Pemprov DKI Wujudkan Program Samawa Rumah DP 0 Rupiah yang Jadi Andalan Warga
Merdeka.com - Program rumah tanpa uang muka atau down payment (DP) 0 Rupiah bukan sekadar isapan jempol. Program ini sudah direalisasikan Pemprov DKI Jakarta. Program yang awalnya diragukan kini jadi kenyataan, bahkan kini jadi andalan warga untuk memiliki rumah.
Program Rumah DP 0 Rupiah ini pun disambut positif warga. Peminatnya pun membludak. Pendaftar tak hanya dari kalangan warga berpenghasilan rendah, mereka yang tergolong mampu pun tertarik dengan program ini.
Hingga saat ini, Dinas Perumahan DKI Jakarta mencatat ada 1.790 warga yang lolos pengajuan kredit rumah DP 0 rupiah. Angka tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni prioritas pertama sebanyak 899 orang dan prioritas kedua 891 orang.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Siapa yang menerima hibah rumah? Pihak Pertama telah menghibahkan sebuah rumah kepada Pihak Kedua sebagai saudara kandung.
-
Siapa yang melunasi cicilan rumahnya? Pada Selasa, 16/7/2024, Danang membagikan kabar bahwa ia senang karena berhasil melunasi cicilan rumahnya melalui unggahan di media sosialnya.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Siapa yang membeli rumah baru? Kediaman baru yang baru saja dibeli adalah bagian depan dari kediaman Frans Faisal, kakak Fuji dan Fadly Faisal.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Perumahan DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan mengatakan prioritas pertama adalah warga sudah berkeluarga tetapi belum memiliki rumah dan tidak memiliki utang lebih dari Rp 100 juta.
"Juga tidak memiliki kendaraan roda empat, atau tidak sedang mencicil kendaraan roda empat. Itu beberapa hal yang kita pertimbangkan sebagai prioritas pertama," kata Dzikran menjelaskan.
Menurut Dzikran ada beberapa pemohon yang tidak lolos. Salah satunya karena memiliki kendaraan mewah. Padahal, program rumah DP 0 rupiah ditujukan bagi warga berpenghasilan rendah. Hal ini sesuai Peraturan Gubernur 104/2018, Program Samawa Rumah DP 0 Rupiah ditargetkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) DKI Jakarta yang memenuhi persyaratan. Sehingga program ini menerapkan proses seleksi yang ketat kepada calon penghuni. Ini untuk memastikan kesesuaian dengan syarat.
"Ada pendaftar yang memiliki kendaraan seperti Alphard, kemudian teridentifikasi memiliki kendaraan Porsche warna merah, kemudian Porsche Boxster, kemudian ada juga yang memiliki motor Harley Davidson, jadi itu faktanya," ucapnya.
Program pertama rumah DP 0 rupiah itu berdiri di wilayah Jakarta Timur, yakni Rusunami Klapa Village. Pada tahap pertama. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan serah terima kunci kepada 50 calon penghuni. Proses serah terima kunci dihadiri Gubernur Anies Baswedan pada 26 Oktober 2019 lalu.
"Sungguh sebuah kebahagiaan tersendiri. Hari ini kita menyaksikan sebuah menara yang nantinya akan dihuni oleh masyarakat yang mereka terlibat dalam program Rumah DP nol rupiah," ucap Anies.
Tak cuma itu, proses serah terima kunci tersebut juga menggunakan aplikasi khusus. Ini dilakukan untuk memudahkan penghuni. Aplikasi berbasis android tersebut berisi daftar cek serah terima unit berupa segala kelengkapan yang harus diterima penghuni dari pengembang.
Dengan adanya aplikasi yang beroperasi melalui gawai ini, para penghuni nantinya dapat dengan mudah melaporkan jika ada kerusakan dari unit yang diterima. Cukup difoto lalu dikirim menggunakan aplikasi ini.
"Kepada masyarakat yang hari ini sudah terima kunci, kami ingin kepada Bapak Ibu sekalian, mulailah tinggal di tempat ini. Kenapa diberi nama Samawa? Memang betul ini Solusi Perumahan Warga. Tapi nama itu membawa pesan bahwa yang bisa mengikuti program ini adalah mereka yang sudah menikah," tambah Anies.
Pasangan tunanetra asal Cipete, Jakarta Selatan, Firman (34) dan Tihana menjadi salah satu penerima satu unit rumah DP 0 rupiah. Firman mengaku sangat bahagia bisa memiliki rumah sendiri. Sebelumnya dia menumpang di rumah orang tuanya. Kegembiraan itu diungkap Firman usai akad kredit kepemilikan rumah.
"Kami berdua sangat senang bisa tinggal di sini. Akhirnya ada program DP nol persen ini, dengan patungan. Kami berdua melakukan pembayarannya dan Alhamdulillah bisa punya rumah," tutur Firman.
Firman mengaku sudah lama ingin memiliki rumah sendiri. Namun karena harga properti di Jakarta yang begitu mahal, dia tak kunjung membeli rumah. Hingga akhirnya ada program rumah DP 0 Rupiah. Bahkan hingga kini Firman masih tak percaya jika dirinya sudah memiliki rumah di Ibu Kota.
"Bagaikan mimpi. Selama ini kan saya masih numpang di orang tua, terus masih wara-wiri sana-sini. Mustahil bagi kami punya rumah sendiri. Apalagi dengan penghasilan kami yang secukupnya," ujarnya bahagia.
Firman mengaku bila dirinya mengetahui adanya program DP 0 Rupiah ini setelah mengunjungi kantor Dinas Perumahan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat itu dia mencari hunian di rusun Cipinang, namun menurut petugas sudah tidak ada unit yang kosong. Petugas kemudian memberi informasi bahwa pada saat itu ada program rumah DP 0 Rupiah. Untuk pendaftarannya sedang dibuka. Tak berpikir panjang Firman pun mencoba peruntungan tersebut. Hingga akhirnya dia mendapat unit ukuran 21 dengan luas bangunan 24 meter persegi tipe satu kamar. Tenor pembayaran 15 tahun, dia hanya merogoh kocek angsuran Rp 1,6 juta per bulan.
Hunian DP 0 Rupiah di Pondok Kelapa ini dibangun di atas lahan 5.686 m2, dengan total 21 lantai. Bangunan ini terdiri dari 780 unit yang dibagi menjadi 3 tipe, yaitu pertama tipe studio berjumlah 240 unit, dengan kisaran harga setiap unit Rp 184,8 – 195,8 juta; tipe 1 kamar berjumlah 180 unit, dengan kisaran harga per unit Rp 210,7 – 213,4 juta; dan tipe 2 kamar berjumlah 360 unit, dengan kisaran harga tiap unit Rp 304,9-310,6 juta. Adapun fasilitas yang terdapat di hunian ini di antaranya, Balai Warga, PAUD, Taman Bermain Anak, Musala, dan bus Transjakarta. Selain itu, hunian juga dekat dari pasar dan sekolah.
Salah seorang penghuni Ria menyebutkan, proses kepemilikan rumah Samawa juga tidak menyulitkan. Selama syarat administrasi sudah terpenuhi tidak sulit dalam mengurusnya. Ibu satu anak itu menambahkan, proses verifikasinya pun terbilang cepat.
"Kalau dari Bank sih cepet prosesnya. Saya saja kemarin paling seminggu. Apalagi sekarang posisinya (rusun) udah dibangun," terang Ria.
Keberadaan rumah DP 0 Rupiah ini sendiri dianggapnya cukup membantu warga berekonomi pas-pasan.Hal ini karena harga hunian masih lebih murah dibanding rumah petak. Yang lebih meringankan adalah program rumah Samawa ini tidak dibebankan uang muka.
Keamanan di rumah DP 0 Rupiah ini sendiri terbilang cukup baik. Selain dibekali dengan portal bagi kendaraan masuk dan keluar, juga ada kartu akses untuk menuju lantai atas. Kartu tersebut hanya diberikan kepada penghuni. Sedangkan bagi pengunjung harus seizin petugas keamanan.
"Di sini emang nggak semuanya bisa masuk," kata salah seorang petugas keamanan.
Ada lima syarat yang harus dipenuhi oleh para pendaftar. Syarat pertama adalah KTP DKI Jakarta milik pemohon dan pasangan yang minimal sudah 5 tahun saat pengajuan permohonan (asli dan fotocopy). Kedua adalah Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP pemohon (asli dan copy).
Syarat ketiga adalah Kartu Keluarga (asli dan copy). Keempat, Form Permohonan Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah. Itu tersedia di loket dan bisa di download di web samawa.jakarta.go.id), nantinya ditanda-tangani pemohon dan pasangan di atas materai.
Syarat terakhir adalah melengkapi Formulir Pendaftaran DP Nol yang tersedia di loket, nantinya ditanda tangani pemohon.
Selanjutnya proses KPR mulai diurus Bank DKI dan dalam dua hingga tiga pekan para pemohon yang aplikasi kreditnya disetujui akan dihubungi Bank DKI untuk memasuki proses akad kredit. Dan akad kredit selesai biasanya dalam waktu beberapa minggu akan dilaksanakan proses serah terima kunci.
PT Bank DKI yang ditugaskan sebagai bank pelaksana program tersebut turut hadir dalam mensukseskan acara Festival Samawa DP 0 Rupiah yang secara bersamaan melakukan penandatanganan akad kredit kepada calon penghuni Klapa Village.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, bahwa calon penghuni telah melewati berbagai proses seleksi dan telah memenuhi kriteria untuk dapat difasilitasi pembiayaan kepemilikan dengan skema DP 0 Rupiah oleh PT Bank DKI.
Program rumah DP 0 Rupiah Samawa Klapa Village tersedia dalam 3 tipe, mulai dari tipe studio dengan luas 21m2 hingga 35m2 untuk tipe dua kamar tidur. Hunian tersebut telah siap huni, tanpa uang muka, bebas biaya administrasi, bebas provisi kredit, bebas biaya akad & PPJB, tenor kredit hingga 20 tahun, dan cicilan hanya Rp 1.219.598 sampai Rp 2.255.095.
Program fasilitas pembiayaan DP Nol Rupiah dilakukan secara bertahap. Selain Klapa Village, ke depannya juga akan dibangun hunian di wilayah Cilangkap serta beberapa wilayah lain yang sedang dalam tahap kerjasama dengan pengembang swasta dengan mempertimbangkan tingkat permintaan/kebutuhan warga.
"PT Bank DKI akan terus mendukung Pemprov DKI Jakarta, sehingga apa yang menjadi harapan Bapak Gubernur dapat terwujud, dimana semua warga Jakarta setahap demi setahap nantinya bisa memiliki rumah milik mereka sendiri dan membawa mereka dalam eskalator kenaikan properti yang ada di Jakarta," ujar Herry.
Nah bagi warga DKI Jakarta yang memenuhi syarat dan tertarik dengan program ini bisa ikut mendaftar. Informasi lengkap mengenai program Samawa bisa dilihat langsung di samawa.jakarta.go.id. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesuksesan wanita kampung angkat derajat orangtua. Dibuktikan dengan aset rumah yang berjumlah lebih dari dua. Begini penampakannya bak istana.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang diterimanya, dia mengatakan dari 8.000 ASN Pemkot Solo sekitar 30 persen belum memiliki rumah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Cak Imin mengkaji rumah down payment (DP) nol rupiah dibawa ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri Maruarar mengaku pernah bekerja di perusahaan milik Aguan. Namun, kini dia berhasil menduduki posisi di atas Aguan dengan menjadi Menteri PKP.
Baca SelengkapnyaKala itu, Teddy Thohir kerap bercerita kepada anak-anaknya kalau rumah bukan merupakan sekadar hunian.
Baca SelengkapnyaKewajiban pekerja PNS maupun swasta yang telah memiliki rumah dalam rangka program gotong royong untuk mengejar kesenjangan jumlah rumah.
Baca SelengkapnyaPembangunan Rumah Gratis tersebut berdiri di lahan sumbangan milik Menteri PKP Maruarar seluas 2,5 hektare (ha).
Baca SelengkapnyaLokasi rumah gratis ini akan dijadikan percontohan dari gerakan gotong royong pembangunan rumah gratis bagi MBR.
Baca SelengkapnyaSebagai Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan mendapat rumah dinas untuk ditempati.
Baca SelengkapnyaPendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaSosok pengantin baru Azizah Salsha dan Pratama Arhan kini tengah mencuri perhatian. Berbagai hal tentang mereka menarik.
Baca SelengkapnyaBukan hanya rumah, ada yang memberikan hadiah apartemen hingga pukluhan unit lho!
Baca Selengkapnya