Sebulan elektabilitas capai 21 persen, Kubu Agus optimis salip Ahok

Merdeka.com - Juru bicara tim pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Andi Nurpati mengaku tak khawatir bila elektabilitas calonnya hanya berada di angka 2 persen. Justru dia mengaku ini sebuah prestasi bagi Agus, sebab namanya dalam bursa politik baru muncul dalam waktu kurang dari 2 bulan. Tetapi elektabilitasnya bisa mengimbangi dua pasangan calon yang menjadi lawannya.
"Petahana (elektabilitas) masih tinggi 27,5 persen. Tapi Agus baru muncul sebulan, (elektabilitasnya) sudah 21 persen. Padalah belum banyak sosialisasi belum juga banyak tampil di luar apalagi media, jadi ini sebenarnya lebih unggul ketimbang petahana," kata Nurpati di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10).
Lebih lanjut, Nurpati menambahkan, sebagai pendatang baru di dunia politik, elektabilitas Agus tidak bisa langsung serta merta dilihat dari angka.
"Petahana sudah sekian tahun tampil di masyarakat anjlok hingga 27,5 persen sementara Agus 21 persen, jadi enggak bisa bandingkan angka. Ini elektabilitas bukan popularitas," jelas Nurpati.
Menurut Nurpati, selama sebulan terakhir pasca pendaftaran cagub di KPU, Agus belum banyak bertemu warga. Sebab Agus belum ditetapkan sebagai calon gubernur.
"Kalau kemarin-kemarin kan bukan masa kampanye jadi banyak yang dibatasi. Kalau sekarang memasuki masa kampanye tentu akan disampaikan visi misinya. Juga untuk mendongkrak elektabilitas," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, survei Kedai Kopi merilis bila elektabilitas calon gubernur Basuki T Purnama turun hingga 27,5 persen. Sementara elektabilitas Anies Baswedan 23,9 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 21 persen.
Survei bertajuk 'Survei Opini Publik Kata Publik tentang Cagub dan Cawagub Jakarta' dilakukan 19-24 Oktober 2016. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 4. Ada sebanyak 694 responden dari 78 kelurahan di 6 wilayah DKI Jakarta.
"Elektabilitas petahana memang turun hingga di bawah 30 persen. Namun, angka ini tidak pindah ke dua paslon lain, tetapi berpindah ke swing voters menjadi 27,5 persen," kata Founder Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10).
Hendri menuturkan angka 27,5 persen swing voters itu meningkat setelah peristiwa Ahok di Pulau Seribu yang dinilai melecehkan agama. Sebelum peristiwa itu elektabilitas Ahok di survei Kedai Kopi pada September 2016 diangka 39 persen.
"Survei ini dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 sebelum pengundian nomor urut. Kebetulan saat itu usai kejadian di Pulau Seribu," ujar Hendri. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya