Pencurian Air Masih Sering Terjadi di Jakarta Utara

Merdeka.com - Presiden Direktur PT PAM Lyonnaise (Palyja) Robert Rerimassie menyebut pihaknya telah memperbaiki 33.726 titik kebocoran air selama 2018. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penegakan hukum mengenai penanganan ilegal.
"Memang kita harus bekerja keras untuk menekan tingkat kehilangan air ini. Upaya itu terbukti dalam tahun 2018, kita mampu menyelamatkan 1,9 juta meter kubik air," kata Robert di Yogyakarta, Sabtu (27/4).
Dia mengatakan 2.070 dari 3.405 kasus penanganan ilegal merupakan kasus sambungan ilegal air. Kata Robert, dengan adanya penindakan hukum, terdapat penurunan kasus sambungan ilegal selama 2016-2018.
Direktur Operasional dan Teknik PT Palyja, Wilmart Siburian menyebut kasus pencurian air sering kali terjadi di wilayah Jakarta Utara. Dia mencontohkan kasus yang terjadi di Muara Baru, Jakarta Utara. Pipa milik Palyja pun dilubangi oleh oknum yang tak bertanggungjawab untuk didistribusikan ke rumah warga.
"Di Muara Baru, air kita dicolongin dari bawah pakai pipa-pipa kecil," kata Wilmart.
Karena hal itu, dia menyebut Palyja menggandeng Direktorat Pengamanan Objek Vital (Obvit) Polda Metro Jaya untuk menangani kasus pencurian air. "Tahun 2018, ada 2.070 sambungan ilegal yang tertangkap, langsung diputus dan oknum diusut Polisi," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya