Tak hanya pelajar, Sandiaga juga ingin pertukaran Gorila dengan Jepang

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno baru saja melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang. Dalam kunjungan tersebut, dia mengungkapkan, melakukan beberapa kerjasama dan membicarakan mengenai proyek infrastruktur di ibu kota.
Sandiaga mengatakan, turis Indonesia yang terbang ke Jepang mencapai 30-35 persen. Hal ini didukung dengan adanya e-passport sehingga bebas visa. Namun berbeda dengan turis Jepang ke Indonesia jumlahnya stagnan.
"Nah ini kita ingin kerjasama dengan Hokkaido. Kita juga harus pikirkan yang jadi pariwisata bisa dorong pertemuan antara Hokkaido yang selama ini banyak sedot turis dari Indonesia," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/2).
Kemudian, politisi Gerindra ini mengungkapkan, juga membahas proyek Mass Rapid Transit (MRT). Di mana pembayaran utang akan dilakukan oleh PT. MRT. Sehingga, dia mengharapkan, pengerjaannya akan lekas selesai.
"Menlu ingatkan kelanjutan MRT. Dan ini sudah ditanggulangi dan diklarifikasi bahwa yang utang itu adalah utang kontraktor. Dan akan diselesaikan pada fase dua dan InsyaAllah fase 3 kita akan percepat. Pihak Jepang akan berbagi juga dalam pengalaman mengelola dan mengembangkan kawasan TOD," ujarnya.
Kemudian, Sandiaga mengungkapkan, dirinya juga membahas terkait pengolahan limbah yang dijadikan pembangkit listrik. Ini yang akan dijadikan bahan pembelajaran untuk Jakarta, karena salah satu masalah ibu kota adalah masalah sampah.
Di mana, kata dia, setiap pengolahan sampah dengan teknologi tinggi di Jepang mengolah 600 ton sampah per hari perinstalasi ada 23 instalasi dan menghasilkan sekitar 12 megawatt listrik dengan biaya 500 juta yen per tahun.
"Di Jepang , setiap rumah sangat disiplin. Ketua RT dikasih tupoksi untuk memastikan warga pilah sampah, enggak sampai menggunung di depan rumahnya dengan begitu semua jadi disiplin kita baru jadwalkan 4-5 di awal tahun ini," tambah dia.
Selain itu, pengusaha muda ini juga akan melakukan kerjasama pertukaran Gorila sebagai bagian dari diplomasi. Jadi dia ingin kerjasama dengan Jepang bukan hanya pertukaran pelajar tapi juga pertukaran Gorila.
"Menarik adalah potensi kerjasama dalam pertukaran Gorila. Karena di Ragunan banyak Gorila laki. Sementara di Tokyo Zoo Logical, banyak Gorila perempuan dan mungkin sangat lovely perempuan dan laki-laki," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya