Ratusan Santri di Jakarta Selatan Ikuti Penyuluhan Pengobatan Penyakit Kulit
Merdeka.com - 183 santri di Pondok Pesantren Darul Ishlah, Warung Buncit, Jakarta Selatan, mengikuti penyuluhan kesehatan untuk penanganan penyakit kulit. Persoalan ini menjadi hal yang biasa di pesantren. Namun jika tidak diberantas, akan mengganggu para santri dan kualitas belajarnya selama di pondok pesantren (Ponpes).
Penyuluhan kesehatan ini dilakukan Lazismu bersama Departemen fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Penyuluhan diawali dengan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat.
"Seluruh santri dan pengasuh ponpes mendapat informasi yang penting tentang hidup bersih," kata pengasuh Ponpes Darul Ishlah, Ustaz Fajar, Jakarta, Sabtu (22/6).
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Siapa yang mengunjungi sekolah dan pesantren di Kalimantan Selatan? Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor kembali melanjutkan perjalanan Turdes, kini dirinya menyambangi sekolah hingga pesantren.
-
Bagaimana cara santri Banyuwangi melawan perundungan? 'Dengan tidak melakukan perundungan, sejatinya para santri telah menerapkan akhlakul karimah. Akhlak yang luhur ini sudah barang tentu menjadi ajaran dari Islam itu sendiri dan teladan dari para kiai-kiai kita semua,' jelas Ipuk.
-
Kenapa perundungan perlu dilawan oleh santri di Banyuwangi? Perundungan, imbuh Ipuk, adalah bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dienyahkan. Karena perundungan dapat berujung pada jatuhnya mentalitas generasi muda. Bahkan, bisa berujung pada tindak kekerasan dan kriminalitas.
-
Apa yang dilakukan pengasuh Ponpes kepada santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Apa yang dipelajari oleh santri di Ponpes Darul Amanah selama bulan Ramadan? Sejatinya Ponpes Darul Amanah merupakan salah satu pesantren yang menerapkan prinsip pendidikan seimbang antara agama dan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Namun begitu memasuki Ramadan, kegiatan santri difokuskan untuk memperdalam ilmu agama. Dalam hal ini mereka fokus memperdalam kitab kuning.
Fajar mengatakan, yang namanya santri kalau belum kudisan belum jadi santri. Bagi santri yang sudah mengalaminya ini baru santri, katanya sambil tersenyum. Menurutnya, kehidupan di pesantren kadang-kadang perilaku hidup bersih santri masih ada yang perlu diedukasi lagi, meski ditanamkan hidup sehat.
Misalnya pinjam pakaian sesama santri karena alasan tertentu yang tidak disadari berisiko kena penyakit kulit. "Ada lagi penyebabnya kasur yang tidak dijemur, sehingga badan menjadi gatal" terangnya.
Ponpes Darul Ishlah mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan Lazismu dan Departemen Parasitologi FKUI untuk mengobati para santri. Pihaknya tentu berharap persoalan kesehatan di pesantren dapat teratasi.
Merespons soal penyakit kulit yang mewabah di kalangan santri ini, ahli Parasitologi Departemen Parasitologi FKUI, Saleha Sungkar mengungkapkan, jenis penyakit ini disebut scabies. Kemunculannya disebabkan oleh tungau semacam kutu kecil.
Menurutnya, faktor risiko tinggi scabies di pesantren karena kepadatan penghuni dan kebiasaan yang tidak bersih.
"Kenyataannya tingkat kebersihan di pesantren umumnya masih rendah dan santri masih ada yang menderita scabies. Makanya ungkapan belum jadi santri jika belum mengalami kudisan perlu dimaknai kembali. Scabies jika dibiarkan akan kronik, hingga bisa menimbulkan komplikasi berupa infeksi dan bakteri," jelasnya.
Dia menambahkan, penderita scabies juga bisa menjadi sumber infeksi bagi lingkungannya. Sehingga harus diobati. Pesantren harus segera memberantasnya.
"Karena itu pemberantasannya tidak bisa parsial atau individual, namun harus serentak dan menyeluruh," tegasnya.
Sementara itu, Manager Program Lazismu, Falhan Nian Akbar mengatakan kegiatan penyuluhan ini juga didukung oleh layanan program Indonesia Mobil Clinic.
"Saat ini dokter yang tersedia sebanyak 13 dokter dari Departemen Parasitologi FKUI yang didukung oleh perawat," kata Falhan.
Falhan berharap program ini dapat berjalan sukses, dan dilaksanakan dalam waktu yang akan datang secara nasional sesuai visi dan misi Lazismu sebagai lembaga filantropi Islam.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaDi ponpes ini, para santrinya digembleng untuk bisa menjadi seorang hafiz
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaSantri Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Malang menjadi korban bullying (perundungan ) oleh seniornya.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya.
Baca SelengkapnyaPerundungan, imbuh Ipuk, adalah bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dienyahkan.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, ZS terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaSantri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaFH Unila 1984 sebenarnya kerap menggelar bakso sosial di internal.
Baca Selengkapnya