Penampakan Sirkuit Formula E Jakarta Mulai Diaspal
Merdeka.com - Panitia pelaksana Formula E sudah memulai pengerjaan pembangunan sirkuit alias lintasan balap. Seperti diketahui, ajang balap internasional yang sempat alot itu akan digelar di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Dipastikan, Formula E akan dilaksanakan pada 4 Juni 2022 mendatang. Jadwal mengacu kalender sementara season 8 tahun 2021/22, dari 16 seri balapan.
Tersisa 87 hari, untuk Jakarta menjadi tuan rumah pertandingan Formula E. Capaian pembangunan lintasan hingga Minggu (6/3) sudah mencapai 52 persen.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Kenapa Lumpur Lapindo terjadi? Dikatakan bahwa rencana pengeboran dilakukan dengan target formasi Kujung, ternyata di lokasi tempat pengeboran tidak dilakukan formasi Kujung.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Apa itu Lumpur Lapindo? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
Berikut persiapan hingga progress pembangunan lintasan atau sirkuit Formula E:
Area Lintasan:Sepanjang pantai Karnaval Ancol, mengelilingi Mal Ancol Beach City (ABC), kemudian melintas di area lahan kosong yang berada di di sisi selatan Restoran Jimbaran, Ancol.
Panjang Lintasan:Panjang lintasan Formula E diperkirakan 2,4 kilometer untuk satu putaran. Detailnya, memiliki lebar lintasan 12 meter, 18 tikungan dan 600 meter lintasan lurus. Track ini mirip Kuda Lumping.
5 Zona Sirkuit:Saat ini, ada lima zona sirkuit yang tengah dikerjakan. Yakni, menguruk, memadatkan tanah, pengaspalan, pembuatan drainase dan pembangunan paddock atau garasi tim balap.
Mengintip Proses Pengerjaan
Mengutip akun youtube WPS Channel, disampaikan bahwa tikungan pertama sampai ketiga sudah dilapisi asphalt concrete-binder course (AC-BC) dengan ketebalan 7 cm.
Dirangkum dari sumber yang berkaitan dengan teknis sipil, AC-BC merupakan lapisan pengerasan yang terletak dibawah lapisan aus (wearing course) dan di atas lapisan pondasi (base course).
Lapisan ini wajib memiliki ketebalan cukup tinggi untuk mengurangi beban yang melintas di permukaan atas dan bergerak hingga ke permukaan tanah dasar.
Sementara itu, kembali ke video milik WPS Channel, yang berdurasi 10.33 menit itu juga menunjukan sejumlah kendaraan tersebar di setiap tikungan, dan trek lurus. Untuk trek lurus dengan panjang lintasan 600 m, telah selesai proses pemadatan tanah. Tahapan selanjutnya adalah pengaspalan.
Youtube WPS ChannelDi sisi kiri dari track lurus merupakan grand stand. Kemungkinan tribun untuk penonton VIP, Royal.
Kemudian, akun WPS Channel mengajak penontonnya berkeliling satu per satu setiap sudut lintasan. Tikungan 1 hingga 3 selesai pengaspalan lapisan pertama. Tikungan 4 dan 5 masih dalam proses untuk pengaspalan. Tikungan 7 pemadatan material dasar A.
Sedangkan, pengaspalan di tikungan 8 dan 9 ditargetkan akan dikerjakan malam ini.
Sepanjang tayangan video tersebut, penonton juga disuguhkan bahwa pembangunan lintasan juga diikuti dengan pembuatan drainase di setiap sisi lintasan, guna memastikan tidak ada genangan jika terjadi hujan.
©2022 Merdeka.comDalam video tersebut juga disinggung sedikit bahwa beberapa lintasan Formula E memiliki kontur tanah yang berlumpur. Hal ini sebelumnya ramai dikritisi oleh Fraksi PDIP. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu skeptis pembangunan lintasan tepat waktu dengan kondisi tanah berlumpur.
Sikap skeptis Fraksi PDIP tidak hanya soal waktu, melainkan juga biaya. Berdasarkan informasi tender PT Jakarta Propertindo (Jakpro), harga perkiraan sendiri (HPS) pembangunan lintasan Formula E sebesar Rp50.157.633.916,00. Tender dilaksanakan oleh Jakpro sebagai pihak yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyelenggarakan Formula E di Jakarta.
Pihak kontraktor yang menggarap lintasan Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (Tbk), Ari Wibowo menyampaikan estimasi biaya untuk membangun lintasan Formula E sekitar Rp60 miliar.
Meningkatnya biaya pembangunan seiring kendala yang tidak dapat dikalkulasi di depan. Seperti pengerasan tanah. Diketahui, hampir 40 persen dari total panjang lintasan Formula memiliki kontur tanah berlumpur.
"Misal di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa. Itu kan unseen. Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," jelas Ari saat meninjau lokasi Formula E, Minggu (6/3).
©2022 Merdeka.comMendapatkan penjelasan tersebut, Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono berpandangan bahwa penambahan Rp10 miliar cukup untuk program pengendalian banjir.
"Rp10 miliar itu uang rakyat loh, itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir itu," kata Gembong, Senin (7/3).
Kondisi tersebut menguatkan kecurigaan Gembong atas proses pemilihan tender untuk membangun lintasan Formula E. Sejak awal, kata Gembong, dia sudah menaruh sangka ada pengkondisian agar PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk keluar sebagai pemenang tender.
Kemudian, kecurigaan datang di tengah proses pekerjaan, biaya pembangunan lintasan Formula E justru bertambah di tengah jalan. Dalam tender PT Jakpro, nilai proyek pembangunan lintasan Formula E sebesar Rp50 miliar. Kemudian pada pelaksanaannya, biaya menjadi Rp60 miliar.
"Sekarang ada item yang ditambah, item yang ditambah nilai nominal jadi ditambah dari 50 menjadi 60 lah itu duit nenek moyangnya apa? Enak banget gitu," katanya.
Gembong menuturkan, kondisi tersebut juga menunjukan bahwa kontrak dibuat tanpa perencanaan matang, dan PT Jakpro tidak memahami baik pembangunan sirkuit Formula E.
"Enggak mengerti Jakpro," ucapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesalahan diduga ada pada lebar lintasan yang membuat LRT Jabodebek harus mengurangi kecepatan saat melaju.
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaJembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca SelengkapnyaProses pencucian jalan dan pengaspalan yang belum rampung membuat kondisi jalan licin.
Baca SelengkapnyaRangkaian kereta harus mengurangi kecepatannya ketika melintasi longspan LRT Gatsu-Kuningan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJokowi mengkritik terkait estetika hasil dari sebuah pengerjaan proyek seperti semen yang masih kelihatan.
Baca SelengkapnyaJakpro memastikan Formula E tetap digelar untuk ketiga kalinya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPerancang jembatan lengkung LRT, Arvila Delitriana blak-blakan, tidak ada kesalahan dalam perancangan bangunan ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengunjungi Lampung, Jumat (5/5). Jalanan rusak di Lampung yang beberapa waktu lalu viral pun ditinjaunya. Penampilan berbeda Paspampres bermotor yang mengawalnya pun mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaSalah satu program TV di Jepang memperlihatkan jalanan di Indoensia yang masuk dalam kategori teraneh di dunia.
Baca Selengkapnya