Kalimantan, kawasan ini sudah menjadi ladang rezeki bagi perantauan, bahkan saat pembangunannya baru dimulai.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menegaskan, Jakarta akan tetap menjadi kota yang paling penting secara ekonomi meskipun Ibu Kota berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaPemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara hanya memindahkan fungsi dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPerumahan mewah menjadi simbol dari kesuksesan sang pemilik hunian.
Baca SelengkapnyaAkan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil percaya bahwa rezeki harus dijemput, sehingga harus diupayakan.
Baca SelengkapnyaRencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sebuah perkampungan transmigran di Kalimantan yang sudah mulai maju karena terdampak pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya