Siap Ikut Retreat, Pramono Anung Ungkap Prabowo Akan Beri Arahan di Hari Terakhir
Kegiatan retreat akan senada dengan apa yang dilakukan kabinet merah putih pasca menjadi memteri, wakil menteri dan kepala lembaga.

Pemerintah merencanakan kepala daerah terpilih untuk mengikuti pembekalan atau retreat setelah resmi dilantik. Diketahui, kegiatan retreat akan senada dengan apa yang dilakukan kabinet merah putih pasca menjadi memteri, wakil menteri dan kepala lembaga.
Menanggapi hal itu, gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung menyatakan kesiapannya mengikuti retreat. Dia memastikan seluruh rangkaian agenda selama sepekan sudah dibacanya, termasuk para pemateri yang tak asing baginya.
“Saya sudah membaca jadwal dan sebagainya, saya akan mengikuti sepenuhnya dari tanggal 21-28 Februari, semua akan saya ikuti walau pun narasumber yang memberikan materi saya kenal semua,” kata Pramono kepada Liputan6.com saat ditemui di rumahnya, Jakarta Selatan, Kamis (13/2).
Pramono juga menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto nantinya juga akan memberikan wejangan. Jadwalnya, diagendakan pada hari terakhir.
“Tanggal 28 akan ada pengarahan dari presiden,” sebut Pramono.
Pramono pun mengaku sudah siap dengan segala pembekalan yang akan diberikan. Bahkan dia pun siap jika harus saling berbagi ilmu dengan para pemateri yang dihadirkan.
“Saya sangat siap, bahkan nanti yang melatih saya ajak lari,” Pramono menandasi.
Pemerintah Pastikan Retreat Tidak Kena Efisiensi
Sebelumnya diberitakan, Wamensesneg Juri Ardiantoro menyampaikan alasan pembekalan atau retreat kepala daerah terpilih oleh Presiden Prabowo Subianto tetap berjalan meski di tengah efisiensi anggaran. Juri menyebut, retreat termasuk dalam kegiatan penting sehingga tidak terdampak efisiensi.
"Ya termasuk bukan hanya retret ya, seluruh program kegiatan yang dianggap memiliki strategis, penting, ya itu tetap berjalan. Retret itu bagian dari program yang penting," kata Juri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Menurut Juri, agenda retreat kepala daerah menggunakan anggaran Kementerian Dalam Negeri dan sudah dianggarkan sehingga tidak terdampak pemotongan.
"Enggak enggak, ya tentu ada perincian-perincian atau kebutuhan, bukan hanya retreat ya, tapi semua yang dianggap tidak apa namanya, tidak terlalu kelihatan manfaatnya, tidak produktif, pasti diefisienkan," ujarnya.
Selain itu, Juri mengklaim sebenarnya retreat mengalami pengurangan jumlah hari, sebab semula retreat selama 14 hari.
"Ya kan retreat itu kan sebetulnya dua agenda. Agenda yang biasa dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri atau orientasi lah ya, orientasi bagi kepala daerah itu yang biasa dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Lemhannas. Dan ini Kementerian Dalam Negeri dan Lemhannas menjadi satu. Supaya efektif, efisien," pungkas Juri.