Soal DPT putaran dua Pilgub DKI, Sumarsono bilang 'kita jemput bola'
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membeberkan hasil rapat terkait Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April mendatang. Dari hasil rapat tersebut, kata Sumarsono, pihaknya akan melakukan sistem jemput bola terkait banyaknya warga Ibu Kota yang belum masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) seperti yang menjadi masalah di Pilgub DKI Jakarta putaran pertama.
Berdasarkan data yang beritahukan oleh Sumarsono, jumlah warga yang belum merekam data ada sebanyak 59.911 jiwa dan sekarang sebesar 54.381 jiwa sudah masuk ke dalam DPT. Sumarsono meminta warga untuk tidak khawatir karena dia akan berlakukan sistem jemput bola untuk menambah jumlah warga yang belum terdaftar sebagai DPT tersebut.
"Ini akan kita kejar, akan ada hunter DPT. Dikejar ke apartemen-apartemen. Karena itu kita akan buka pendaftaran posko DPT di apartemen. Kita jemput bola," kata Sumarsono di Balai Kota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (8/3).
-
Bagaimana Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Pemprov DKI Jakarta menggunakan tiga parameter dalam melakukan pemadanan data, yaitu padanan dengan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat, padanan dengan data hasil penataan dan penertiban dokumen kepedudukan sesuai domisili, serta padanan berdasarkan pekerjaan Kepala Keluarga penerima KJMU.
-
Kenapa Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Selain itu, upaya ini juga bagian dari proses pemadanan data untuk memastikan penerima KJMU adalah warga yang benar-benar layak atau membutuhkan bantuan.
-
Bagaimana Pemprov DKI cek penerima KJMU? Selanjutnya, terhadap sisa 18.271 penerima KJMU juga bakal dilakukan verifikasi langsung di lapangan. 'Terhadap sisa plus minus 18.271 orang akan dilakukan verifikasi lapangan bersama dengan tim gabungan, baik dari Disdik, Dinsos, juga kewilayahan, untuk memastikan ketepatan sasaran. Jadi tadi berdasarkan data, kami akan cek langsung ke lapangan,' terangnya.
-
Kenapa Medan perlu siapkan data pemilih? 'Dalam hal pemutakhiran data pemilih, Pemkot Medan melalui Kesbangpol dan Disdukcapil Kota Medan berkolaborasi dengan KPU dan Bawaslu Kota Medan, ' kata Bobby Nasution.
-
Bagaimana DKI Jakarta membuat program Kelurahan Sadar Hukum? 'Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,' tambahnya.
-
Kapan pelipatan surat suara DPRD DKI dimulai? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
Sumarsono menjelaskan, bahwa warga yang melakukan proses perekaman data harus dipastikan masuk dalam data base Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Setelah itu warga bisa menerima surat keterangan (Suket).
"Mereka yang direkam harus dipastikan masuk data base dulu, data base tidak perlu data base dikirim ke pusat, data base DKI kalau sudah memang betul masuk data base baru direkam kemudian dikeluarkan suket," jelasnya.
Menurutnya, suket itu menjadi alat juga untuk memilih dalam putaran dua Pilgub DKI Jakarta. Pada putaran pertama ada sekitar 84.591 suket yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
"Ini (suket) menjadi alat. Kalau sampai bulan Maret blangko KTP belum ada maka menggunakan suket yang dijadikan sebagai alat untuk pembuktian dalam Pilkada," ungkapnya.
Pada putaran pertama, lanjut Sumarsono, banyak panitia penyelenggara Pilkada memiliki pemahaman berbeda terkait prosedur pencoblosan. Salah satunya seperti penafsiran tetang surat suara tambahan dan sisa surat suara DPT yang belum terpakai.
"Jumlah kartu tambahan itu bukan berarti kalau ada surat suara DPT sisa enggak bisa dipakai, jadi penafsiran ini semua akan kita luruskan kepada seluruh Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) termasuk ketidakseragaman pemahaman," terangnya.
Demi menyelesaikan masalah ini, tegas dia, Pemprov DKI Jakarta sepakat untuk melakukan bimbingan teknis (bimtek) pada setiap panitia yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Ada berbagai perbedaan penafsiran atas pedoman petunjuk dan prosedur di KPPS. Maka kami sepakat untuk melakukan bimtek terpadu seluruh wilayah. Bahkan kalau perlu harus menjangkau seluruh petugas KPPS sampai paham," tutupnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
29.315 petugas pantarlih yang telah resmi dilantik oleh KPU DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPU DKI Jakarta menerima surat dari Bawaslu DKI Jakarta perihal saran dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaPelipatan surat suara untuk pemilihan DPRD Provinsi DKI Jakarta pada Pemilu 2024 ini melibatkan puluhan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk fair dan mengkontrol proses pencalonan.
Baca SelengkapnyaWahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain
Baca SelengkapnyaWarga DKI Jakarta diimbau untuk mengecek secara mandiri, apakah namanya sudah terdaftar atau belum.
Baca SelengkapnyaKPU ungkap peningkatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKebocoran data pemilih pasca aksi peretasan website KPU baru sebatas indikasi.
Baca SelengkapnyaBerikut cara cek apakah sudah terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini Pilkada DKI Jakarta memasuki tahapan kampanye para pasangan calon wakil dan gubernur hingga 23 November 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta Timur daerah pemilihan DKI Jakarta 6 telah memulai pelipatan surat suara DPRD Provinsi DKI untuk Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya